Papuan Barat memiliki beberapa tarian daerah, salah satunya adalah Tari Suanggi. Merupakan tari yang mengisahkan seorang istri yang mati akibat korban angi-angi (Jejadian). Seperti kebanyakan tarian daerah papua yang lain, tarian daerah inipyn memiliki gerakan yang cenderung pada ritual dan upacara keagamaan.
Yamko Rambe Yamko
Berasal dari Provinsi Papua, Yamko Rambe Yamko ini memiliki irama yang menggambarkan kesan menyenangkan. Meski sebenarnya syairnya berisi kesedihan akibat peperangan, utamanya pertikaian dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap para penjajah.
Pesta Bakar Batu
Masih berada di wilayah Provinsi Papua, Pesata Bakar Batu merupakan sebuah tradisi atau ritual Adat masyarakat Papua. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Papua atas berkat yang melimpah. Selain itu, ritual ini dilakukan sebagai simbol perdamaian. Karena seperti kita ketahui bahwa kerap terjadi perang antar suku di Papua.
Upacara Potong Jari
Yang lainnya dari Provinsi papua adalah Tradisi potong jari. Meski tergolong ekstreme, tapi upcara potong jari ini dilakukan untuk memaknai kesedihan seseorang yang tinggilah pergi (meninggal) oleh orang yang mereka cintai. Tidak hanya dengan menangisi mereka, tetapi masyarakt papua akan memotong jari mereka setiap kali mereka kehilangan anggota keluarga. Dan tradisi tersebut sifatnya wajib. Dengan memotong jari mereka, masyarakat pengunungan tengah papua beranggapan bahwa memotong jari adalah simbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota keluarganya.
Tanam Sasi
Merupakan bentuk upacara kematian yang dilakukan oleh Suku Marin, Kabupaten Merauke. Sasi adalah sejenis kayu yang ditanam ketika seseorang meninggal selama 40 hari. Kemduian Sasi tersebut akan dicabut setelah mencapai 1000 hari.
Merarik
Bergeser dari papua, kita ke Lombok. Salah satu upacara adat yang ada di lombok adalah merarik. Merarik merupakan bahasa sasak yang artinya menikah. Masyarakat Lombok memiliki cara yang unik untuk melangsungkan upacara pernikahan yakni dengan mempelai laki-laki menculik mempelai perempuan kemudian di bawa ke rumahnya. Tentunya hal tersebut sudah melalui kesepakan sebelumnya. Setelah proses penculikan, keesokan harinya akan dilakukan prosesi ijab qobul agar pernikahan kedua mempelai sah.
Bau Nyale
Tidak hanya upacara pernikahan, Lombok juga memiliki upacara yang unik dan khas lainnya. Merupakan Bau Nyale, yang berasal dari bahasa sasak. ‘Bau’ berarti menangkap sedangkan ‘Nyale’ adalah sebuatan untuk cacing laut di Lombok.
Ngaben
Sebuah upacara pembakatan mayat yang dipercayai dan dilakukan oleh Masyarakat Bali. Masyarakat bali mempercayai bahwa orang yang telah meninggal wajib disucikan dengan media api (dibakar) hingga menjadi abu. Abu hasil pembakaran tersebut selanjutnya akan dilarungkan ke sugai ataupun lautan. Tujuanya adalah sebagai penyucian elemen jiwa dan raga.
Pengubuan Mayat di Trunyan
Masih dengan upacara kematian, bali juga memiliki tradisi unik untuk menguburkan mayat orang yang telah meninggal. Tradisi ini dikenal di Desa Trunyan. Mayat orang yang telah mati hanya akan digeletakkan di sekitar pohon yang ada di hutan di dekat Desa Trunyan. Pohonnya pun pukan pohon biasa / sembarangan. Melainkan pepohonan taru dan menyan yang mampu mengeluarkan enzim dan bau wangi. Hal tersebut dimaksudkan agar bau busuk dari mayat tidak akan menguar. Dengan pohon taru dan menyan, mayat malah menjadi wangi.
Ngurek
Tahukah kamu tentang Debus dari banten? Ya, Ngurek ini merupakan sebuah upacara yang memiliki sedikit kemiripan dengan debus. Dimana para pelaku yang teriibat dalam upacara ini wajib menusuk tubuhnya dengan menggunakan keris. Makna dan tujuan dari upacara ini adalah untuk meyakinkan manusia tentang Tuhan Yang Maha Esa. Ketika para pelaku melakukan upacara ini, mereka yakin dan hanya meminta pertolongan untuk dilindungi Oleh Sang Kuasa. Hal tersebutlah yang disampaikan pada upacara ini. Bahwa sebagai manusia kita hanya boleh meyakini pertolongan sang kuasa.
