Islam, Iman dan Ihsan adalah tiga kata yang maknanya saling berkaitan. Pokok-pokok ajaran Islam, Iman dan Ihsan ini telah di ajarkan langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka selayaknya setiap orang muslim harus mengerti pembagian pokok-pokok Agamanya tersebut.
Pembahasan
Sebelum mengetahui hubungan antara Islam Iman dan Ihsan, sebaiknya cari tahu dahulu perbedaan antara Islam Iman dan Ihsan tersesbut. Dan cukuplah perbedaan antara Islam, Iman dan Ihsan ini dijelaskan langsung melalui hadits shahih oleh Rasulullah yang berbicara dengan malaikat pembawa wahyu yaitu Jibril ‘alaihissalam melalui riwayat beberapa perawi hadits.
Dari Umar radhiyallahu anhu. ia berkata:
Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah ﷺ suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi ﷺ lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah ﷺ) seraya berkata:
“Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”
Maka bersabdalah Rasulullah ﷺ:
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu.”
Kemudian dia berkata: “Anda benar!”.
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi:
“Beritahukan aku tentang Iman”
Lalu beliau ﷺ bersabda:
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”
Kemudian dia berkata: “Anda benar”.
Kemudian dia berkata lagi:
“Beritahukan aku tentang Ihsan”.
Lalu beliau ﷺ bersabda:
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka Dia melihat engkau.”
Kemudian dia berkata:
“Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”.
Beliau ﷺ bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”
Dia berkata:
“Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “.
Beliau ﷺ bersabda:
“Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya.”
Kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya:
“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”.
Aku berkata:
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”.
Beliau bersabda:
“Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian (Islam).”
(Riwayat Muslim Hadits Arba’in No. 2. Hadis ini diriwayatlan juga oleh Bukhari, Abu Dawud, at-Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad bin Hambal).
Hubungan antara Islam, Iman dan Ihsan
Orang bisa di katakan Islam / Muslim apabila telah bisa melakukan amalan-amalan dhohir (yang terlihat) seperti yang telah tertera dalam Rukun Islam.
Dan orang bisa dikatakan memiliki Iman / Mukmin apabila telah bisa melaksanakan amalan-amalan batin seperti yang telah dijelaskan dalam Rukun Iman.
Lalu orang dapat dikatakan Ihsan / Muhsin jika sudah bisa maksimal di amalan dhohir lalu digabungkan dengan kualitas maksimal di amalan batin, terciptalah Ihsan.
Kesimpulan
Agama Allah itu terdiri dari 3 level.
Yang pertama yaitu Islam menjadi orang Muslim yang telah mampu melaksanakan semua Rukun Islam
Yang kedua yaitu Iman menjadi orang Mukmin yang telah mampu melaksanakan semua Rukun Iman
Yang ketiga yaitu Ihsan menjadi orang Muhsin yang mampu maksimal dalam Rukun Islam dan Rukun Iman dan semua Ibadah yang di lakukan merasa seakan-akan diawasi oleh Allah ﷻ.
Setiap orang Muhsin / Ihsan pasti memiliki Iman dan Islam.
Setiap orang Mukmin / beriman pasti pasti orang Islam.
Tapi tidak semua orang Islam itu beriman apalagi menjadi muhsin.
Jelaskan hubungan antara iman,islam,dan ihsan
Jawaban
Pendahuluan
Islam, Iman dan Ihsan adalah tiga kata yang maknanya saling berkaitan. Pokok-pokok ajaran Islam, Iman dan Ihsan ini telah di ajarkan langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka selayaknya setiap orang muslim harus mengerti pembagian pokok-pokok Agamanya tersebut.
Pembahasan
Sebelum mengetahui hubungan antara Islam Iman dan Ihsan, sebaiknya cari tahu dahulu perbedaan antara Islam Iman dan Ihsan tersesbut. Dan cukuplah perbedaan antara Islam, Iman dan Ihsan ini dijelaskan langsung melalui hadits shahih oleh Rasulullah yang berbicara dengan malaikat pembawa wahyu yaitu Jibril ‘alaihissalam melalui riwayat beberapa perawi hadits.
Dari Umar radhiyallahu anhu. ia berkata:
Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah ﷺ suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi ﷺ lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah ﷺ) seraya berkata:
“Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”
Maka bersabdalah Rasulullah ﷺ:
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu.”
Kemudian dia berkata: “Anda benar!”.
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi:
“Beritahukan aku tentang Iman”
Lalu beliau ﷺ bersabda:
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”
Kemudian dia berkata: “Anda benar”.
Kemudian dia berkata lagi:
“Beritahukan aku tentang Ihsan”.
Lalu beliau ﷺ bersabda:
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka Dia melihat engkau.”
Kemudian dia berkata:
“Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”.
Beliau ﷺ bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”
Dia berkata:
“Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “.
Beliau ﷺ bersabda:
“Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya.”
Kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya:
“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”.
Aku berkata:
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”.
Beliau bersabda:
“Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian (Islam).”
(Riwayat Muslim Hadits Arba’in No. 2. Hadis ini diriwayatlan juga oleh Bukhari, Abu Dawud, at-Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad bin Hambal).
Hubungan antara Islam, Iman dan Ihsan
Orang bisa di katakan Islam / Muslim apabila telah bisa melakukan amalan-amalan dhohir (yang terlihat) seperti yang telah tertera dalam Rukun Islam.
Dan orang bisa dikatakan memiliki Iman / Mukmin apabila telah bisa melaksanakan amalan-amalan batin seperti yang telah dijelaskan dalam Rukun Iman.
Lalu orang dapat dikatakan Ihsan / Muhsin jika sudah bisa maksimal di amalan dhohir lalu digabungkan dengan kualitas maksimal di amalan batin, terciptalah Ihsan.
Kesimpulan
Agama Allah itu terdiri dari 3 level.
Pelajari Lebih Lanjut :
Detail Jawaban
Kelas : X
Kategori : Bab 1 - Aku Selalu Dekat dengan Allah SWT
Kode : 10.14.1 [Kelas 10 Agama Bab 1 - Aku Selalu Dekat dengan Allah SWT]
Kata Kunci : Pengertian Islam, Pengertian Iman, Pengertian Ihsan, Perbedaan Islam Iman dan Ihsan, Hubungan Islam Iman dan Ihsan