Gerakan Wahabi mengajarkan bahwa kesatuan keilahian atau tauhid adalah ajaran pokok Islam yang harus ditekankan. Tauhid merupakan keyakinan bahwa hanya Allah yang patut disembah dan tiada selain Dia yang berhak menerima ibadah.
2. Menolak segala bentuk syirik dan bid’ah
Wahabi menolak segala bentuk syirik dan bid’ah dalam beribadah. Mereka percaya bahwa ibadah harus sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
3. Mengkampanyekan pemurnian aqidah
Gerakan Wahabi menganjurkan pemurnian aqidah atau keyakinan seseorang terkait dengan Allah. Mereka menolak praktik-praktik keagamaan yang diyakini menyalahi aqidah Islam.
4. Menekankan pentingnya pembelajaran dan pengetahuan agama
Wahabi mengajarkan bahwa pembelajaran dan pengetahuan agama merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Mereka mengimbau umat untuk mempelajari dan memahami ajaran Islam secara benar.
5. Menyebarkan Islam yang murni
Gerakan Wahabi memiliki misi untuk menyebarkan Islam yang murni ke seluruh dunia. Mereka percaya bahwa keberhasilan dalam menyebarkan Islam hanya akan tercapai melalui pemurnian aqidah, pengetahuan agama yang benar, dan amalan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Gerakan wahabi adalah sebuah gerakan pemurnian dalam Islam yang berasal dari pemikiran dan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab, seorang ulama dan reformis Islam pada abad ke-18 di wilayah Arabia. Gerakan ini memiliki beberapa ajaran pokok yang menjadi ciri khasnya. Berikut adalah penjelasan mengenai lima ajaran pokok gerakan wahabi:
1. Tauhid (Monoteisme): Ajaran pokok pertama gerakan wahabi adalah penekanan yang kuat terhadap konsep tauhid atau keesaan Allah. Gerakan ini mengutamakan keyakinan terhadap satu Tuhan yang Maha Esa dan menolak segala bentuk syirik atau penyekutuan dalam ibadah kepada Allah.
2. Penolakan terhadap bid'ah (Inovasi Keagamaan): Gerakan wahabi menekankan penolakan terhadap inovasi keagamaan atau bid'ah. Mereka berpegang pada pemahaman agama yang murni berdasarkan Kitabullah (Al-Qur'an) dan Hadits Nabi Muhammad SAW, serta menolak segala bentuk praktik keagamaan yang tidak didasarkan pada dua sumber tersebut.
3. Kritik terhadap tawasut (Moderasi): Gerakan wahabi sering kali mengkritik praktik keagamaan yang dianggap terlalu moderat atau mengizinkan praktik-praktik yang dianggap mereka sebagai bid'ah atau syirik. Gerakan ini menganjurkan praktik keagamaan yang sederhana dan sesuai dengan ketentuan agama yang tegas.
4. Penghancuran kuburan dan penolakan terhadap ziarah: Salah satu ajaran pokok gerakan wahabi adalah penolakan terhadap praktik penghormatan terhadap kuburan atau ziarah ke makam-makam suci. Mereka berpendapat bahwa praktik semacam itu dapat mengarah pada penyembahan berhala atau kesyirikan.
5. Penolakan terhadap pengaruh budaya dan praktik keagamaan lokal: Gerakan wahabi cenderung menolak pengaruh budaya lokal dalam praktik keagamaan. Mereka mengedepankan praktik-praktik keagamaan yang berdasarkan pada pemahaman langsung dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, tanpa terpengaruh oleh tradisi atau budaya setempat.
Ajaran-ajaran pokok gerakan wahabi ini menunjukkan fokus mereka pada pemurnian ajaran agama dan penekanan pada praktik-praktik yang dianggap sesuai dengan ajaran langsung dari Al-Qur'an dan Hadits. Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan ini tidak selalu diterima secara universal oleh umat Islam, dan terdapat berbagai pendapat dan perspektif di dalam agama Islam yang bervariasi.
