Kategori : Pengertian histografi dan contoh - contohnya
Kata kunci : Histografi, penulisan sejarah
1. Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang ditulis pada saat masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan yakni yang terjadi pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Budha maupun saat kerajaan Islam berkuasa.
Contoh historiografi tradisional adalah: Babad Demak, Babad Tanah Jawa, Babad Parahiangan, Babad Galuh, Babad Aceh, Babad Tanah Pasundan, Babad Sriwijaya, Babad Diponegoro, Babad Cirebon, Kitab Negarakertagama, Babad Banten, Kitab Pararaton.
2. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang ditulis pada saat Indonesia dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda.
Contoh historiografi kolonial adalah: "Indonesian Society in Transition" karya Wertheim, "Trade and Society" karya YC Van Leur, dan "Indonesian Sosiological Studies" karya Schrike.
3. Historiografi modern merupakan penulisan sejarah Indonesia pada zaman modern (sekarang) yang bersifat kritis dan telan memenuhi kaidah - kaidah ilmiah.
Contoh Historiografi Modern adalah: “Indonesia Historiography” yang terbit tahun 2001, “Modern Indonesia, Tradition and Transformation,” yang terbit tahun 1984.
4. Histografi nasional merupakan penulisan sejarah yang ditulis oleh sejarahwan Indonesia pada masa setelah pergerakan dan kemerdekaan bangsa Indonesia yang mengungkapkan kehidupan rakyat Indonesia sepanjang masa dan bersifat Indonesia sentris, serta dengan metodologi sejarah Indonesia.
Contoh historiografi nasional adalah: “Sejarah Nasional Indonesia” yang terdiri dari VII Jilid, “The Peasant Revolt of Banten in 1888” yang terbit pada tahun 1966, “Ratu Adil” yang terbit pada tahun 1984, “Protest Movement in Rural Java” yang terbit pada tahun 1973.
Pembahasan:
Histografi tradisional mempunyai kelebihan yakni tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati kedudukan raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi yang bersifat regio-sentris atau bersifat kedaerahan, bersifat religio magis yang berarti dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib, bersifat religio magis yang berarti dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib, serta bersifat religio sentris yang berarti segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana).
Histografi tradisional mempunyai kekurangan yakni penulisannya tidak begitu membedakan hal yang khayal dan hal yang nyata dimana raja dianggap mempunyai kekuatan gaib karena merupakan titisan dewa, serta bersifat religio magis, feodalistis-aristokratis, serta religio sentris.
Historiografi masa colonial mempunyai kelebihan yakni turut memperkuat proses naturalisasi historiografi Indonesia, berorientasi pada fakta dan kejadian kolonial yang mencolok namun tidak mengabaikan perkembangan Indonesia
Historiografi masa colonial mempunyai kekurangan yakni mempunyai subyektifitas yang tinggi terhadap Belanda dengan deskripsi yang berorientasi pada kejadian-kejadian yang menyangkut orang Belanda, hanya menghasilkan sedikit karya, serta kurangnya kualitas sejarawan histografi colonial yang dapat dilihat dari tulisannya yang kaku dan dibuat-buat dan juga buku-buku yang seluruhnya ditulis dari ruang studi di Belanda dan hampir seluruhnya membahas Gubernemen dan pejabat-pejabatnya dan orang-orang pribumi yang kebetulan dijumpai.
Histografi masa modern mempunyai kelebihan yakni terdapat pembangunan karakter dan pembangunan rasa kebangsaan yang kuat, histografinya bersifat Indonesia sentris, disusun sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, serta disusun oleh penulis-penulis Indonesia yang benar – benar paham dan menjiwai tulisannya tanpa meninggalkan kaidah ilmiah.
Histografi masa modern mempunyai kekurangan yakni sejarahwan histografi modern masih kurang mampu mengungkapkan aktivitas rakyat Indonesia secara keseluruhan sebagai pengganti peran orang-orang Belanda yang telah demikian lama menghiasi lembaran-lembaran penulisan sejarah Indonesia.
