Dilatometer adalah alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas.
Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat diubah-ubah dengan mudah. Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan tekanan pada dinding tabung. Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel gas.
1. Pengaruh suhu terhadap volume gas.
Diketahui bahwa tekanan (p) tetap, sehingga diperoleh persamaan: volume akhir= volume awal( 1+ gamma dikali delta T) Dimana gamma = koefisien muai volume gas pada tekanan tetap. Koefisien muai volume untuk semua gas berlaku gamma=1/273 derajat celcius -1, sehingga diperoleh volume akhir = volume awal (1 + delta T per 273)
2. Pengaruh suhu terhadap tekanan
Dimana volume (V) sehingga: tekanan akhir = tekanan awal (1 + gamma dikali delta T) Dengan gamma =1/273 derajat celcius -1, diperoleh persamaan: tekanan akhir = tekanan awal (1 + delta T per 273)
Dilatometer adalah alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas.
Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat diubah-ubah dengan mudah. Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan tekanan pada dinding tabung. Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel gas.
1. Pengaruh suhu terhadap volume gas.
Diketahui bahwa tekanan (p) tetap, sehingga diperoleh persamaan:
volume akhir= volume awal( 1+ gamma dikali delta T)
Dimana gamma = koefisien muai volume gas pada tekanan tetap.
Koefisien muai volume untuk semua gas berlaku gamma=1/273 derajat celcius -1, sehingga diperoleh
volume akhir = volume awal (1 + delta T per 273)
2. Pengaruh suhu terhadap tekanan
Dimana volume (V) sehingga:
tekanan akhir = tekanan awal (1 + gamma dikali delta T)
Dengan gamma =1/273 derajat celcius -1, diperoleh persamaan:
tekanan akhir = tekanan awal (1 + delta T per 273)