Kenapa pada masa bercocok tanam adalah pada saat manusia purba mulai mengenal hidup menetap ?
Syifasabrinayu
kadang lebih di kenal dengan bahasa inggris yakni Food Producing, Setelah berlangsungnya kehidupan masa berburu dan meramu lambat laun pola pikir manusia purba pun berubah, dari yang dahulunya Food Gathering atau yang di kenal dengan Proses Mengumpulkan makanan mengalami perubahan pola hidup menjadi Food Producing atau penghasil makanan. Lalu manusia purba melakukan kegiatan Pertanian dan Juga perternakan setelah mereka tinggal di kampung kecil yang biasanya dekat dengan Sumber air.
Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, akan tetapi sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli Muncul pada zaman Mesolitikum dan manusia pendukungnya merupakan homo sapiens yang berasal dari rumpun proto melayu yang terlah bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi ladang mereka masih sangatlah sederhana dan juga masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan. bila tanah pertanian sudah di anggap tidak subur maka mereka akan mencari tempat yang masih subur untuk melakukan pertanian. Tradisi seperti ini masih banyak kita jumpai sampai saat ini di Indonesia, seperti contoh nya di wilayah pedalaman sumatra, kalimantan dan juga papua.
Kehidupan Manusia Purba pada masa bercocok tanam kadang lebih di kenal dengan bahasa inggris yakni Food Producing, Setelah berlangsungnya kehidupan masa berburu dan meramu lambat laun pola pikir manusia purba pun berubah, dari yang dahulunya Food Gathering atau yang di kenal dengan Proses Mengumpulkan makanan mengalami perubahan pola hidup menjadi Food Producing atau penghasil makanan. Lalu manusia purba melakukan kegiatan Pertanian dan Juga perternakan setelah mereka tinggal di kampung kecil yang biasanya dekat dengan Sumber air.
Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, akan tetapi sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli Muncul pada zaman Mesolitikum dan manusia pendukungnya merupakan homo sapiens yang berasal dari rumpun proto melayu yang terlah bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi ladang mereka masih sangatlah sederhana dan juga masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan. bila tanah pertanian sudah di anggap tidak subur maka mereka akan mencari tempat yang masih subur untuk melakukan pertanian.
Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, akan tetapi sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli Muncul pada zaman Mesolitikum dan manusia pendukungnya merupakan homo sapiens yang berasal dari rumpun proto melayu yang terlah bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi ladang mereka masih sangatlah sederhana dan juga masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan. bila tanah pertanian sudah di anggap tidak subur maka mereka akan mencari tempat yang masih subur untuk melakukan pertanian. Tradisi seperti ini masih banyak kita jumpai sampai saat ini di Indonesia, seperti contoh nya di wilayah pedalaman sumatra, kalimantan dan juga papua.
Kehidupan Manusia Purba pada masa bercocok tanam kadang lebih di kenal dengan bahasa inggris yakni Food Producing, Setelah berlangsungnya kehidupan masa berburu dan meramu lambat laun pola pikir manusia purba pun berubah, dari yang dahulunya Food Gathering atau yang di kenal dengan Proses Mengumpulkan makanan mengalami perubahan pola hidup menjadi Food Producing atau penghasil makanan. Lalu manusia purba melakukan kegiatan Pertanian dan Juga perternakan setelah mereka tinggal di kampung kecil yang biasanya dekat dengan Sumber air.
Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, akan tetapi sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli Muncul pada zaman Mesolitikum dan manusia pendukungnya merupakan homo sapiens yang berasal dari rumpun proto melayu yang terlah bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi ladang mereka masih sangatlah sederhana dan juga masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan. bila tanah pertanian sudah di anggap tidak subur maka mereka akan mencari tempat yang masih subur untuk melakukan pertanian.