nabylaa
Faktor alam yang disesuaikan dengan letak geografis di INDONESIA
16 votes Thanks 18
audrey123
Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudera yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.
Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear), terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara.
Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rangkaian pulau-pulau ini menjadi bagian utama dari kepulauan Nusantara. Di dalamnya terdapat lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara : Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava (cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
Pulau Sulawesi : Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Papua dan Kalimantan : Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di Utara) dan Laurasia (di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang.
Pulau-pulau kecil : Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.
Demikianlah pembelajaran singkat kita mengenai proses terbentuknya kepulauan Indonesia. Hal yang dapat dipetik adalah bagaimana kita dapat menjaga keindahan alam yang ada ini sebagai sebuah warisan agung proses pembentukan muka bumi. Kekayaan mineral yang ada di dalamnya bukanlah benda tak berharga yang dapat digunakan tanpa pertimbangan keseimbangan kehidupan. Selain itu semoga proses yang telah dijelaskan di atas menyadarkan kita untuk senantiasa siap menghadapi berbagai bencana alam yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kepulauan nusantara.
Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.
Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear), terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara.
Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rangkaian pulau-pulau ini menjadi bagian utama dari kepulauan Nusantara. Di dalamnya terdapat lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara :
Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava (cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
Pulau Sulawesi :
Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Papua dan Kalimantan :
Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di Utara) dan Laurasia (di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang.
Pulau-pulau kecil :
Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.
Demikianlah pembelajaran singkat kita mengenai proses terbentuknya kepulauan Indonesia. Hal yang dapat dipetik adalah bagaimana kita dapat menjaga keindahan alam yang ada ini sebagai sebuah warisan agung proses pembentukan muka bumi. Kekayaan mineral yang ada di dalamnya bukanlah benda tak berharga yang dapat digunakan tanpa pertimbangan keseimbangan kehidupan. Selain itu semoga proses yang telah dijelaskan di atas menyadarkan kita untuk senantiasa siap menghadapi berbagai bencana alam yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kepulauan nusantara.