ke tidak mampuan mata untuk melihat benda dekat dan jauh dengan jelas disebut.... A. miopi C. presbiopi b. hipermetropi D. katarak
mengapa selaput pelangi memberikan warna pada mata kita?
congek termasuk salah satu gangguan pada telinga apakah penyebab gangguan tersebut?
pada gedung bioskop dinding dindingnya dilapisi Suatu bahan untuk menyerap bunyi Bahan berikut yang menyerap bunyi adalah a kaca c busa b batu d plastik
bunyi pantulan yang sebagian yang bersama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar menjadi tidak jelas disebut A. gaung C Desah B. Gema D nada
2. Selaput pelangi memberikan warna pada mata kita karena sifat pemantulan dan pembiasan cahaya. Ketika cahaya matahari melewati tetes air dalam udara setelah hujan, cahaya itu dibiaskan dan dipantulkan oleh tetes air, serta memecah spektrum cahaya menjadi berbagai warna yang terlihat sebagai lengkungan berwarna di langit. Mata kita menerima cahaya ini dan menginterpretasikannya sebagai warna-warna yang indah yang kita lihat dalam pelangi. Hal ini menghasilkan fenomena yang menakjubkan dan disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Pelangi adalah salah satu contoh alam yang menunjukkan keindahan dan keajaiban yang ada di sekitar kita.
3. Congek, yang juga dikenal sebagai tuli konduktif, adalah salah satu jenis gangguan pendengaran yang terjadi ketika suara tidak dapat dipancarkan dengan baik melalui saluran pendengaran ke telinga dalam. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam transmisi suara dari telinga luar ke telinga tengah.
Penyebab umum gangguan congek meliputi:
Sekat atau sumbat pada saluran pendengaran: Misalnya, jika terdapat sumbatan oleh serumen (kotoran telinga), benda asing, atau cairan yang terperangkap di dalam saluran telinga, suara akan menghadapi hambatan dalam mencapai telinga tengah.
Infeksi telinga: Infeksi seperti infeksi telinga tengah dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di dalam telinga tengah, yang kemudian menghambat transmisi suara.
Peradangan atau kerusakan pada gendang telinga atau tulang pendengaran: Jika gendang telinga atau tulang pendengaran mengalami peradangan atau kerusakan, hal ini dapat mengganggu transmisi suara ke telinga dalam.
Malformasi kongenital: Beberapa individu mungkin memiliki kelainan bawaan pada struktur telinga yang menghambat transmisi suara.
Trauma atau cedera pada telinga: Cedera pada telinga, seperti retaknya gendang telinga atau kerusakan pada tulang pendengaran, dapat menyebabkan terganggunya transmisi suara.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau tenaga medis yang berkualifikasi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat jika seseorang mengalami gangguan congek atau gangguan pendengaran lainnya.
4. Dari pilihan yang diberikan, bahan yang paling efektif dalam menyerap bunyi di gedung bioskop adalah busa.
Basa busa memiliki sifat sebagai bahan yang dapat menyerap dan meredam bunyi. Ketika bunyi mengenai permukaan busa, getaran bunyi tersebut akan diserap dan merambat ke dalam struktur busa, mengurangi efek pantulan suara dan mengurangi gema atau kebisingan yang terjadi di ruangan tersebut. Bahan busa sering digunakan dalam pengaturan akustik, termasuk di dalam gedung bioskop, untuk meningkatkan kualitas suara dan mengurangi kebisingan yang tidak diinginkan.
Kaca, batu, dan plastik biasanya tidak memiliki sifat menyerap bunyi seperti halnya busa. Kaca dan plastik cenderung memantulkan bunyi, sementara batu memiliki sifat refraktif yang mungkin tidak efektif dalam menyerap bunyi. Oleh karena itu, busa lebih sering dipilih sebagai bahan yang digunakan untuk meredam dan menyerap bunyi di gedung seperti bioskop.
5. Bunyi merambat adalah fenomena di mana suara atau getaran bergerak melalui benda atau medium. Ketika suara diproduksi, gelombang suara dihasilkan dan merambat melalui udara atau medium lainnya, seperti air atau logam. Proses ini terjadi ketika partikel-partikel di dalam medium bergetar dan mentransfer energi suara dari satu tempat ke tempat lain. Dalam kasus udara, suara merambat dengan cepat melalui getaran partikel-partikel dalam medium tersebut. Misalnya, ketika kita berbicara atau memukul bel, suara akan merambat melalui udara, mencapai telinga pendengar, dan diubah menjadi sensasi pendengaran. Fenomena ini juga dapat diamati dalam air, ketika gelombang suara merambat melalui air dan dapat didengar oleh makhluk hidup bawah air. Jadi, cara suara merambat bergantung pada medium yang digunakan untuk mentransfer energi suara.
6. Gema adalah fenomena akustik di mana suara terpantul dan mengulangi dirinya sendiri karena memantul dari permukaan yang keras. Ketika suara dipancarkan, ia akan mencapai permukaan yang solid, seperti dinding atau gunung, dan kemudian dipantulkan kembali ke pendengarnya. Pantulan ini menghasilkan suara yang terdengar seperti suara asli, tetapi dengan penundaan dan kekuatan yang berkurang. Gema sering terjadi di pegunungan atau lembah yang luas, di mana permukaan yang keras dan jarak yang lebih jauh mengakibatkan pantulan suara yang jelas dan terkemuka. Seringkali, gema menciptakan efek suara yang magis dan menarik, menjadikannya fenomena menarik untuk dipelajari dan dieksplorasi.
