Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara ..??
memperbaiki123Saya akan menjawab dengan dua tipe jawaban:
Jawaban pendek: Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan dialisis.
Jawaban panjang: Dialisis adalah proses untuk memisahkan molekul-molekul di dalam larutan dengan memanfaatkan perbedaan tingkat difusi molekul-molekul tersebut dalam melewati membran semi-permeabel. Koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih kecil dari pada larutan tetapi lebih kecil dari pada suspensi. Umumnya koloid berukuran 1 nm-100 nm. Untuk aplikasinya dalam memisahkan elektorlit dari larutan koloid, maka koloid dimasukkan ke dalam membran semipermeabel. Membran ini mempunyai pori-pori yang mampu ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu ditembus partikel koloid. Bila kantong semipermeabel tersebut dimasukkan ke dalam aliran air, maka ion-ion yang keluar dari membran semipermeabel akan terbawa aliran air, sedangkan koloidnya masih tetap di dalam kantung semipermeabel. Ini karena ion tersebut lebih mudah mengalami difusi melewati membran semi-permeabel tersebut, sedangkan molekul lain di koloid lebih susah mengalami difusi, sehingga tetap di dalam membran. Dengan memanfaatkan perbedaan tingkat difusi ini, bisa dipisahkan antara elektrolit dan molukel lainya.Contoh dari proses iniadalah dialisis darah dari pasien yang mengalami sakit gagal ginjal. Dialisis darah memisahkan zat berbahaya dari darah dengan menggunakan perbedaan difusi zat berbahaya tersebut dan molekul lain dalam darah. Untuk orang sehat proses pemisahan ini terjadi di ginjal, namun pada orang yang ginjalnya rusak, pembersihan darah harus dilakukan dengan alat khusus yang menggunakan prinsip dialisis. Proses ini umum disebut orang sebagai cuci darah.
Jawaban pendek:
Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan dialisis.
Jawaban panjang:
Dialisis adalah proses untuk memisahkan molekul-molekul di dalam larutan dengan memanfaatkan perbedaan tingkat difusi molekul-molekul tersebut dalam melewati membran semi-permeabel. Koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih kecil dari pada larutan tetapi lebih kecil dari pada suspensi. Umumnya koloid berukuran 1 nm-100 nm. Untuk aplikasinya dalam memisahkan elektorlit dari larutan koloid, maka koloid dimasukkan ke dalam membran semipermeabel. Membran ini mempunyai pori-pori yang mampu ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu ditembus partikel koloid. Bila kantong semipermeabel tersebut dimasukkan ke dalam aliran air, maka ion-ion yang keluar dari membran semipermeabel akan terbawa aliran air, sedangkan koloidnya masih tetap di dalam kantung semipermeabel. Ini karena ion tersebut lebih mudah mengalami difusi melewati membran semi-permeabel tersebut, sedangkan molekul lain di koloid lebih susah mengalami difusi, sehingga tetap di dalam membran. Dengan memanfaatkan perbedaan tingkat difusi ini, bisa dipisahkan antara elektrolit dan molukel lainya.Contoh dari proses iniadalah dialisis darah dari pasien yang mengalami sakit gagal ginjal. Dialisis darah memisahkan zat berbahaya dari darah dengan menggunakan perbedaan difusi zat berbahaya tersebut dan molekul lain dalam darah. Untuk orang sehat proses pemisahan ini terjadi di ginjal, namun pada orang yang ginjalnya rusak, pembersihan darah harus dilakukan dengan alat khusus yang menggunakan prinsip dialisis. Proses ini umum disebut orang sebagai cuci darah.