Kerangka acuan adab dan sopan-santun dalam pergaulan adalah norma Islam yang sudah melembaga menjadi adat. Di dalamnya terdapat berbagai pantangan, larangan, dan hal-hal yang dianggap "sumbang". Pelanggaran dalam hal ini menimbulkan aib besar dan si pelanggar dianggap tidak beradab.
2. Nilai – Nilai Adab Melayu Riau Dalam Kebudayaan Melayu Riau
Nilai-nilai Islam akan mendominasi dan mengakar kuat dalam sistem budaya suatu masyarakat apabila nilai-nilai Islam berakulturasi ke dalam budaya masyarakat melalui proses yang intensif, gradual, akomodatif, empatif, dan berkelanjutan, bukan frontal dan konfrontatif Dari sisi sosiologi, akulturasi Islam ke dalam suatu masyarakat dapat menjadikan Islam sebagai suatu identitas dan pengikat solidaritas suatu komunitas (spirit de corps), karena itu identitas dan solidaritas suatu komunitas tidak mutlak berdasarkan kesatuan etnis. Ia juga dapat juga terbentuk atas kesatuan aqidah. Kesatuan sosial inilah yang disebut dengan ummat.
Dakwah islamiyah yang dilaksanakan dengan pendekatan cultural, akomodatif –empatik, menghasilkan respon yang positif-simpatik, dapat menekan intensitas konflik karena perbedaan sistem dan orientasi nilai, mengembangkan toleransi, saling menghormati, dan menerima kemajemukan keberagaman umat sebagai realitas historis dan manusiawi. Secara empiris, akulturasi Islam ke dalam budaya Melayu Palalawan, telah menjadikan Islam sebagai identitas kemelayuan orang Pelalawan, sehingga identitas kemelayuan tidak selamanya didasarkan pada faktor genetis, tapi juga dapat terbentuk atas dasar aqida.
Dengan demikian, "Melayu" adalah konsep terbuka yang dapat dimasuki siapa saja melalui koridor Islam. Sebaliknya kemelayuan orang Melayu akan hilang apabila tidak berbajukan Islam. Secara praktis operasional, penelitian ini memberi kontribusi bahwa orang-orang Melayu akan mencapai kemajuan apabila pandangan hidup mereka yang dogmatis-mistis ditransformasikan kepada pandangan hidup yang rasional empiris melalui transformasi pemikiran dan pemahaman mereka atas Islam dan nilai-nilai budayanya sendiri, sehingga keberagamaan dan keberbudayaan orang-orang Melayu menjadi lebih rasional.
Jawaban:
Adab dalam Pergaulan
Kerangka acuan adab dan sopan-santun dalam pergaulan adalah norma Islam yang sudah melembaga menjadi adat. Di dalamnya terdapat berbagai pantangan, larangan, dan hal-hal yang dianggap "sumbang". Pelanggaran dalam hal ini menimbulkan aib besar dan si pelanggar dianggap tidak beradab.
2. Nilai – Nilai Adab Melayu Riau Dalam Kebudayaan Melayu Riau
Nilai-nilai Islam akan mendominasi dan mengakar kuat dalam sistem budaya suatu masyarakat apabila nilai-nilai Islam berakulturasi ke dalam budaya masyarakat melalui proses yang intensif, gradual, akomodatif, empatif, dan berkelanjutan, bukan frontal dan konfrontatif Dari sisi sosiologi, akulturasi Islam ke dalam suatu masyarakat dapat menjadikan Islam sebagai suatu identitas dan pengikat solidaritas suatu komunitas (spirit de corps), karena itu identitas dan solidaritas suatu komunitas tidak mutlak berdasarkan kesatuan etnis. Ia juga dapat juga terbentuk atas kesatuan aqidah. Kesatuan sosial inilah yang disebut dengan ummat.
Dakwah islamiyah yang dilaksanakan dengan pendekatan cultural, akomodatif –empatik, menghasilkan respon yang positif-simpatik, dapat menekan intensitas konflik karena perbedaan sistem dan orientasi nilai, mengembangkan toleransi, saling menghormati, dan menerima kemajemukan keberagaman umat sebagai realitas historis dan manusiawi. Secara empiris, akulturasi Islam ke dalam budaya Melayu Palalawan, telah menjadikan Islam sebagai identitas kemelayuan orang Pelalawan, sehingga identitas kemelayuan tidak selamanya didasarkan pada faktor genetis, tapi juga dapat terbentuk atas dasar aqida.
Dengan demikian, "Melayu" adalah konsep terbuka yang dapat dimasuki siapa saja melalui koridor Islam. Sebaliknya kemelayuan orang Melayu akan hilang apabila tidak berbajukan Islam. Secara praktis operasional, penelitian ini memberi kontribusi bahwa orang-orang Melayu akan mencapai kemajuan apabila pandangan hidup mereka yang dogmatis-mistis ditransformasikan kepada pandangan hidup yang rasional empiris melalui transformasi pemikiran dan pemahaman mereka atas Islam dan nilai-nilai budayanya sendiri, sehingga keberagamaan dan keberbudayaan orang-orang Melayu menjadi lebih rasional.
#Slmt mengerjakan tugas dari rumah.