Kekaisaran Byzantium, yang juga dikenal sebagai Kekaisaran Romawi Timur, runtuh pada tanggal 29 Mei 1453 ketika kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) jatuh ke tangan pasukan Kesultanan Utsmaniyah. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Byzantium Romawi:
Serangan dari Kesultanan Utsmaniyah: Salah satu faktor utama adalah pengepungan dan serangan berkelanjutan oleh pasukan Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II. Pasukan Utsmaniyah berhasil mengepung Konstantinopel dan akhirnya berhasil menembus tembok pertahanannya.
Pelemahan Kekaisaran: Byzantium telah mengalami pelemahan secara perlahan selama berabad-abad akibat perang internal, serangan bangsa barbar, dan persaingan dengan Kekaisaran Romawi Barat yang runtuh pada tahun 476 M. Pelemahan ini menyebabkan kekuatan militer dan ekonomi Byzantium berkurang.
Kurangnya Dukungan: Byzantium tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari negara-negara Kristen Eropa pada saat pengepungan, meskipun ada beberapa usaha bantuan yang diberikan.
Inovasi Militer Utsmaniyah: Kesultanan Utsmaniyah telah mengembangkan teknologi dan strategi militer yang lebih canggih, termasuk meriam yang lebih kuat dan efektif dalam menembus tembok pertahanan Byzantium.
Penyebaran Kebudayaan Yunani Klasik: Setelah penaklukan Konstantinopel oleh Utsmaniyah, banyak cendekiawan, seniman, dan budayawan Yunani yang melarikan diri ke negara-negara Eropa Barat. Hal ini berkontribusi pada penyebaran kembali ilmu pengetahuan dan kebudayaan Yunani klasik di Eropa Barat dan mendorong gerakan Renaisans.
Perkembangan Ekspedisi Laut Barat: Runtuhnya Byzantium juga mendorong bangsa Eropa Barat untuk mencari rute alternatif ke Asia, yang akhirnya menginspirasi Era Penjelajahan dan perkembangan ekspedisi laut barat.
Pembentukan Kesultanan Utsmaniyah: Runtuhnya Byzantium menjadi momen penting dalam pembentukan dan perkembangan Kesultanan Utsmaniyah yang menjadi salah satu kekuatan besar di wilayah Timur pada saat itu.
Dengan demikian, runtuhnya Kekaisaran Byzantium Romawi tidak hanya menandai akhir dari satu periode sejarah, tetapi juga memberikan dampak penting pada peristiwa dan perkembangan selanjutnya di Eropa dan Timur Tengah.
2 votes Thanks 1
GreatHistory
sebagai tambahan ini menjadi titik balik kuatnya Islam ke penjuru dunia
GreatHistory
dimana kekhalifahan turki Ustmani yang menjadi pelopor untuk menunjukkan eksistensi Islam
Pengaruh Romawi menurun di abad ke-3 saat Kaisar Diocletian memecah pemerintahan menjadi Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur. Kekaisaran Barat beribu kota di Milan, Italia. Kekaisaran Timur beribu kota di Byzantium, yang kelak dikenal sebagai Konstantinopel.
Pemecahan pemerintahan semula memudahkan kekaisaran berjalan. Dikutip dari History Extra, seiring waktu, kedua bagian Kekaisaran Romawi ini kesulitan bekerja sebagai sebuah kesatuan, termasuk dalam melawan ancaman eksternal dan bangsa lain.
Peradaban dan kekaisaran di timur terus berkembang, terutama secara finansial. Sementara itu, kekaisaran di barat kesulitan menghadapi masuknya bangsa Barbar, pengaruh Kristen, dan menegakkan hukum.
2.Masuknya Agama Kristen
Agama Kristen menjadi agama resmi di Romawi sekitar tahun 380. Kendati penyebar dan pemeluknya kelak mengalami persekusi, agama Romawi yang semula menyembah dewa dan kaisar pun ikut pudar.
3.Perang Saudara
Kekaisaran Romawi tidak jarang mengalami instabilitas politik. Pada abad ke-3, Kaisar Alexander Severus tewas oleh pasukannya sendiri saat kampanye. Kondisi politik di Romawi memicu perang saudara yang membuat puncak kepemimpinan cepat berganti.
Konflik dalam kekaisaran ini membuat pasukan Romawi yang semula terkenal menjadi kekurangan prajurit. Karena kesulitan merekrut prajurit, pemerintah merekrut tenaga dari luar kekaisaran seperti orang Goth dan barbar, yang kelak membelot dan menyerang balik pemerintah Romawi.
