Wahai Nabi Muhammad, katakanlah, “Wahai orang-orang yang me-milih kafir sebagai jalan hidup!
Penjelasan:
terdiri dari 6 ayat. Berikut bacaan Arab, latin, dan terjemahannya:
1. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Arab-latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
2. لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Arab-latin: lā a'budu mā ta'budụn
Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".
3. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"
4. وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
Arab-latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"
5. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Arab-latin: lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
Dinukil dari buku Asbabun Nuzul oleh Imam as-Suyuthi, Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang Quraisy menyeru Rasulullah SAW agar diberi harta supaya mereka menjadi orang paling kaya di Mekkah. Mereka akan menikahkan Rasulullah SAW dengan wanita yang diinginkan beliau.
Mereka berkata: "Ini untukmu, wahai Muhammad, dan engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami dan tidak menyebutkan keburukannya. Jika engkau tidak mau melakukannya, sembahlah tuhan-tuhan kami satu tahun."
Rasulullah SAW berkata, "Aku akan menanti apa yang diturunkan oleh Tuhanku untukku." Lalu, Allah SWT pun menurunkan firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." sampai akhir ayat surat Al Falaq.
Dalam riwayat lain, sebagaimana diriwayatkan Abdurrazaq dari Wahab, ia berkata, "Orang-orang kafir Quraisy berkata kepada Nabi SAW, "Jika engkau berkenan, ikutilah kami satu tahun dan kami akan kembali kepada agamamu satu tahun."
Lalu, Allah SWT menurunkan firman-Nya, " "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." sampai akhir ayat surat. Ibnul Mundzir juga meriwayatkan hadits serupa dari Ibnu Juraji.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, surat ini menyatakan tentang pembebasan diri dari apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik. Surat ini juga memerintahkan untuk membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan dengan sebersih-bersihnya.
Pada permulaan ayat pertama, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk mengatakan kepada orang-orang kafir, dalam konteks ini adalah kafir Quraisy, atas kebodohan mereka. Menurut suatu pendapat, di antara kebodohan mereka adalah mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah tuhan-tuhan mereka yang tidak lain adalah berhala.
Maka, Allah SWT menurunkan surat ini dan memerintahkan Rasul-Nya untuk memutuskan hubungan dengan agama mereka sebagaimana bunyi ayat kedua dan ketiga, "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah."
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa beliau tidak akan pernah menjadi penyembah apa disembah oleh kafir Quraisy, begitupun sebaliknya. Para kafir Quraisy tidak pernah pula menjadi penyembah Allah SWT, sebagaimana bunyi ayat keempat dan kelima.
Pada akhir surat Al Kafirun ini, Rasulullah SAW melepas diri dari mereka tentang segala hal yang mereka kerjakan. "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
Jawaban:
a ikra kemurnian tahuid
Jawaban:
a. ikrar kemurnian tauhid
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Terjemahan
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Wahai Nabi Muhammad, katakanlah, “Wahai orang-orang yang me-milih kafir sebagai jalan hidup!
Penjelasan:
terdiri dari 6 ayat. Berikut bacaan Arab, latin, dan terjemahannya:
1. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Arab-latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
2. لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Arab-latin: lā a'budu mā ta'budụn
Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".
3. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"
4. وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
Arab-latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"
5. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Arab-latin: lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
Dinukil dari buku Asbabun Nuzul oleh Imam as-Suyuthi, Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang Quraisy menyeru Rasulullah SAW agar diberi harta supaya mereka menjadi orang paling kaya di Mekkah. Mereka akan menikahkan Rasulullah SAW dengan wanita yang diinginkan beliau.
Mereka berkata: "Ini untukmu, wahai Muhammad, dan engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami dan tidak menyebutkan keburukannya. Jika engkau tidak mau melakukannya, sembahlah tuhan-tuhan kami satu tahun."
Rasulullah SAW berkata, "Aku akan menanti apa yang diturunkan oleh Tuhanku untukku." Lalu, Allah SWT pun menurunkan firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." sampai akhir ayat surat Al Falaq.
Dalam riwayat lain, sebagaimana diriwayatkan Abdurrazaq dari Wahab, ia berkata, "Orang-orang kafir Quraisy berkata kepada Nabi SAW, "Jika engkau berkenan, ikutilah kami satu tahun dan kami akan kembali kepada agamamu satu tahun."
Lalu, Allah SWT menurunkan firman-Nya, " "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." sampai akhir ayat surat. Ibnul Mundzir juga meriwayatkan hadits serupa dari Ibnu Juraji.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, surat ini menyatakan tentang pembebasan diri dari apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik. Surat ini juga memerintahkan untuk membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan dengan sebersih-bersihnya.
Pada permulaan ayat pertama, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk mengatakan kepada orang-orang kafir, dalam konteks ini adalah kafir Quraisy, atas kebodohan mereka. Menurut suatu pendapat, di antara kebodohan mereka adalah mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah tuhan-tuhan mereka yang tidak lain adalah berhala.
Maka, Allah SWT menurunkan surat ini dan memerintahkan Rasul-Nya untuk memutuskan hubungan dengan agama mereka sebagaimana bunyi ayat kedua dan ketiga, "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah."
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa beliau tidak akan pernah menjadi penyembah apa disembah oleh kafir Quraisy, begitupun sebaliknya. Para kafir Quraisy tidak pernah pula menjadi penyembah Allah SWT, sebagaimana bunyi ayat keempat dan kelima.
Pada akhir surat Al Kafirun ini, Rasulullah SAW melepas diri dari mereka tentang segala hal yang mereka kerjakan. "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."