Kerajaan Perlak atau Kesultanan Peureulak merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang terletak di Peureulak, Aceh Timur pada 840-1292 Masehi. Perlak merupakan wilayah yang dikenal memproduksi kayu perlak yang merupakan bahan baku pembuatan kapal.
Tak heran, Perlak ramai dikunjungi pedagang
Saat itu, banyak saudagar yang datang untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, di samping menyiarkan agama Islam. Setelah Sultan Mahrum wafat, diteruskan oleh Sultan Harun dan kemudian digantikan oleh putranya, Sultan Baabullah.
Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya. Usai Sultan Baabulah meninggal pada 1583, tampuk kekuasaan dialihkan pada putranya, Sahid Barkat.
Sejarah peradaban Kerajaan Ternate yakni Masjid Sultan Ternate, Keraton Kesultanan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan Benteng Tolukko.
3.
Kerajaan Gowa kemudian mencapai puncak kejayaannya bersama Tallo menghegemoni perdagangan dan militer di timur Nusantara.
Usai Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1600-an, kerajaan kembar ini kemudian mendirikan Kerajaan Islam Makassar dengan raja pertamanya Sultan Alauddin.
Kerajaan Islam Makassar ini gemar menyebarkan dakwah Islam. Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam Makassar ini ialah pada saat pemerintahan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah cucu dari Sultan Alauddin.
Tinggal di wilayah maritim membuat sebagian besar masyarakat Gowa bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Masyarakat Gowa juga dikenal sebagai pembuat kapal Pinisi dan Lombo, yang hingga kini terkenal hingga mancanegara.
Beberapa peninggalan Kerajaan Gowa masih ada yang utuh hingga saat ini dan menjelma menjadi tempat wisata yang dilindungi, seperti Masjid Tua Katangka, Istana Tamalate, Museum Balla Lompoa, Benteng Ford Rotterdam, dan Benteng Somba Opu.
5. Kesultanan Malaka (1405-1511)
Kesultanan Malaka atau Melaka merupakan kerajaan Islam Melayu yang terletak di tanah Malaka. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Parameswara pada 1405. Kesultanan Malaka terkenal sebagai penguasa jalur pelayaran dan perdagangan di selat Malaka sekitar abad 15.
Mulanya, masyarakat Malaka belum memeluk Islam. Namun seiring perkembangan Islam menjadi bagian dari Kerajaan Malaka yang ditandai oleh gelar sultan yang disandang oleh penguasa Malaka pada 1455.
Sultan Mahmud Syah adalah raja kedelapan sekaligus yang terakhir dari Kesultanan Malaka. Pemerintahannya berakhir akibat serangan Portugis pada 1511.
Mahmud Syah sempat memindahkan ibu kotanya ke Bintan, namun kembali diluluhlantakkan Portugis. Peristiwa inilah yang menjadi awal mula invasi militer Eropa ke Nusantara.
Peninggalan Kerajaan Malaka yang masih berdiri sampai sekarang antara lain Masjid Raya Baiturrahman Aceh, dan Masjid Agung Deli.
6. Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677)
Cirebon, Indonesia - December 25, 2017: Kasepuhan Palace or Keraton Kasepuhan in Cirebon, West Java. The oldest palace in the city.
Foto: Istockphoto/Joko Harismoyo
Kerajaan Cirebon adalah salah satu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Cirebon atau Kasultanan Cirebon adalah Kasultanan Islam yang cukup besar di Jawa Barat pada abad 15-16 Masehi. Lokasinya yang berada di pantai utara Pulau Jawa menjadikan Kerajaan Cirebon sebagai jalur perdagangan dan pelayaran yang penting.
Dari sinilah Cirebon tumbuh menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Kasultanan Cirebon pertama kali didirikan pada 1430 oleh Pangeran Walangsungsang yang dinobatkan sebagai Sultan Cirebon I. Kemudian pada 1479 Sultan Cirebon I menyerahkan jabatan dan kekuasaannya kepada Sunan Gunung Jati yang tidak lain ada keponakannya sendiri dan menjabat sebagai Sultan Cirebon II.
Sultan atau penguasa Kerajaan Cirebon selanjutnya adalah Sultan Abdul Karim yang merupakan penguasa Kasultanan Cirebon terakhir sebelum terbagi menjadi dua yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman.
Peninggalan Kerajaan Cirebon yang paling terkenal yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Keprabon, Patung Harimau Putih, Bangunan Mande, dan Kereta Kasepuhan Singa Barong, dan Mangkok Kayu Berukir.
7. makam pejabat Panjang.
10. Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi Kerajaan Mataram Islam Kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Mataram Islam berpusat di Kotagede Yogyakarta pada 1588. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti yang mengaku sebagai keturunan Majapahit, yakni keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan.
Itulah 10 kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia yang juga banyak memiliki benda dan situs yang ditinggalkan. Peninggalan bersejarah harus terus dilindungi serta dilestarikan sebagai salah satu wujud identitas bangsa.