4.Kesulitan Ekonomi
Krisis keuangan karena pemborosan pemerintah dan perang memicu inflasi dan pajak tinggi. Kesulitan ini membuat banyak warga kabur ke pedesaan demi menghindari pajak.
Masalah di dalam negeri juga membuat Kekaisaran Romawi tidak segencar semula dalam menaklukkan daerah baru beserta penduduknya. Tenaga budak, yang semula diperoleh dari wilayah jajahan, menjadi tidak cukup untuk menopang sektor pertanian dan produksi komersil. Alhasil, Kekaisaran Romawi juga mengalami kemunduran di bidang perdagangan.
5.Korupsi
Korupsi di tubuh pemerintahan Kekaisaran Romawi menghasilkan lebih dari 20 kaisar hanya dalam 75 tahun. Untuk bisa menjabat dan berkuasa, para kaisar membayar pasukan pengaman Praetorian Guard, salah satunya untuk menewaskan calon kaisar lain. Senat Kekaisaran juga menerima suap sehingga tidak menindak apapun yang terjadi. Hal ini mendorong rakyat hilang kepercayaan pada pemimpinnya.
6.Propaganda Keruntuhan
Kaisar Theoderic dari Goth menggulingkan Kaisar Romawi Odoacer pada tahun 493. Dikutip dari Time, Theoderic terbukti lebih berhasil daripada Odoacer dalam menghidupkan kembali kekayaan Italia setelah kekacauan politik pada pertengahan abad ke-5. Wilayah Romawi Barat saat itu masih membentang di Kroasia modern, Serbia, dan Prancis.
Namun, kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di Italia kembali di bawah Odoacer dan Theoderic tidak punya hubungan baik dengan dengan Kekaisaran Romawi Timur di Konstantinopel. Saat Theoderic wafat pada tahun 526, orang-orang Romawi di Konstantinopel mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk menyerang Italia.
Tulisan Chronicle oleh Marcellinus sekitar tahun 510 kelak menjadi penyebab menyebarnya isu runtuhnya Kekaisaran Romawi, terutama di barat. Karya tulis sejarah merupakan yang pertama mengklaim bahwa pemerintahan tersebut runtuh pada tahun 476. Marcellinus juga menyebut Odoacer sebagai raja Goth yang menyebabkan kehancuran kekaisaran, meskipun dia orang Romawi.
Propaganda ini berhasil membuat warga Kekaisaran Romawi Timur menyerang Italia pada tahun 535 dengan anggapan akan merebut kembali tanah mereka yang dikuasai orang Goth.
7.Perang Timur-Barat
Meskipun pasukan Justinian dari Kekaisaran Romawi Timur berhasil menggerakkan rakyat, perang di Italia baru berakhir pada tahun 562. Perang ini gagal menyatukan rakyat Barat-Timur, menghancurkan kota-kota, dan menewaskan penduduk Kekaisaran di Barat.
Pada tahun 560, penyebab Kekaisaran Romawi runtuh karena invasi di Barat dari Kekaisaran Romawi Timur sendiri. Kekaisaran Romawi Timur kelak bertahan sebagai Kekaisaran Byzantium hingga runtuh sekitar tahun 1453.
Verified answer
Jawaban:
Kekaisaran Byzantium, yang juga dikenal sebagai Kekaisaran Romawi Timur, runtuh pada tanggal 29 Mei 1453 ketika kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) jatuh ke tangan pasukan Kesultanan Utsmaniyah. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Byzantium Romawi:
Hikmah dibalik runtuhnya Kekaisaran Byzantium Romawi:
Dengan demikian, runtuhnya Kekaisaran Byzantium Romawi tidak hanya menandai akhir dari satu periode sejarah, tetapi juga memberikan dampak penting pada peristiwa dan perkembangan selanjutnya di Eropa dan Timur Tengah.
Jawaban:
Penyebab Runtuhnya Kekaisaran Romawi
1.Pemecahan Pemerintahan
Pengaruh Romawi menurun di abad ke-3 saat Kaisar Diocletian memecah pemerintahan menjadi Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur. Kekaisaran Barat beribu kota di Milan, Italia. Kekaisaran Timur beribu kota di Byzantium, yang kelak dikenal sebagai Konstantinopel.
Pemecahan pemerintahan semula memudahkan kekaisaran berjalan. Dikutip dari History Extra, seiring waktu, kedua bagian Kekaisaran Romawi ini kesulitan bekerja sebagai sebuah kesatuan, termasuk dalam melawan ancaman eksternal dan bangsa lain.
