Jelaskan bagaimana proses perancangan suatu teater tradisional ?
calistaanggrea
Menurut buku catan skl saya,SENI PERAN Pada pementasan Teater, seringkali seseorang yang memerankan Tokoh, mendapat kritikan karena permainannya yang jelek. Untuk megurangi kritikan tersebut, mungkin seorang actor / Akrtis harus lebih mengetahui dan mempelajari tentang apa itu SENI PERAN.Mari kita sama – sama belajar dan mengetahui SENI PERAN, agar sebagai AKTOR / AKTRIS dalam memerankan Tokoh didalam teater nantinya, kita dapat meminimalisir / mengurangi kritikan yang akan didapat. Agar mudah kita pakai saja metode TANYA JAWAB. Berikut ini adalah Tanya jawab seputar Seni Peran. Apa yang harus dilakukan agar menjadi aktor yang baik? Hakiki seni peran adalah meyakinkan. Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor benar, itu sudah cukup. Ada beberapa harga dari pemain, disamping yang meyakinkan dan itu benar, yakni pura – pura, meniru atau/dan tidak meyakinkan. Yang tidak meyakinkan, tentu kurang baik. Pura – pura juga tidak baik. Dalam hal meniru, jika meyakinkan tidak apa – apa. Intinya sekali lagi permainan harus mampu meyakinkan penonton. Alat actor adalah tubuh / raga dan sukmanya. Itulah yang harus terus menerus di asah dan dilatih agar siap dalam menghadapi, menggali dan memainkan peranan. Untuk itu ada beberapa langkah dan tahapan yang harus diperhatikan.
1. Melatih Kelenturan Otot – otot Anggota Tubuh. a. Leher-mata (ekspresi) mulut. b. Tangan ( jari – jari, pergelangan, lengan dan bahu). c. Kaki (pergelangan lutut - tungkai – langkah).
2. Melatih Pernafasan. a. Bernafas dengan benar dan terkontrol adalah pemupukan energi kreatif.
3. Membaca (kejelasan kata,suku kata dan huruf mati). 4. Mengeja huruf hidup (A-I-U-E-O)
Kemudian Empat Langkah Menuju Penciptaan : 1. Melatih suara/vocal. a. Pengasaan alat ucap (eja, baca, paham, arah, rasa, cipta) 2. Mengasah daya penyampaian (artikulasi). 3. Memahami pengertian ‘suratan’ dan ‘siratan’. 4. Memperpeka ‘daya keahadiran/appearance’ (factor X).
Berikutnya Empat Langkah Menuju Tahu dan Mengert (Pemahaman). 1. Mengetahui, mempelajari dan memahami sejarah teater dan sejarah budaya (dunia dan Indonesia). 2. Menyerap pengetahuan umum. 3. Prestasi (mengarahkan dan ungkap/daya penyajian). 4. Mengasah kemampuan menganalisa dan mnyimpulkan.
Untuk Pengembangan wawasan Diperlukan : 1. Membaca. 2. Memperhatikan (menyerap). 3. Berbicara (mengutarakan perasaan, pikiran dan pendapat). 4. Menganalisa ( menyimpulkan).
Selanjutnya Enam Langkah Menuju Siap Sukma : 1. Konsentrasi dan fokus. 2. Observasi dan penyerapan (lingkungan-suasana-waktu). 3. Imajinasi (lingkungan-benda-suasana-waktu-peristiwa-kenangan) 4. Penghayatan (pemahaman, berkisah dengan cara berbeda). 5. Pembangunan karakter peranan (analisa-pengadeganan-jalianan-latar belakang motivasi)
Jika langkah – langkah itu sudah tearjalankan tapi masih juga ada hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena : 1. Kurang berlatih. 2. Kurang memahami. 3. Kurang konsentrasi. 4. Kurang energi. 5. Kurang motivasi. 6. Kurang bakatnya.
Apabila langkah – langkah di atas dianggap terlalu kompleks dan rumut, terutama lantaran disampaikan dalam bahasa yang sangat sederhana, maka cukup diambil langkah – langkah sederhana sebagai berikut : 1. Calon actor harus melatih seluruh anggota tubuhnya. 2. Calon actor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat konsentrasi-pengamatan-imajinasi-ekspresi. 3. Calon actor harus banyak membaca, mendengar dan melihat. 4. Calon actor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain dan jujur. 5. Calon actor harus tidak bosan belajar.
