Jelaskan masa bercocok tanam dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya! #yg lengkap
Hasmawan
Setelah kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makan terlampau maka manusia mengingkatkan ke suatu masa, yaitu masa bercocok tanam. Masa ini sangat penting bagi sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber – sumber ala bertambah cepat. Hewan dan tumbuhan mulai dipelihara dan diizinkan. Untuk membuka tanah pertanian mereka gunakan dengan cara menebang dan membakarnya sehingga terciptalah sawah ladang yang bisa ditanam. Untuk mencukupi kebutuhan protein hewan mereka tetap berburu binatang di hutan serta menangkap ikan di sungai atau laut.
Pada masa ini tanda – tanda kehidupan menetap sudah mulai nampak. Mereka hidupa berkelompok di tempat tinggi atau rumah panggung. Mereka sudah mulai memikirkan kebutuhan bersama, bekerja sama, gotong – royong, dan sebagainya. Populasi mereka makin lama makin tambah besar sehingga kebutuhan mereka makin besar pula. Bertempat tinggal di perkampungan menimbulkan berbagai macam akibat yang sebelumnya tidak ada. Mereka bertempat tinggal tetap tidak berpindah – pindah sehingga sampah makin lama makin menumpul dan menimbulkan polusi lingkungan.
Kehidupan budaya pada masa bercocok tanam sudah menunjukkan adanya kemajuan yang berarti. Menemabg hutan, membersihkan semak belukar, menabur benih, memetik hasil, berburu. Membuat gerabah, dan menagkap ikan semuanya dengan cara bergotong – royong. Biarpun demikian pembagian antara laki – laki dan perempuan sudah nampak jelas. Laki – laki bisanya berburu kerena membutuhkan tenaga yang banyak, menangkap ikan di laut lepas, membangun rumah, membuka hutan. Sementara perempuan tugasnya menangkap ikan di sungai dekat rumahnya, membuat gelisah, membimbing anak – anaknya, menabur benih, memetik hasilnya. Dengan demikian terjalin kerja sama dan saling mengisi dalam kehidupan rumah tangga. Kepentingan masyarakat berada di bawah kepentingan pribadi. Semua itu berjalan karena melalui komunikasi yang murni serta dipimpin oleh seorang kepala yang dipatuhi bersama sama serta jujur.
Alat- alat yang dihasilkan pada masa bercocok taman adalah beliung persegi fungsinya sebagai cangkul kapak karena bentuknya lonjong. Benda –benda tersebut banyak ditemukan di daerah Maluku, Irian Jaya, dan Sulawesi Utara , Mata panah sebagai mata tombak untuk berburu, gerabah dan perhiasan.
Pada masa ini tanda – tanda kehidupan menetap sudah mulai nampak. Mereka hidupa berkelompok di tempat tinggi atau rumah panggung. Mereka sudah mulai memikirkan kebutuhan bersama, bekerja sama, gotong – royong, dan sebagainya. Populasi mereka makin lama makin tambah besar sehingga kebutuhan mereka makin besar pula. Bertempat tinggal di perkampungan menimbulkan berbagai macam akibat yang sebelumnya tidak ada. Mereka bertempat tinggal tetap tidak berpindah – pindah sehingga sampah makin lama makin menumpul dan menimbulkan polusi lingkungan.
Kehidupan budaya pada masa bercocok tanam sudah menunjukkan adanya kemajuan yang berarti. Menemabg hutan, membersihkan semak belukar, menabur benih, memetik hasil, berburu. Membuat gerabah, dan menagkap ikan semuanya dengan cara bergotong – royong. Biarpun demikian pembagian antara laki – laki dan perempuan sudah nampak jelas. Laki – laki bisanya berburu kerena membutuhkan tenaga yang banyak, menangkap ikan di laut lepas, membangun rumah, membuka hutan. Sementara perempuan tugasnya menangkap ikan di sungai dekat rumahnya, membuat gelisah, membimbing anak – anaknya, menabur benih, memetik hasilnya. Dengan demikian terjalin kerja sama dan saling mengisi dalam kehidupan rumah tangga. Kepentingan masyarakat berada di bawah kepentingan pribadi. Semua itu berjalan karena melalui komunikasi yang murni serta dipimpin oleh seorang kepala yang dipatuhi bersama sama serta jujur.
Alat- alat yang dihasilkan pada masa bercocok taman adalah beliung persegi fungsinya sebagai cangkul kapak karena bentuknya lonjong. Benda –benda tersebut banyak ditemukan di daerah Maluku, Irian Jaya, dan Sulawesi Utara , Mata panah sebagai mata tombak untuk berburu, gerabah dan perhiasan.