Peradaban dan kekaisaran di timur terus berkembang, terutama secara finansial. Sementara itu, kekaisaran di barat kesulitan menghadapi masuknya bangsa Barbar, pengaruh Kristen, dan menegakkan hukum.
2.Masuknya Agama Kristen
Agama Kristen menjadi agama resmi di Romawi sekitar tahun 380. Kendati penyebar dan pemeluknya kelak mengalami persekusi, agama Romawi yang semula menyembah dewa dan kaisar pun ikut pudar.
3.Perang Saudara
Kekaisaran Romawi tidak jarang mengalami instabilitas politik. Pada abad ke-3, Kaisar Alexander Severus tewas oleh pasukannya sendiri saat kampanye. Kondisi politik di Romawi memicu perang saudara yang membuat puncak kepemimpinan cepat berganti.
Konflik dalam kekaisaran ini membuat pasukan Romawi yang semula terkenal menjadi kekurangan prajurit. Karena kesulitan merekrut prajurit, pemerintah merekrut tenaga dari luar kekaisaran seperti orang Goth dan barbar, yang kelak membelot dan menyerang balik pemerintah Romawi.
4.Kesulitan Ekonomi
Krisis keuangan karena pemborosan pemerintah dan perang memicu inflasi dan pajak tinggi. Kesulitan ini membuat banyak warga kabur ke pedesaan demi menghindari pajak.
Masalah di dalam negeri juga membuat Kekaisaran Romawi tidak segencar semula dalam menaklukkan daerah baru beserta penduduknya. Tenaga budak, yang semula diperoleh dari wilayah jajahan, menjadi tidak cukup untuk menopang sektor pertanian dan produksi komersil. Alhasil, Kekaisaran Romawi juga mengalami kemunduran di bidang perdagangan.
5.Korupsi
Korupsi di tubuh pemerintahan Kekaisaran Romawi menghasilkan lebih dari 20 kaisar hanya dalam 75 tahun. Untuk bisa menjabat dan berkuasa, para kaisar membayar pasukan pengaman Praetorian Guard, salah satunya untuk menewaskan calon kaisar lain. Senat Kekaisaran juga menerima suap sehingga tidak menindak apapun yang terjadi. Hal ini mendorong rakyat hilang kepercayaan pada pemimpinnya.
6.Propaganda Keruntuhan
Kaisar Theoderic dari Goth menggulingkan Kaisar Romawi Odoacer pada tahun 493. Dikutip dari Time, Theoderic terbukti lebih berhasil daripada Odoacer dalam menghidupkan kembali kekayaan Italia setelah kekacauan politik pada pertengahan abad ke-5. Wilayah Romawi Barat saat itu masih membentang di Kroasia modern, Serbia, dan Prancis.
Namun, kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di Italia kembali di bawah Odoacer dan Theoderic tidak punya hubungan baik dengan dengan Kekaisaran Romawi Timur di Konstantinopel. Saat Theoderic wafat pada tahun 526, orang-orang Romawi di Konstantinopel mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk menyerang Italia.
Tulisan Chronicle oleh Marcellinus sekitar tahun 510 kelak menjadi penyebab menyebarnya isu runtuhnya Kekaisaran Romawi, terutama di barat. Karya tulis sejarah merupakan yang pertama mengklaim bahwa pemerintahan tersebut runtuh pada tahun 476. Marcellinus juga menyebut Odoacer sebagai raja Goth yang menyebabkan kehancuran kekaisaran, meskipun dia orang Romawi.
Propaganda ini berhasil membuat warga Kekaisaran Romawi Timur menyerang Italia pada tahun 535 dengan anggapan akan merebut kembali tanah mereka yang dikuasai orang Goth.
7.Perang Timur-Barat
Meskipun pasukan Justinian dari Kekaisaran Romawi Timur berhasil menggerakkan rakyat, perang di Italia baru berakhir pada tahun 562. Perang ini gagal menyatukan rakyat Barat-Timur, menghancurkan kota-kota, dan menewaskan penduduk Kekaisaran di Barat.
Pada tahun 560, penyebab Kekaisaran Romawi runtuh karena invasi di Barat dari Kekaisaran Romawi Timur sendiri. Kekaisaran Romawi Timur kelak bertahan sebagai Kekaisaran Byzantium hingga runtuh sekitar tahun 1453.
Penjelasan:
HIKMAHNYA GA TAU BRO YANG SY TAU CM INI SAJA