ANNurul981. Reklamasi akan merusak fungsi dan nilai konservasi kawasan serta perairan Teluk Benoa, misalnya daerah resapan banjir, campuhan agung [situs suci], dan kawasan ekosistem 2. Reklamasi menyebabkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai tampungan banjir dari 5 sub-DAS [Daerah Aliran Sungai]. 3. Reklamasi dengan membuat pulau baru akan menimbulkan kerentanan terhadap bencana. Karena lapisan tanah pulau baru itu lemah akan getaran dan bertentangan dengan prinsip adaptasi bencana. 4. Peningkatan padatan di habitat terumbu karang dapat mematikan polip karang dan merusak sekelilingnya. Dan teluk dapat kehilangan kesehatan ekosistem. 5. reklamasi mengancam ekosistem mangrove dan prapat [sonneratia spp] yang tumbuh di Teluk Benoa. Karena kondisi perairan akan berubah. 6. Ancaman bahaya abrasi kian menjadi seandainya reklmasi betul-betul terealisasi. 7. Akibat Bencana ekologis makin meluas. Tidak hanya teluk benoa, tapi tempat pengambilan material juga ikut kena dampak serupa. Merosotnya keragaman hayati juga berpengaruh pada ekonomi sosial. 8. Reklamasi adalah cara investor mendapatkan tanah murah di kawasan strategis pariwisata. Jika hal ini terealisasi, maka nilai kawasan suci akan merosot. Kehilangan wilayah konservasi. Dan menghilangnya perairan bebas seluas 700 ha. 9. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah pada Perpres No.51 Th.2014 hanya menguntungkan investor. Imbasnya adalah masyarakat Bali tidak berdaulat atas alamnya dan tata kelola lingkungan hidup. 10. Pembangunan yang tak berimbang. Dinas Pariwisata pernah mengeluarkan riset bahwa telah kelebihan 1000 kamar. Gubernur pun sampai membuat moratorium [jeda sementara] untuk Bali Selatan. Dengan adanya reklamasi ini, pembangunan antara Bali Selatan, utara, barat dan timur akan makin timpang. 11. Investor seringkali beri janji manis namun tidak terwujud. Kasus reklamasi Pulau Serangan, GWK, Pecatu Graha, dan BNR adalah contohnya. 12. SBY mengingkari komitmen C.T.I [Coral Triangle Initiatives] yang dibuatnya untuk menjaga terumbu karang. 13. Pariwisata Bali tergantung kepada alam yang membentuk budaya dan spiritualitas. Jika itu hilang, pariwisata Pulau Dewata akan bangkrut.
wah sekian, semoga bermanfaat
1 votes Thanks 0
Putryanthea1. Reklamasi akan merusak fungsi dan nilai konservasi kawasan serta perairan Teluk Benoa, misalnya daerah resapan banjir, campuhan agung [situs suci], dan kawasan ekosistem2. Reklamasi menyebabkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai tampungan banjir dari 5 sub-DAS [Daerah Aliran Sungai].3. Reklamasi dengan membuat pulau baru akan menimbulkan kerentanan terhadap bencana. Karena lapisan tanah pulau baru itu lemah akan getaran dan bertentangan dengan prinsip adaptasi bencana.4. Peningkatan padatan di habitat terumbu karang dapat mematikan polip karang dan merusak sekelilingnya. Dan teluk dapat kehilangan kesehatan ekosistem.5. reklamasi mengancam ekosistem mangrove dan prapat [sonneratia spp] yang tumbuh di Teluk Benoa. Karena kondisi perairan akan berubah.6. Ancaman bahaya abrasi kian menjadi seandainya reklmasi betul-betul terealisasi.7. Akibat Bencana ekologis makin meluas. Tidak hanya teluk benoa, tapi tempat pengambilan material juga ikut kena dampak serupa. Merosotnya keragaman hayati juga berpengaruh pada ekonomi sosial.8. Reklamasi adalah cara investor mendapatkan tanah murah di kawasan strategis pariwisata. Jika hal ini terealisasi, maka nilai kawasan suci akan merosot. Kehilangan wilayah konservasi. Dan menghilangnya perairan bebas seluas 700 ha.9. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah pada Perpres No.51 Th.2014 hanya menguntungkan investor. Imbasnya adalah masyarakat Bali tidak berdaulat atas alamnya dan tata kelola lingkungan hidup.10. Pembangunan yang tak berimbang. Dinas Pariwisata pernah mengeluarkan riset bahwa telah kelebihan 1000 kamar. Gubernur pun sampai membuat moratorium [jeda sementara] untuk Bali Selatan. Dengan adanya reklamasi ini, pembangunan antara Bali Selatan, utara, barat dan timur akan makin timpang.11. Investor seringkali beri janji manis namun tidak terwujud. Kasus reklamasi Pulau Serangan, GWK, Pecatu Graha, dan BNR adalah contohnya.12. SBY mengingkari komitmen C.T.I [Coral Triangle Initiatives] yang dibuatnya untuk menjaga terumbu karang.13. Pariwisata Bali tergantung kepada alam yang membentuk budaya dan spiritualitas. Jika itu hilang, pariwisata Pulau Dewata akan bangkrut.
2. Reklamasi menyebabkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai tampungan banjir dari 5 sub-DAS [Daerah Aliran Sungai].
3. Reklamasi dengan membuat pulau baru akan menimbulkan kerentanan terhadap bencana. Karena lapisan tanah pulau baru itu lemah akan getaran dan bertentangan dengan prinsip adaptasi bencana.
4. Peningkatan padatan di habitat terumbu karang dapat mematikan polip karang dan merusak sekelilingnya. Dan teluk dapat kehilangan kesehatan ekosistem.
5. reklamasi mengancam ekosistem mangrove dan prapat [sonneratia spp] yang tumbuh di Teluk Benoa. Karena kondisi perairan akan berubah.
6. Ancaman bahaya abrasi kian menjadi seandainya reklmasi betul-betul terealisasi.
7. Akibat Bencana ekologis makin meluas. Tidak hanya teluk benoa, tapi tempat pengambilan material juga ikut kena dampak serupa. Merosotnya keragaman hayati juga berpengaruh pada ekonomi sosial.
8. Reklamasi adalah cara investor mendapatkan tanah murah di kawasan strategis pariwisata. Jika hal ini terealisasi, maka nilai kawasan suci akan merosot. Kehilangan wilayah konservasi. Dan menghilangnya perairan bebas seluas 700 ha.
9. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah pada Perpres No.51 Th.2014 hanya menguntungkan investor. Imbasnya adalah masyarakat Bali tidak berdaulat atas alamnya dan tata kelola lingkungan hidup.
10. Pembangunan yang tak berimbang. Dinas Pariwisata pernah mengeluarkan riset bahwa telah kelebihan 1000 kamar. Gubernur pun sampai membuat moratorium [jeda sementara] untuk Bali Selatan. Dengan adanya reklamasi ini, pembangunan antara Bali Selatan, utara, barat dan timur akan makin timpang.
11. Investor seringkali beri janji manis namun tidak terwujud. Kasus reklamasi Pulau Serangan, GWK, Pecatu Graha, dan BNR adalah contohnya.
12. SBY mengingkari komitmen C.T.I [Coral Triangle Initiatives] yang dibuatnya untuk menjaga terumbu karang.
13. Pariwisata Bali tergantung kepada alam yang membentuk budaya dan spiritualitas. Jika itu hilang, pariwisata Pulau Dewata akan bangkrut.
wah sekian, semoga bermanfaat