Jawaban:
1. Tauhid atau kesatuan keilahian
Gerakan Wahabi mengajarkan bahwa kesatuan keilahian atau tauhid adalah ajaran pokok Islam yang harus ditekankan. Tauhid merupakan keyakinan bahwa hanya Allah yang patut disembah dan tiada selain Dia yang berhak menerima ibadah.
2. Menolak segala bentuk syirik dan bid’ah
Wahabi menolak segala bentuk syirik dan bid’ah dalam beribadah. Mereka percaya bahwa ibadah harus sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
3. Mengkampanyekan pemurnian aqidah
Gerakan Wahabi menganjurkan pemurnian aqidah atau keyakinan seseorang terkait dengan Allah. Mereka menolak praktik-praktik keagamaan yang diyakini menyalahi aqidah Islam.
4. Menekankan pentingnya pembelajaran dan pengetahuan agama
Wahabi mengajarkan bahwa pembelajaran dan pengetahuan agama merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Mereka mengimbau umat untuk mempelajari dan memahami ajaran Islam secara benar.
5. Menyebarkan Islam yang murni
Gerakan Wahabi memiliki misi untuk menyebarkan Islam yang murni ke seluruh dunia. Mereka percaya bahwa keberhasilan dalam menyebarkan Islam hanya akan tercapai melalui pemurnian aqidah, pengetahuan agama yang benar, dan amalan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Penjelasan:
Gerakan wahabi adalah sebuah gerakan pemurnian dalam Islam yang berasal dari pemikiran dan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab, seorang ulama dan reformis Islam pada abad ke-18 di wilayah Arabia. Gerakan ini memiliki beberapa ajaran pokok yang menjadi ciri khasnya. Berikut adalah penjelasan mengenai lima ajaran pokok gerakan wahabi:
1. Tauhid (Monoteisme): Ajaran pokok pertama gerakan wahabi adalah penekanan yang kuat terhadap konsep tauhid atau keesaan Allah. Gerakan ini mengutamakan keyakinan terhadap satu Tuhan yang Maha Esa dan menolak segala bentuk syirik atau penyekutuan dalam ibadah kepada Allah.
2. Penolakan terhadap bid'ah (Inovasi Keagamaan): Gerakan wahabi menekankan penolakan terhadap inovasi keagamaan atau bid'ah. Mereka berpegang pada pemahaman agama yang murni berdasarkan Kitabullah (Al-Qur'an) dan Hadits Nabi Muhammad SAW, serta menolak segala bentuk praktik keagamaan yang tidak didasarkan pada dua sumber tersebut.
3. Kritik terhadap tawasut (Moderasi): Gerakan wahabi sering kali mengkritik praktik keagamaan yang dianggap terlalu moderat atau mengizinkan praktik-praktik yang dianggap mereka sebagai bid'ah atau syirik. Gerakan ini menganjurkan praktik keagamaan yang sederhana dan sesuai dengan ketentuan agama yang tegas.
4. Penghancuran kuburan dan penolakan terhadap ziarah: Salah satu ajaran pokok gerakan wahabi adalah penolakan terhadap praktik penghormatan terhadap kuburan atau ziarah ke makam-makam suci. Mereka berpendapat bahwa praktik semacam itu dapat mengarah pada penyembahan berhala atau kesyirikan.
5. Penolakan terhadap pengaruh budaya dan praktik keagamaan lokal: Gerakan wahabi cenderung menolak pengaruh budaya lokal dalam praktik keagamaan. Mereka mengedepankan praktik-praktik keagamaan yang berdasarkan pada pemahaman langsung dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, tanpa terpengaruh oleh tradisi atau budaya setempat.
Ajaran-ajaran pokok gerakan wahabi ini menunjukkan fokus mereka pada pemurnian ajaran agama dan penekanan pada praktik-praktik yang dianggap sesuai dengan ajaran langsung dari Al-Qur'an dan Hadits. Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan ini tidak selalu diterima secara universal oleh umat Islam, dan terdapat berbagai pendapat dan perspektif di dalam agama Islam yang bervariasi.