Praktikum membuat senapan sederhana dengan menggunakan lilin dan korek api melibatkan beberapa reaksi dan perubahan dalam prosesnya. Berikut penjelasan singkatnya:
1. **Pembakaran Lilin**: Pada awalnya, lilin dibakar dengan menggunakan korek api. Proses pembakaran ini melibatkan reaksi kimia antara lilin (parafin) dan oksigen di udara. Hasil dari reaksi ini adalah pembentukan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O), bersamaan dengan pelepasan panas.
2. **Pemanasan Lilin**: Selama pembakaran, lilin juga mengalami perubahan fase dari padat menjadi cair karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran. Ini adalah perubahan fisik yang terjadi karena panas.
3. **Peningkatan Tekanan Gas**: Ketika lilin terbakar, gas-gas panas yang dihasilkan, seperti CO2 dan uap air, menghasilkan peningkatan tekanan di dalam senapan sederhana. Ini terjadi karena gas-gas tersebut mengambil lebih banyak ruang dibandingkan dengan fase padat atau cair.
4. **Terlepasnya Proyektil**: Tekanan yang meningkat di dalam senapan sederhana memaksa proyektil (biasanya bola kecil) untuk ditembakkan keluar dari senapan. Ini adalah peristiwa utama yang ingin dicapai dalam praktikum ini.
5. **Perubahan Kinetik**: Proyektil yang ditembakkan memiliki energi kinetik karena telah mendapatkan kecepatan. Energinya berasal dari energi kimia yang dilepaskan selama pembakaran lilin.
Dalam praktikum ini, tujuannya adalah untuk memahami konsep sederhana dari senapan, yaitu bagaimana pembakaran lilin dapat menghasilkan gas panas yang meningkatkan tekanan dan menggerakkan proyektil keluar dari senapan. Selain itu, praktikum ini juga mengilustrasikan konsep energi yang tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya (dalam hal ini, dari energi kimia menjadi energi kinetik proyektil).
Jawaban:
Praktikum membuat senapan sederhana dengan menggunakan lilin dan korek api melibatkan beberapa reaksi dan perubahan dalam prosesnya. Berikut penjelasan singkatnya:
1. **Pembakaran Lilin**: Pada awalnya, lilin dibakar dengan menggunakan korek api. Proses pembakaran ini melibatkan reaksi kimia antara lilin (parafin) dan oksigen di udara. Hasil dari reaksi ini adalah pembentukan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O), bersamaan dengan pelepasan panas.
2. **Pemanasan Lilin**: Selama pembakaran, lilin juga mengalami perubahan fase dari padat menjadi cair karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran. Ini adalah perubahan fisik yang terjadi karena panas.
3. **Peningkatan Tekanan Gas**: Ketika lilin terbakar, gas-gas panas yang dihasilkan, seperti CO2 dan uap air, menghasilkan peningkatan tekanan di dalam senapan sederhana. Ini terjadi karena gas-gas tersebut mengambil lebih banyak ruang dibandingkan dengan fase padat atau cair.
4. **Terlepasnya Proyektil**: Tekanan yang meningkat di dalam senapan sederhana memaksa proyektil (biasanya bola kecil) untuk ditembakkan keluar dari senapan. Ini adalah peristiwa utama yang ingin dicapai dalam praktikum ini.
5. **Perubahan Kinetik**: Proyektil yang ditembakkan memiliki energi kinetik karena telah mendapatkan kecepatan. Energinya berasal dari energi kimia yang dilepaskan selama pembakaran lilin.
Dalam praktikum ini, tujuannya adalah untuk memahami konsep sederhana dari senapan, yaitu bagaimana pembakaran lilin dapat menghasilkan gas panas yang meningkatkan tekanan dan menggerakkan proyektil keluar dari senapan. Selain itu, praktikum ini juga mengilustrasikan konsep energi yang tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya (dalam hal ini, dari energi kimia menjadi energi kinetik proyektil).