Kekayaan alam yang ada di kota pangkalpinang(bangka belitung)?
abidmuhammad435
Provinsi bangka belitung juga memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar. Selain potensi perikanan tangkap potensi perikanan budidaya, baik budidaya ikan air payau maupun ikan air tawar, layak dikembangkan. Per tahun, potensi kelautan dan perikanan provinsi ini mencapai 499.500 ton perikanan tangkap dengan nilai Rp2.497.500.000,- dan 1.316.000 ton perikanan budidaya dengan nilai Rp245.160.000.000,-. Perkebunan memiliki arti strategis untuk menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Komoditas unggulan perkebunan rakyat yang telah di tekuni berabad-abad secara turun-temurun adalah lada dan karet. Sedangkan kelapa sawit merupakan komoditas baru dan banyak diusahakan oleh perusahaan besar swasta. Bangka Belitung merupakan daerah penghasil dan pengekspor lada putih yang sejak dulu terkenal dengan nama muntok white pepper. Dari semuanya, bijih timah adalah sumberdaya alam yang paling bernilai di provinsi ini, bahkan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan nasional. Di sini terdapat satu BUMN yang menambang bijih timah, PT Timah Tbk, dan satu perusahaan asing, PT Koba Tin. Luas area Kuasa Pertambangan (KP) PT Timah Tbk di darat sekitar 360.000 ha atau ± 35% dari luas daratan Pulau Bangka. BUMN ini juga memiliki areal KP darat di Pulau Belitung seluas 126.455 ha atau ± 30% dari luas daratan Pulau Belitung. Untuk PT Koba Tin, diberikan sekitar 41.000 ha. Di luar area kuasa pertambangan PT Timah Tbk dan kontrak karya (KK) PT Koba Tin, kegiatan penambangan juga diusahakan oleh pengusaha tambang inkonvensional dan masyarakat secara tradisional yang juga memberikan nilai ekonomi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung. Secara total, produksi bijih timah pada 2005 mencapai 42.615,22 ton Sn dan logam timah 41.789 metric Sn. Darat di Pulau Belitung seluas 126,445 ha atau 30% dan luas daratan Pulau Belitung. Untuk PT Koba Tin, diberikan sekitar 41.000 ha, Di luar area kuasa pertambangan PT Timah Tbk dan kontrak karya (KK) PT Koba Tin, kegiatan penambangan juga diusahakan oleh pengusaha tambang inkonvensional dan masyarakat secara tradisional yang juga memberikan nilai ekonomi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.
juga memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar. Selain potensi perikanan tangkap potensi perikanan budidaya, baik budidaya ikan air payau maupun ikan air tawar, layak dikembangkan. Per tahun, potensi kelautan dan perikanan provinsi ini mencapai 499.500 ton perikanan tangkap dengan nilai Rp2.497.500.000,- dan 1.316.000 ton perikanan budidaya dengan nilai Rp245.160.000.000,-. Perkebunan memiliki arti strategis untuk menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Komoditas unggulan perkebunan rakyat yang telah di tekuni berabad-abad secara turun-temurun adalah lada dan karet. Sedangkan kelapa sawit merupakan komoditas baru dan banyak diusahakan oleh perusahaan besar swasta. Bangka Belitung merupakan daerah penghasil dan pengekspor lada putih yang sejak dulu terkenal dengan nama muntok white pepper. Dari semuanya, bijih timah adalah sumberdaya alam yang paling bernilai di provinsi ini, bahkan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan nasional. Di sini terdapat satu BUMN yang menambang bijih timah, PT Timah Tbk, dan satu perusahaan asing, PT Koba Tin. Luas area Kuasa Pertambangan (KP) PT Timah Tbk di darat sekitar 360.000 ha atau ± 35% dari luas daratan Pulau Bangka. BUMN ini juga memiliki areal KP darat di Pulau Belitung seluas 126.455 ha atau ± 30% dari luas daratan Pulau Belitung. Untuk PT Koba Tin, diberikan sekitar 41.000 ha. Di luar area kuasa pertambangan PT Timah Tbk dan kontrak karya (KK) PT Koba Tin, kegiatan penambangan juga diusahakan oleh pengusaha tambang inkonvensional dan masyarakat secara tradisional yang juga memberikan nilai ekonomi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung. Secara total, produksi bijih timah pada 2005 mencapai 42.615,22 ton Sn dan logam timah 41.789 metric Sn. Darat di Pulau Belitung seluas 126,445 ha atau 30% dan luas daratan Pulau Belitung. Untuk PT Koba Tin, diberikan sekitar 41.000 ha, Di luar area kuasa pertambangan PT Timah Tbk dan kontrak karya (KK) PT Koba Tin, kegiatan penambangan juga diusahakan oleh pengusaha tambang inkonvensional dan masyarakat secara tradisional yang juga memberikan nilai ekonomi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.