jelaskan secara singkat pengaruh iklim. masing" negara yang ada di ASEAN terhadap pertumbuhan ekonomi (perdagangan di negara tersebut)? bantu jawab ya kak..
Iklim tropis di Indonesia mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi sumber utama ekspor negara ini seperti kopi, karet, kelapa sawit, dan cokelat. Namun, cuaca yang tidak menentu seperti banjir dan kekeringan dapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan produk pertanian.
Malaysia
Iklim tropis dan curah hujan yang baik mendukung pertumbuhan sektor kehutanan dan perkebunan di Malaysia. Negara ini merupakan salah satu produsen terbesar minyak kelapa sawit dan karet dunia. Sementara itu, kejadian fenomena cuaca El Nino dan La Nina juga dapat mempengaruhi produksi dan harga komoditas ekspor.
Thailand
Thailand memiliki iklim tropis dan musim hujan yang cukup panjang. Iklim ini mendukung pertumbuhan sektor pertanian, seperti beras, karet, dan buah-buahan. Namun, banjir dan kekeringan juga dapat berdampak negatif pada produksi dan perdagangan.
Singapura
Singapura memiliki iklim tropis yang stabil sepanjang tahun. Meskipun tidak memiliki sektor pertanian yang signifikan, iklim yang kondusif membuat Singapura menjadi pusat perdagangan dan logistik penting di kawasan ASEAN.
Vietnam
Vietnam memiliki iklim yang beragam, dari iklim tropis di selatan hingga subtropis di utara. Iklim ini mendukung produksi padi, kopi, teh, dan produk pertanian lainnya. Negara ini juga semakin berkembang sebagai basis manufaktur dan ekspor.
Filipina
Iklim Filipina adalah tropis, dengan musim hujan dan kemarau. Hal ini berpengaruh pada pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan di negara ini. Selain itu, Filipina memiliki potensi untuk industri pariwisata karena keindahan alamnya yang kaya.
Indonesia
Iklim tropis di Indonesia mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi sumber utama ekspor negara ini seperti kopi, karet, kelapa sawit, dan cokelat. Namun, cuaca yang tidak menentu seperti banjir dan kekeringan dapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan produk pertanian.
Malaysia
Iklim tropis dan curah hujan yang baik mendukung pertumbuhan sektor kehutanan dan perkebunan di Malaysia. Negara ini merupakan salah satu produsen terbesar minyak kelapa sawit dan karet dunia. Sementara itu, kejadian fenomena cuaca El Nino dan La Nina juga dapat mempengaruhi produksi dan harga komoditas ekspor.
Thailand
Thailand memiliki iklim tropis dan musim hujan yang cukup panjang. Iklim ini mendukung pertumbuhan sektor pertanian, seperti beras, karet, dan buah-buahan. Namun, banjir dan kekeringan juga dapat berdampak negatif pada produksi dan perdagangan.
Singapura
Singapura memiliki iklim tropis yang stabil sepanjang tahun. Meskipun tidak memiliki sektor pertanian yang signifikan, iklim yang kondusif membuat Singapura menjadi pusat perdagangan dan logistik penting di kawasan ASEAN.
Vietnam
Vietnam memiliki iklim yang beragam, dari iklim tropis di selatan hingga subtropis di utara. Iklim ini mendukung produksi padi, kopi, teh, dan produk pertanian lainnya. Negara ini juga semakin berkembang sebagai basis manufaktur dan ekspor.
Filipina
Iklim Filipina adalah tropis, dengan musim hujan dan kemarau. Hal ini berpengaruh pada pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan di negara ini. Selain itu, Filipina memiliki potensi untuk industri pariwisata karena keindahan alamnya yang kaya.