Keseluruhan hewan tersebut di suatu taman nasional dalam konsep ekologi disebut
rezarus
Mata Kuliah Ekologi Hewan berguna bagi siswa dalam memahami bagaimana interelasi hewan dengan lingkungan biotik maupun abiotik. Interelasi antara hewan dengan lingkungannya ini merupakan proses interaksi dengan alam sekitar untuk pemenuhan kebutuhan. Interelasi ini juga menggambarkan tatanan kinerja fungsi komponen lingkungan yang saling menghargai dan senantiasa dalam keseimbangan. Oleh karena itu untuk memahami tatanan interelasi tersebut diperlukan kajian tentang ekologi. Interelasi ini biasanya menggambarkan keadan hewan yang sangat tergantung pada faktor-faktor abiotik maupun biotic dan sebaliknya hubungan kedua faktor tersebut dengan hewan itu sendiri. Dengan demikian, Siswa dapat menerapkan peranan ekologi hewan bagi manusia, permodelan, pendekatan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa dapat mengamati langsung interelasi hewan dan lingkungannya sehingga dapat menentukan, mengestimasi serta dapat menghitung populasi dan energi dalam ekosistem baik di lapangan maupun di laboratorium. Hal ini sangat berguna dalam hal pengambilan dan penentuan kebijakan dalam penerapnnya di lapangan, karena sangat berhubungan dengan keadaan dan sifat-sifat hewan. Kegunaan lain adalah siswa dapat menerapkan sistem dan strategi-strategi tersebut baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di kemudian hari. Konsep yang merupakan cakupan dalam ekologi hewan ialah Individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan ekologi itu sendiri dalam lingkup luas. Nilai sikap dan karakter yang perlu ditumbuhkan kepada siswa terleih dahulu menanamkan rasa peduli, kasih, dan suka terhadap hewan dengan demikian akan menjadi langkah awal selanjutnya untuk lebih mendalami dan menghargai suatu kehidupan khususnya dalam lingkup ekologi hewan tersebut. Setelah mampu memahami konsep-konsep tersebut dan menanamkan rasa tersebut ialah dimaksudkan agar siswa dapat lebih ikut berpartisipasi dalam pelestarian ekologi hewan dan pelestarian hewan disekitar lingkungan kita. Selain itu, menumbuhkan rasa peduli yang tinggi terhadap interaksi-interaksi yang seharunya dilakukan dengan sesama makhluk tuhan (antara manusia-hewan). Sebagai insane tuhan yang beraka pikiran kita harus mampu menjaga pelestarian hewan dan ekologinya agar ketahanan dan kelangsungan hidup hewan tersebut untuk seterusnya. Contohnya dengan adanya perkumpulan atau organisasi konservasi-konservasi yang dilakukan demi kelangsungan hewan-hewan langka dan ikut berpartisipasi dalam perkumpulasn tersebut. Selain itu, banyak hal yang dapat dipetik oleh para siswa dan belajar tentang makna dan kerasnya suatu kehidupan dengan saling menerima aksi-reaksi sebagai umpan balik. Selain itu, kita bisa dapat menghargai suatu kehidupan dengan sikap tidak melakukan ekspoitasi terhadap beberapa spesies hewan, dan sebaliknya kita memperlakukan hewan tersebut berdasar apa yang sepantasnya mereka dapatkan. Karena pada hakikatnya semua makhluk hidup mempunyai hak ntuk mendapatkan porsi keseharusan hidupnya masing-masing termasuk hewan. Dengan kita belajar untuk menghargai serta mengasihi terhadap hewan secara tidak lansung kita akan terbawa untuk lebih menghargai dan mengasihi sesama manusia yang notabene selalu menjalin interaksi social agar tercipta suasana yang harmonis dan saling mengasaihi tanpa adanya perpecahan dan peperangan.