1. C prebiopic
2. Selaput pelangi memberikan warna pada mata kita karena sifat pemantulan dan pembiasan cahaya. Ketika cahaya matahari melewati tetes air dalam udara setelah hujan, cahaya itu dibiaskan dan dipantulkan oleh tetes air, serta memecah spektrum cahaya menjadi berbagai warna yang terlihat sebagai lengkungan berwarna di langit. Mata kita menerima cahaya ini dan menginterpretasikannya sebagai warna-warna yang indah yang kita lihat dalam pelangi. Hal ini menghasilkan fenomena yang menakjubkan dan disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Pelangi adalah salah satu contoh alam yang menunjukkan keindahan dan keajaiban yang ada di sekitar kita.
3. Congek, yang juga dikenal sebagai tuli konduktif, adalah salah satu jenis gangguan pendengaran yang terjadi ketika suara tidak dapat dipancarkan dengan baik melalui saluran pendengaran ke telinga dalam. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam transmisi suara dari telinga luar ke telinga tengah.
Penyebab umum gangguan congek meliputi:
Sekat atau sumbat pada saluran pendengaran: Misalnya, jika terdapat sumbatan oleh serumen (kotoran telinga), benda asing, atau cairan yang terperangkap di dalam saluran telinga, suara akan menghadapi hambatan dalam mencapai telinga tengah.
Infeksi telinga: Infeksi seperti infeksi telinga tengah dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di dalam telinga tengah, yang kemudian menghambat transmisi suara.
Peradangan atau kerusakan pada gendang telinga atau tulang pendengaran: Jika gendang telinga atau tulang pendengaran mengalami peradangan atau kerusakan, hal ini dapat mengganggu transmisi suara ke telinga dalam.
Malformasi kongenital: Beberapa individu mungkin memiliki kelainan bawaan pada struktur telinga yang menghambat transmisi suara.
Trauma atau cedera pada telinga: Cedera pada telinga, seperti retaknya gendang telinga atau kerusakan pada tulang pendengaran, dapat menyebabkan terganggunya transmisi suara.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau tenaga medis yang berkualifikasi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat jika seseorang mengalami gangguan congek atau gangguan pendengaran lainnya.
4. Dari pilihan yang diberikan, bahan yang paling efektif dalam menyerap bunyi di gedung bioskop adalah busa.
Basa busa memiliki sifat sebagai bahan yang dapat menyerap dan meredam bunyi. Ketika bunyi mengenai permukaan busa, getaran bunyi tersebut akan diserap dan merambat ke dalam struktur busa, mengurangi efek pantulan suara dan mengurangi gema atau kebisingan yang terjadi di ruangan tersebut. Bahan busa sering digunakan dalam pengaturan akustik, termasuk di dalam gedung bioskop, untuk meningkatkan kualitas suara dan mengurangi kebisingan yang tidak diinginkan.
Kaca, batu, dan plastik biasanya tidak memiliki sifat menyerap bunyi seperti halnya busa. Kaca dan plastik cenderung memantulkan bunyi, sementara batu memiliki sifat refraktif yang mungkin tidak efektif dalam menyerap bunyi. Oleh karena itu, busa lebih sering dipilih sebagai bahan yang digunakan untuk meredam dan menyerap bunyi di gedung seperti bioskop.
5. Bunyi merambat adalah fenomena di mana suara atau getaran bergerak melalui benda atau medium. Ketika suara diproduksi, gelombang suara dihasilkan dan merambat melalui udara atau medium lainnya, seperti air atau logam. Proses ini terjadi ketika partikel-partikel di dalam medium bergetar dan mentransfer energi suara dari satu tempat ke tempat lain. Dalam kasus udara, suara merambat dengan cepat melalui getaran partikel-partikel dalam medium tersebut. Misalnya, ketika kita berbicara atau memukul bel, suara akan merambat melalui udara, mencapai telinga pendengar, dan diubah menjadi sensasi pendengaran. Fenomena ini juga dapat diamati dalam air, ketika gelombang suara merambat melalui air dan dapat didengar oleh makhluk hidup bawah air. Jadi, cara suara merambat bergantung pada medium yang digunakan untuk mentransfer energi suara.
6. Gema adalah fenomena akustik di mana suara terpantul dan mengulangi dirinya sendiri karena memantul dari permukaan yang keras. Ketika suara dipancarkan, ia akan mencapai permukaan yang solid, seperti dinding atau gunung, dan kemudian dipantulkan kembali ke pendengarnya. Pantulan ini menghasilkan suara yang terdengar seperti suara asli, tetapi dengan penundaan dan kekuatan yang berkurang. Gema sering terjadi di pegunungan atau lembah yang luas, di mana permukaan yang keras dan jarak yang lebih jauh mengakibatkan pantulan suara yang jelas dan terkemuka. Seringkali, gema menciptakan efek suara yang magis dan menarik, menjadikannya fenomena menarik untuk dipelajari dan dieksplorasi.