Keuntungan dan kerugian dari pembiakan generatif.?
aradeani
Keunggulan pembiakan secara generatif adalah sistem perakarannya yang kuat. Tanaman yang ditanam berasal dari biji sering digunakan sebagai batang bawah untuk okulasi maupun penyambungan. Selain itu karena sistem perakarannya kuat tanaman yang berasal dari pembiakan generatif sering digunakan sebagai tanaman penghijauan di lahan kritis untuk konservasi lahan.
Bahan tanam hasil pembiakan secara generatif adalah berupa biji (benih). Benih yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan tanaman induknya sehingga dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar. Ukuran biji yang kecil juga dapat memberikan kesempatan untuk penyebaran yang lebih jauh.
Tanaman hasil pembiakan generatif akan mempunyai sifat yang berbeda dengan kedua induknya karena merupakan perpaduan dari kedua induknya sehingga menimbulkan variasi-variasi baru baik secara fenotipe maupun genotipe
Kegiatan budidaya tanaman sayuran dan beberapa jenis tanaman buah semusim seperti Semangka dan melon, tetap menggunakan biji yang berasal dari perbanyakan secara generatif tetapi bibit yang digunakan berupa bibit/benih unggul atau benih varietas hibrid yang berkualitas baik. Pembiakan generatif juga bisa digunakan untuk menghasilkan jenis buah yang tidak memiliki biji, biasanya tanaman buah yang diciptakan tanpa biji berasal dari buah yang memiliki biji banyak seperti semangka dan melon.
Adanya varietas hibrida merupakan salah satu hasil pembiakan secara generatif. Dengan cara menyilangkan beberapa varietas yang dianggap unggul.
Tanaman transgenik juga merupakan hasil dari pembiakan generatif yang mana dalam pembuatannya disusupkan gen bakteri dengan cara merendam biji tanaman dalam larutan kimia yang mengandung bakteri atau gen tertentu.
Tanaman hasil pembiakan secara generatif biasanya mempuyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, selain itu tanaman hasil pembiakan generatif mempunyai umur produktif yang lebih lama dibandingkan dengan tanaman hasil pembiakan secara vegetatif.
Sedang kelemahan dari pembiakan generatif yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika biji tersebut ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam.
Pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif relatif lambat karena di awal pertumbuhannya makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman. Akibatnya tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah. Sebagai contoh tanaman klengkeng, mangga, rambutan, durian dan duku baru berbuah setelah berumur 8 tahun.
Bahan tanam hasil pembiakan secara generatif adalah berupa biji (benih). Benih yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan tanaman induknya sehingga dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar. Ukuran biji yang kecil juga dapat memberikan kesempatan untuk penyebaran yang lebih jauh.
Tanaman hasil pembiakan generatif akan mempunyai sifat yang berbeda dengan kedua induknya karena merupakan perpaduan dari kedua induknya sehingga menimbulkan variasi-variasi baru baik secara fenotipe maupun genotipe
Kegiatan budidaya tanaman sayuran dan beberapa jenis tanaman buah semusim seperti Semangka dan melon, tetap menggunakan biji yang berasal dari perbanyakan secara generatif tetapi bibit yang digunakan berupa bibit/benih unggul atau benih varietas hibrid yang berkualitas baik. Pembiakan generatif juga bisa digunakan untuk menghasilkan jenis buah yang tidak memiliki biji, biasanya tanaman buah yang diciptakan tanpa biji berasal dari buah yang memiliki biji banyak seperti semangka dan melon.
Adanya varietas hibrida merupakan salah satu hasil pembiakan secara generatif. Dengan cara menyilangkan beberapa varietas yang dianggap unggul.
Tanaman transgenik juga merupakan hasil dari pembiakan generatif yang mana dalam pembuatannya disusupkan gen bakteri dengan cara merendam biji tanaman dalam larutan kimia yang mengandung bakteri atau gen tertentu.
Tanaman hasil pembiakan secara generatif biasanya mempuyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, selain itu tanaman hasil pembiakan generatif mempunyai umur produktif yang lebih lama dibandingkan dengan tanaman hasil pembiakan secara vegetatif.
Sedang kelemahan dari pembiakan generatif yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika biji tersebut ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam.
Pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif relatif lambat karena di awal pertumbuhannya makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman. Akibatnya tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah. Sebagai contoh tanaman klengkeng, mangga, rambutan, durian dan duku baru berbuah setelah berumur 8 tahun.
Jadikan jawaban terbaik ya ❤️