maym
# insiden Lahirnya Supersemar Peristiwa G30 S/PKI ternyata menjadi pemicu aksi protes terhadap kepemimpinan Presiden Soekarno, bahkan dituduhkan Soekarno berada di balik peristiwa tersebut. Presiden Soekarno juga dianggap tidak tegas dalam mengambil sikap terhadap PKI yang nyata-nyata telahmelakukan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya kesatuan-kesatuan aksi, seperti: KAMI (KesatuanAksiMahasiswa Indonesia), KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia), KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia), KABI (KesatuanAksi Buruh Indonesia). Pada tanggal 26 Oktober 1966, berbagai kesatuan aksi tersebut bersatu dalam barisan Front Pancasila. Demonstrasi besar- besaran mulai dilaksanakan, mereka melakukan aksi mogok kuliah, menghentikan kendaraan di jalan dan corat-coret yang brnada mengecam kepemimpinan Soekarno dan PKI. Pada tanggal 12 Januari 1965 aksimahasiswa mengeluarkan tiga tuntutan rakyat yang dikenal dengan Tritura. Adapun isi Tritura adalah sebagai berikut : a. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya. b. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur G 30 S/PKI. c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi. Kabinet Dwikora mengadakan sidang pada tanggal 11Maret 1966 di Istana Negara untukmembahas tuntutan tersebut. Sidang yang dipimpin olehPresiden Soekarno gagal karena adanya laporan bahwa di luar ada pasukan liar yang sudah mengepung istana. Presiden yang kemudian diikuti oleh Waperdam Soebandrio danDr. Chaerul Saleh meninggalkan sidang, terbangmenuju Istana Bogor. Sidang kabinet dilanjutkan dipimpin oleh Dr. Leimena, tetapi tidak menghasilkan keputusan apa-apa dan kemudian ditutup oleh pimpinan sidang. Pada sore harinya, Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen Amir Mahmud dan BrigjenM. Yusuf atas ijin Men/ Pangad Letjen Soeharto menghadap Presiden di Istana Bogor. Ketiga perwira ini menyarankan agar Presiden memberikan wewenang kepada Letjen Soeharto untuk mengambil langkah-langkah pengamanan dan penertiban umum. Presiden Soekarno mengadakan diskusi dengan ketiga Waperdam dan Bigjen Sabur (ajudan Presiden). Berdasarkan hasil diskusi Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan surat perintah kepada Men/ Pangad Letjen Soeharto untuk mengatasi segala keadaan. Surat itulah yang dikenal dengan nama Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
ternyata menjadi pemicu aksi protes terhadap
kepemimpinan Presiden Soekarno, bahkan
dituduhkan Soekarno berada di balik peristiwa
tersebut. Presiden Soekarno juga dianggap tidak
tegas dalam mengambil sikap terhadap PKI
yang nyata-nyata telahmelakukan pengkhianatan
terhadap bangsa dan negara. Hal inilah yang
melatarbelakangi munculnya kesatuan-kesatuan
aksi, seperti: KAMI (KesatuanAksiMahasiswa
Indonesia), KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru
Indonesia), KAWI (Kesatuan Aksi Wanita
Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana
Indonesia), KABI (KesatuanAksi Buruh
Indonesia). Pada tanggal 26 Oktober 1966,
berbagai kesatuan aksi tersebut bersatu dalam
barisan Front Pancasila. Demonstrasi besar-
besaran mulai dilaksanakan, mereka melakukan
aksi mogok kuliah, menghentikan kendaraan di
jalan dan corat-coret yang brnada mengecam
kepemimpinan Soekarno dan PKI. Pada tanggal
12 Januari 1965 aksimahasiswa mengeluarkan
tiga tuntutan rakyat yang dikenal dengan Tritura.
Adapun isi Tritura adalah sebagai berikut :
a. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya.
b. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur G
30 S/PKI.
c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Kabinet Dwikora mengadakan sidang pada
tanggal 11Maret 1966 di Istana Negara
untukmembahas tuntutan tersebut. Sidang yang
dipimpin olehPresiden Soekarno gagal karena
adanya laporan bahwa di luar ada pasukan liar
yang sudah mengepung istana. Presiden yang
kemudian diikuti oleh Waperdam Soebandrio
danDr. Chaerul Saleh meninggalkan sidang,
terbangmenuju Istana Bogor. Sidang kabinet
dilanjutkan dipimpin oleh Dr. Leimena, tetapi
tidak menghasilkan keputusan apa-apa dan
kemudian ditutup oleh pimpinan sidang. Pada
sore harinya, Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen
Amir Mahmud dan BrigjenM. Yusuf atas ijin
Men/ Pangad Letjen Soeharto menghadap
Presiden di Istana Bogor.
Ketiga perwira ini menyarankan agar Presiden
memberikan wewenang kepada Letjen Soeharto
untuk mengambil langkah-langkah pengamanan
dan penertiban umum. Presiden Soekarno
mengadakan diskusi dengan ketiga Waperdam
dan Bigjen Sabur (ajudan Presiden). Berdasarkan
hasil diskusi Presiden Soekarno akhirnya
mengeluarkan surat perintah kepada Men/
Pangad Letjen Soeharto untuk mengatasi segala
keadaan. Surat itulah yang dikenal dengan nama
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).