Ferdinand Tonnies dalam karya gemeinschaft und gesellschaft (1887), mengenalkan teori bentuk kehidupan social di masyarakat, yaitu; gemeinschaft (community, paguyuban, komunitas) dan geselschaft (society, patembayan, masyarakat). Tonnies mempergunakan kedua bentuk kehidupan social tadi sebagai kriteria untuk menganalisis setiap aspek dari masyarakat.
Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batiniah dan alamiah. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin. Dasar hubungannya, perasaan, simpati dan kepentingan bersama. Bentuknya dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga. Gemeinschaft mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu; intim, privasi, eksklusif.
Menurut Tonnies, di dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu diantara tiga bentuk Gemeinschaft, yaitu; Gemeinschaft karena ikatan darah, contoh; keluarga kelompok kekerabatan. Gemeinschaft karena tempat, contoh; rukun tetangga, rukun warga, arisan. Gemeinschaft karena jiwa, fikiran, rasa kekerabatan, terdiri dari orang-orang yang mempunyai jiwa, fikiran, rasa kekerbatan yang sama, seperti persahabatan.
Sebaliknya, gesellschaft merupakan kehidupan bersama yang ikatannya lahir, jangka waktunya pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam fikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis. Dasar hubunganya, kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal-balik, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.
Teorinya tentang gemeinschaft dan gesellschaft sekilas mirip dengan teorinya Emile Durkheim tentang solidaritas organis dan solidaritas mekanis. Dan seperti Cooley, ia juga menyayangkan hilangnya nilai-nilai manusiawi dari peralihan masyarakat tradisional (gemeinschaft ) ke masyarakat modern (gesellschaft). Sebagai sosiolog, Ferdinand Tonnies termasuk mazhab organis dan evolusioner, bersama Herbert Spencer, W.G. Summer, Emile Durkheim.
Ferdinand Tonnies dalam karya gemeinschaft und gesellschaft (1887), mengenalkan teori bentuk kehidupan social di masyarakat, yaitu; gemeinschaft (community, paguyuban, komunitas) dan geselschaft (society, patembayan, masyarakat). Tonnies mempergunakan kedua bentuk kehidupan social tadi sebagai kriteria untuk menganalisis setiap aspek dari masyarakat.
Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batiniah dan alamiah. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin. Dasar hubungannya, perasaan, simpati dan kepentingan bersama. Bentuknya dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga. Gemeinschaft mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu; intim, privasi, eksklusif.
Menurut Tonnies, di dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu diantara tiga bentuk Gemeinschaft, yaitu; Gemeinschaft karena ikatan darah, contoh; keluarga kelompok kekerabatan. Gemeinschaft karena tempat, contoh; rukun tetangga, rukun warga, arisan. Gemeinschaft karena jiwa, fikiran, rasa kekerabatan, terdiri dari orang-orang yang mempunyai jiwa, fikiran, rasa kekerbatan yang sama, seperti persahabatan.
Sebaliknya, gesellschaft merupakan kehidupan bersama yang ikatannya lahir, jangka waktunya pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam fikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis. Dasar hubunganya, kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal-balik, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.
Teorinya tentang gemeinschaft dan gesellschaft sekilas mirip dengan teorinya Emile Durkheim tentang solidaritas organis dan solidaritas mekanis. Dan seperti Cooley, ia juga menyayangkan hilangnya nilai-nilai manusiawi dari peralihan masyarakat tradisional (gemeinschaft ) ke masyarakat modern (gesellschaft). Sebagai sosiolog, Ferdinand Tonnies termasuk mazhab organis dan evolusioner, bersama Herbert Spencer, W.G. Summer, Emile Durkheim.sumber: http://ensiklo.com/2014/08/biografi-dan-pemikiran-ferdinand-tonnies/