Jawaban:
1. Kerajaan Perlak (840-1292)
Kerajaan Perlak atau Kesultanan Peureulak merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang terletak di Peureulak, Aceh Timur pada 840-1292 Masehi. Perlak merupakan wilayah yang dikenal memproduksi kayu perlak yang merupakan bahan baku pembuatan kapal.
Tak heran, Perlak ramai dikunjungi pedagang
Saat itu, banyak saudagar yang datang untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, di samping menyiarkan agama Islam. Setelah Sultan Mahrum wafat, diteruskan oleh Sultan Harun dan kemudian digantikan oleh putranya, Sultan Baabullah.
Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya. Usai Sultan Baabulah meninggal pada 1583, tampuk kekuasaan dialihkan pada putranya, Sahid Barkat.
Sejarah peradaban Kerajaan Ternate yakni Masjid Sultan Ternate, Keraton Kesultanan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan Benteng Tolukko.
3.
Kerajaan Gowa kemudian mencapai puncak kejayaannya bersama Tallo menghegemoni perdagangan dan militer di timur Nusantara.
Usai Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1600-an, kerajaan kembar ini kemudian mendirikan Kerajaan Islam Makassar dengan raja pertamanya Sultan Alauddin.
Kerajaan Islam Makassar ini gemar menyebarkan dakwah Islam. Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam Makassar ini ialah pada saat pemerintahan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah cucu dari Sultan Alauddin.
Tinggal di wilayah maritim membuat sebagian besar masyarakat Gowa bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Masyarakat Gowa juga dikenal sebagai pembuat kapal Pinisi dan Lombo, yang hingga kini terkenal hingga mancanegara.
Beberapa peninggalan Kerajaan Gowa masih ada yang utuh hingga saat ini dan menjelma menjadi tempat wisata yang dilindungi, seperti Masjid Tua Katangka, Istana Tamalate, Museum Balla Lompoa, Benteng Ford Rotterdam, dan Benteng Somba Opu.
5. Kesultanan Malaka (1405-1511)
Kesultanan Malaka atau Melaka merupakan kerajaan Islam Melayu yang terletak di tanah Malaka. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Parameswara pada 1405. Kesultanan Malaka terkenal sebagai penguasa jalur pelayaran dan perdagangan di selat Malaka sekitar abad 15.
Mulanya, masyarakat Malaka belum memeluk Islam. Namun seiring perkembangan Islam menjadi bagian dari Kerajaan Malaka yang ditandai oleh gelar sultan yang disandang oleh penguasa Malaka pada 1455.
Sultan Mahmud Syah adalah raja kedelapan sekaligus yang terakhir dari Kesultanan Malaka. Pemerintahannya berakhir akibat serangan Portugis pada 1511.
Mahmud Syah sempat memindahkan ibu kotanya ke Bintan, namun kembali diluluhlantakkan Portugis. Peristiwa inilah yang menjadi awal mula invasi militer Eropa ke Nusantara.
Peninggalan Kerajaan Malaka yang masih berdiri sampai sekarang antara lain Masjid Raya Baiturrahman Aceh, dan Masjid Agung Deli.
6. Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677)
Cirebon, Indonesia - December 25, 2017: Kasepuhan Palace or Keraton Kasepuhan in Cirebon, West Java. The oldest palace in the city.
Foto: Istockphoto/Joko Harismoyo
Kerajaan Cirebon adalah salah satu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Cirebon atau Kasultanan Cirebon adalah Kasultanan Islam yang cukup besar di Jawa Barat pada abad 15-16 Masehi. Lokasinya yang berada di pantai utara Pulau Jawa menjadikan Kerajaan Cirebon sebagai jalur perdagangan dan pelayaran yang penting.
Dari sinilah Cirebon tumbuh menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Kasultanan Cirebon pertama kali didirikan pada 1430 oleh Pangeran Walangsungsang yang dinobatkan sebagai Sultan Cirebon I. Kemudian pada 1479 Sultan Cirebon I menyerahkan jabatan dan kekuasaannya kepada Sunan Gunung Jati yang tidak lain ada keponakannya sendiri dan menjabat sebagai Sultan Cirebon II.
Sultan atau penguasa Kerajaan Cirebon selanjutnya adalah Sultan Abdul Karim yang merupakan penguasa Kasultanan Cirebon terakhir sebelum terbagi menjadi dua yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman.
Peninggalan Kerajaan Cirebon yang paling terkenal yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Keprabon, Patung Harimau Putih, Bangunan Mande, dan Kereta Kasepuhan Singa Barong, dan Mangkok Kayu Berukir.
7. makam pejabat Panjang.
10. Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi Kerajaan Mataram Islam Kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Mataram Islam berpusat di Kotagede Yogyakarta pada 1588. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti yang mengaku sebagai keturunan Majapahit, yakni keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan.
Itulah 10 kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia yang juga banyak memiliki benda dan situs yang ditinggalkan. Peninggalan bersejarah harus terus dilindungi serta dilestarikan sebagai salah satu wujud identitas bangsa.
(fef/fef)