Pada pementasan Teater, seringkali seseorang yang memerankan Tokoh, mendapat kritikan karena permainannya yang jelek. Untuk megurangi kritikan tersebut, mungkin seorang actor / Akrtis harus lebih mengetahui dan mempelajari tentang apa itu SENI PERAN.Mari kita sama – sama belajar dan mengetahui SENI PERAN, agar sebagai AKTOR / AKTRIS dalam memerankan Tokoh didalam teater nantinya, kita dapat meminimalisir / mengurangi kritikan yang akan didapat.
Agar mudah kita pakai saja metode TANYA JAWAB.
Berikut ini adalah Tanya jawab seputar Seni Peran.
Apa yang harus dilakukan agar menjadi aktor yang baik?
Hakiki seni peran adalah meyakinkan. Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor benar, itu sudah cukup. Ada beberapa harga dari pemain, disamping yang meyakinkan dan itu benar, yakni pura – pura, meniru atau/dan tidak meyakinkan. Yang tidak meyakinkan, tentu kurang baik. Pura – pura juga tidak baik. Dalam hal meniru, jika meyakinkan tidak apa – apa. Intinya sekali lagi permainan harus mampu meyakinkan penonton.
Alat actor adalah tubuh / raga dan sukmanya. Itulah yang harus terus menerus di asah dan dilatih agar siap dalam menghadapi, menggali dan memainkan peranan. Untuk itu ada beberapa langkah dan tahapan yang harus diperhatikan.
1. Melatih Kelenturan Otot – otot Anggota Tubuh.
a. Leher-mata (ekspresi) mulut.
b. Tangan ( jari – jari, pergelangan, lengan dan bahu).
c. Kaki (pergelangan lutut - tungkai – langkah).
2. Melatih Pernafasan.
a. Bernafas dengan benar dan terkontrol adalah pemupukan energi kreatif.
3. Membaca (kejelasan kata,suku kata dan huruf mati).
4. Mengeja huruf hidup (A-I-U-E-O)
Kemudian Empat Langkah Menuju Penciptaan :
1. Melatih suara/vocal.
a. Pengasaan alat ucap (eja, baca, paham, arah, rasa, cipta)
2. Mengasah daya penyampaian (artikulasi).
3. Memahami pengertian ‘suratan’ dan ‘siratan’.
4. Memperpeka ‘daya keahadiran/appearance’ (factor X).
Berikutnya Empat Langkah Menuju Tahu dan Mengert (Pemahaman).
1. Mengetahui, mempelajari dan memahami sejarah teater dan sejarah budaya (dunia dan Indonesia).
2. Menyerap pengetahuan umum.
3. Prestasi (mengarahkan dan ungkap/daya penyajian).
4. Mengasah kemampuan menganalisa dan mnyimpulkan.
Untuk Pengembangan wawasan Diperlukan :
1. Membaca.
2. Memperhatikan (menyerap).
3. Berbicara (mengutarakan perasaan, pikiran dan pendapat).
4. Menganalisa ( menyimpulkan).
Selanjutnya Enam Langkah Menuju Siap Sukma :
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan (lingkungan-suasana-waktu).
3. Imajinasi (lingkungan-benda-suasana-waktu-peristiwa-kenangan)
4. Penghayatan (pemahaman, berkisah dengan cara berbeda).
5. Pembangunan karakter peranan (analisa-pengadeganan-jalianan-latar belakang motivasi)
Jika langkah – langkah itu sudah tearjalankan tapi masih juga ada hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena :
1. Kurang berlatih.
2. Kurang memahami.
3. Kurang konsentrasi.
4. Kurang energi.
5. Kurang motivasi.
6. Kurang bakatnya.
Apabila langkah – langkah di atas dianggap terlalu kompleks dan rumut, terutama lantaran disampaikan dalam bahasa yang sangat sederhana, maka cukup diambil langkah – langkah sederhana sebagai berikut :
1. Calon actor harus melatih seluruh anggota tubuhnya.
2. Calon actor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat konsentrasi-pengamatan-imajinasi-ekspresi.
3. Calon actor harus banyak membaca, mendengar dan melihat.
4. Calon actor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain dan jujur.
5. Calon actor harus tidak bosan belajar.