Mapel : Sejarah
Kelas : X SMA
Kategori : Pengertian histografi dan contoh - contohnya
Kata kunci : Histografi, penulisan sejarah
1. Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang ditulis pada saat masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan yakni yang terjadi pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Budha maupun saat kerajaan Islam berkuasa.
Contoh historiografi tradisional adalah: Babad Demak, Babad Tanah Jawa, Babad Parahiangan, Babad Galuh, Babad Aceh, Babad Tanah Pasundan, Babad Sriwijaya, Babad Diponegoro, Babad Cirebon, Kitab Negarakertagama, Babad Banten, Kitab Pararaton.
2. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang ditulis pada saat Indonesia dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda.
Contoh historiografi kolonial adalah: "Indonesian Society in Transition" karya Wertheim, "Trade and Society" karya YC Van Leur, dan "Indonesian Sosiological Studies" karya Schrike.
3. Historiografi modern merupakan penulisan sejarah Indonesia pada zaman modern (sekarang) yang bersifat kritis dan telan memenuhi kaidah - kaidah ilmiah.
Contoh Historiografi Modern adalah: “Indonesia Historiography” yang terbit tahun 2001, “Modern Indonesia, Tradition and Transformation,” yang terbit tahun 1984.
4. Histografi nasional merupakan penulisan sejarah yang ditulis oleh sejarahwan Indonesia pada masa setelah pergerakan dan kemerdekaan bangsa Indonesia yang mengungkapkan kehidupan rakyat Indonesia sepanjang masa dan bersifat Indonesia sentris, serta dengan metodologi sejarah Indonesia.
Contoh historiografi nasional adalah: “Sejarah Nasional Indonesia” yang terdiri dari VII Jilid, “The Peasant Revolt of Banten in 1888” yang terbit pada tahun 1966, “Ratu Adil” yang terbit pada tahun 1984, “Protest Movement in Rural Java” yang terbit pada tahun 1973.
Pembahasan:
Histografi tradisional mempunyai kelebihan yakni tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati kedudukan raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi yang bersifat regio-sentris atau bersifat kedaerahan, bersifat religio magis yang berarti dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib, bersifat religio magis yang berarti dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib, serta bersifat religio sentris yang berarti segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana).
Histografi tradisional mempunyai kekurangan yakni penulisannya tidak begitu membedakan hal yang khayal dan hal yang nyata dimana raja dianggap mempunyai kekuatan gaib karena merupakan titisan dewa, serta bersifat religio magis, feodalistis-aristokratis, serta religio sentris.
Historiografi masa colonial mempunyai kelebihan yakni turut memperkuat proses naturalisasi historiografi Indonesia, berorientasi pada fakta dan kejadian kolonial yang mencolok namun tidak mengabaikan perkembangan Indonesia
Historiografi masa colonial mempunyai kekurangan yakni mempunyai subyektifitas yang tinggi terhadap Belanda dengan deskripsi yang berorientasi pada kejadian-kejadian yang menyangkut orang Belanda, hanya menghasilkan sedikit karya, serta kurangnya kualitas sejarawan histografi colonial yang dapat dilihat dari tulisannya yang kaku dan dibuat-buat dan juga buku-buku yang seluruhnya ditulis dari ruang studi di Belanda dan hampir seluruhnya membahas Gubernemen dan pejabat-pejabatnya dan orang-orang pribumi yang kebetulan dijumpai.
Histografi masa modern mempunyai kelebihan yakni terdapat pembangunan karakter dan pembangunan rasa kebangsaan yang kuat, histografinya bersifat Indonesia sentris, disusun sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, serta disusun oleh penulis-penulis Indonesia yang benar – benar paham dan menjiwai tulisannya tanpa meninggalkan kaidah ilmiah.
Histografi masa modern mempunyai kekurangan yakni sejarahwan histografi modern masih kurang mampu mengungkapkan aktivitas rakyat Indonesia secara keseluruhan sebagai pengganti peran orang-orang Belanda yang telah demikian lama menghiasi lembaran-lembaran penulisan sejarah Indonesia.