Tari Suanggi
Papuan Barat memiliki beberapa tarian daerah, salah satunya adalah Tari Suanggi. Merupakan tari yang mengisahkan seorang istri yang mati akibat korban angi-angi (Jejadian). Seperti kebanyakan tarian daerah papua yang lain, tarian daerah inipyn memiliki gerakan yang cenderung pada ritual dan upacara keagamaan.
Yamko Rambe Yamko
Berasal dari Provinsi Papua, Yamko Rambe Yamko ini memiliki irama yang menggambarkan kesan menyenangkan. Meski sebenarnya syairnya berisi kesedihan akibat peperangan, utamanya pertikaian dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap para penjajah.
Pesta Bakar Batu
Masih berada di wilayah Provinsi Papua, Pesata Bakar Batu merupakan sebuah tradisi atau ritual Adat masyarakat Papua. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Papua atas berkat yang melimpah. Selain itu, ritual ini dilakukan sebagai simbol perdamaian. Karena seperti kita ketahui bahwa kerap terjadi perang antar suku di Papua.
Upacara Potong Jari
Yang lainnya dari Provinsi papua adalah Tradisi potong jari. Meski tergolong ekstreme, tapi upcara potong jari ini dilakukan untuk memaknai kesedihan seseorang yang tinggilah pergi (meninggal) oleh orang yang mereka cintai. Tidak hanya dengan menangisi mereka, tetapi masyarakt papua akan memotong jari mereka setiap kali mereka kehilangan anggota keluarga. Dan tradisi tersebut sifatnya wajib. Dengan memotong jari mereka, masyarakat pengunungan tengah papua beranggapan bahwa memotong jari adalah simbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota keluarganya.
Tanam Sasi
Merupakan bentuk upacara kematian yang dilakukan oleh Suku Marin, Kabupaten Merauke. Sasi adalah sejenis kayu yang ditanam ketika seseorang meninggal selama 40 hari. Kemduian Sasi tersebut akan dicabut setelah mencapai 1000 hari.
Merarik
Bergeser dari papua, kita ke Lombok. Salah satu upacara adat yang ada di lombok adalah merarik. Merarik merupakan bahasa sasak yang artinya menikah. Masyarakat Lombok memiliki cara yang unik untuk melangsungkan upacara pernikahan yakni dengan mempelai laki-laki menculik mempelai perempuan kemudian di bawa ke rumahnya. Tentunya hal tersebut sudah melalui kesepakan sebelumnya. Setelah proses penculikan, keesokan harinya akan dilakukan prosesi ijab qobul agar pernikahan kedua mempelai sah.
Bau Nyale
Tidak hanya upacara pernikahan, Lombok juga memiliki upacara yang unik dan khas lainnya. Merupakan Bau Nyale, yang berasal dari bahasa sasak. ‘Bau’ berarti menangkap sedangkan ‘Nyale’ adalah sebuatan untuk cacing laut di Lombok.
Ngaben
Sebuah upacara pembakatan mayat yang dipercayai dan dilakukan oleh Masyarakat Bali. Masyarakat bali mempercayai bahwa orang yang telah meninggal wajib disucikan dengan media api (dibakar) hingga menjadi abu. Abu hasil pembakaran tersebut selanjutnya akan dilarungkan ke sugai ataupun lautan. Tujuanya adalah sebagai penyucian elemen jiwa dan raga.
Pengubuan Mayat di Trunyan
Masih dengan upacara kematian, bali juga memiliki tradisi unik untuk menguburkan mayat orang yang telah meninggal. Tradisi ini dikenal di Desa Trunyan. Mayat orang yang telah mati hanya akan digeletakkan di sekitar pohon yang ada di hutan di dekat Desa Trunyan. Pohonnya pun pukan pohon biasa / sembarangan. Melainkan pepohonan taru dan menyan yang mampu mengeluarkan enzim dan bau wangi. Hal tersebut dimaksudkan agar bau busuk dari mayat tidak akan menguar. Dengan pohon taru dan menyan, mayat malah menjadi wangi.
Ngurek
Tahukah kamu tentang Debus dari banten? Ya, Ngurek ini merupakan sebuah upacara yang memiliki sedikit kemiripan dengan debus. Dimana para pelaku yang teriibat dalam upacara ini wajib menusuk tubuhnya dengan menggunakan keris. Makna dan tujuan dari upacara ini adalah untuk meyakinkan manusia tentang Tuhan Yang Maha Esa. Ketika para pelaku melakukan upacara ini, mereka yakin dan hanya meminta pertolongan untuk dilindungi Oleh Sang Kuasa. Hal tersebutlah yang disampaikan pada upacara ini. Bahwa sebagai manusia kita hanya boleh meyakini pertolongan sang kuasa.