Pertama, berdasarkan wujudnya, terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Dalam hal ini sebagai contoh untuk limbah gas misalnya adalah karbon dioksida yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, dan lain sejenisnya. Sedangkan contoh limbah cair misalnya adalah air sabun bekas cucian, minyak goreng buangan, dan lain sejenisnya. Sementara itu untuk contoh limbah padat misalnya adalah plastik, botol, kertas, dan lain sebagainya.Kedua, berdasarkan sumbernya, terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, limbah pertambangan, dan limbah domestik.Ketiga, berdasarkan senyawanya, terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mengandung unsur karbon sehingga bisa dengan mudah diuraikan atau bisa membusuk secara mudah. Sebagai contoh dari jenis limbah organik misalnya adalah kulit buah-buahan dan sayuran serta kotoran hewan dan manusia. Sementara itu limbah anorganik merupakan limbah yang tidak mengandung unsur karbon sehingga sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan. Oleh sebab itu limbah anorganik dapat pula diartikan sebagai limbah yang tidak bisa membusuk. Sebagai contoh dari jenis limbah anorganik misalnya adalah plastik, botol beling bekas, pecahan kaca, dan lain sejenisnya. daerah pembuatan
provinsi Jawa Barat di PT Cipta Visi Sinar Kencana Sonson Garsoni
Dalam hal pengolahan, limbah organik basah dapat diolah dengan cara melakukan pengeringan terlebih dulu dengan menggunakan sinar matahari langsung sehingga kadar air dalam limbah organik habis. Sementara itu untuk limbah organik kering dalam pengolahannya tidak memerlukan banyak persiapan, karena sifatnya yang kering sehingga jenis limbah ini pada umumnya dapat langsung digunakan. Akan tetapi apabila bahan limbah organik kering ini terkena air, maka sebelum digunakan tentu saja juga harus dilakukan pengeringan terlebih dahulu dengan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain sehingga kadar airnya kembali pada kondisi yang semestinya.
Pertama, berdasarkan wujudnya, terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Dalam hal ini sebagai contoh untuk limbah gas misalnya adalah karbon dioksida yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, dan lain sejenisnya. Sedangkan contoh limbah cair misalnya adalah air sabun bekas cucian, minyak goreng buangan, dan lain sejenisnya. Sementara itu untuk contoh limbah padat misalnya adalah plastik, botol, kertas, dan lain sebagainya.Kedua, berdasarkan sumbernya, terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, limbah pertambangan, dan limbah domestik.Ketiga, berdasarkan senyawanya, terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mengandung unsur karbon sehingga bisa dengan mudah diuraikan atau bisa membusuk secara mudah. Sebagai contoh dari jenis limbah organik misalnya adalah kulit buah-buahan dan sayuran serta kotoran hewan dan manusia. Sementara itu limbah anorganik merupakan limbah yang tidak mengandung unsur karbon sehingga sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan. Oleh sebab itu limbah anorganik dapat pula diartikan sebagai limbah yang tidak bisa membusuk. Sebagai contoh dari jenis limbah anorganik misalnya adalah plastik, botol beling bekas, pecahan kaca, dan lain sejenisnya.
daerah pembuatan
provinsi Jawa Barat di PT Cipta Visi Sinar Kencana Sonson Garsoni
Dalam hal pengolahan, limbah organik basah dapat diolah dengan cara melakukan pengeringan terlebih dulu dengan menggunakan sinar matahari langsung sehingga kadar air dalam limbah organik habis. Sementara itu untuk limbah organik kering dalam pengolahannya tidak memerlukan banyak persiapan, karena sifatnya yang kering sehingga jenis limbah ini pada umumnya dapat langsung digunakan. Akan tetapi apabila bahan limbah organik kering ini terkena air, maka sebelum digunakan tentu saja juga harus dilakukan pengeringan terlebih dahulu dengan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain sehingga kadar airnya kembali pada kondisi yang semestinya.
kemaslah barang yang dipakai