[23] D ₁₅A = 2.8.5, butuh 3 agar oktet, menjadi ion A³⁻ ₂₀B = 2.8.8.2, butuh 2 agar oktet, menjadi ion B²⁺ Membentuk senyawa dengan rumus kimia A₂B₃. Indeks muatan diletakkan berseberangan.
[24] A Ikatan ion harus terbentuk antara ion positif dan ion negatif.
[25] C Sebab pada NF₃ masih terdapat PEB di atom pusat N. Sedangkan atom pusat Be pada BeF₂ tidak terdapat PEB. Senyawa lainnya bersifat non polar karena bentuknya molekul diatomik sejenis (F₂) dan tidak terdapat PEB (CF₄ dan BF₃).
[26] E ₃₄B = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹⁰ 4p⁴
[27] A Terbentuk ion dan ion A termasuk jenis logam, B adalah non logam. Jadi rumus kimianya A₂B yang berikatan ion.
[28] E ₁₉K = 2.8.8.1 menjadi ion K⁺ yang melepas sebuah elektron agar stabil (oktet).
[29] D ₁₁Na = 2.8.1, menjadi ion Na⁺ (logam) ₁₆S = 2.8.6, menjadi ion S²⁻ (non logam) Terbentuk senyawa ion Na₂S
[30] B ₁₂Q = 2.8.2, menjadi ion Q²⁺ (logam) ₁₇S = 2.8.7, menjadi ion S⁻ (non logam) Terbentuk senyawa ion QS₂
Verified answer
Kode : 10.7.4 [Kelas 10 Kimia Bab 4 Ikatan Kimia][23] D
₁₅A = 2.8.5, butuh 3 agar oktet, menjadi ion A³⁻
₂₀B = 2.8.8.2, butuh 2 agar oktet, menjadi ion B²⁺
Membentuk senyawa dengan rumus kimia A₂B₃.
Indeks muatan diletakkan berseberangan.
[24] A
Ikatan ion harus terbentuk antara ion positif dan ion negatif.
[25] C
Sebab pada NF₃ masih terdapat PEB di atom pusat N. Sedangkan atom pusat Be pada BeF₂ tidak terdapat PEB.
Senyawa lainnya bersifat non polar karena bentuknya molekul diatomik sejenis (F₂) dan tidak terdapat PEB (CF₄ dan BF₃).
[26] E
₃₄B = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹⁰ 4p⁴
[27] A
Terbentuk ion dan ion
A termasuk jenis logam, B adalah non logam.
Jadi rumus kimianya A₂B yang berikatan ion.
[28] E
₁₉K = 2.8.8.1 menjadi ion K⁺ yang melepas sebuah elektron agar stabil (oktet).
[29] D
₁₁Na = 2.8.1, menjadi ion Na⁺ (logam)
₁₆S = 2.8.6, menjadi ion S²⁻ (non logam)
Terbentuk senyawa ion Na₂S
[30] B
₁₂Q = 2.8.2, menjadi ion Q²⁺ (logam)
₁₇S = 2.8.7, menjadi ion S⁻ (non logam)
Terbentuk senyawa ion QS₂