8.digunakan untuk mengukur proporsi tubuh seseorang. IMT (Indeks Massa Tubuh) dihitung dengan rumus IMT = massa (kg) / (tinggi (m))^2.
Untuk Andi, tinggi = 160 cm = 1.6 m dan massa = 40 kg. Maka IMT Andi dapat dihitung sebagai berikut:
IMT Andi = 40 kg / (1.6 m)^2 = 40 kg / 2.56 m^2 = 15.625.
Sedangkan untuk Toni, tinggi = 175 cm = 1.75 m dan massa tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak dapat menghitung IMT Toni hanya dengan informasi yang diberikan.
9.Dari pernyataan tersebut, tidak dapat disimpulkan batas ambang IMT karena tidak ada informasi yang diberikan mengenai batas ambang IMT.
7. Berdasarkan infografis di atas, kita perlu mencocokkan pernyataan dengan nilai ambang yang sesuai. Dalam hal ini, kita harus menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) yang ditunjukkan pada infografis.
a. Tia seorang peragawati dengan tinggi 178 cm dan massa tubuh 55 kg.
Nilai IMT dapat dihitung dengan rumus IMT = massa tubuh / (tinggi)^2.
IMT = 55 kg / (178 cm)^2 = 55 kg / (1.78 m)^2 = 17.33.
Dari infografis, kita dapat melihat bahwa nilai ambang IMT untuk kategori berat badan normal adalah antara 18.5 - 24.9.
Oleh karena itu, pernyataan a memiliki nilai IMT di bawah ambang batas normal.
b. Dodi seorang pemain tenis dengan massa tubuh 65 kg dan tinggi 170 cm.
IMT = 65 kg / (170 cm)^2 = 65 kg / (1.70 m)^2 = 22.49.
Nilai IMT Dodi berada dalam kisaran 18.5 - 24.9, yang artinya berada dalam batas berat badan normal.
c. Priska masih dalam masa pertumbuhan. Di usia remaja ini, ia bermassa 60 kg dan bertambah 3 cm dari tinggi semua 147 cm.
IMT = 60 kg / (150 cm)^2 = 60 kg / (1.50 m)^2 = 26.67.
Nilai IMT Priska lebih tinggi dari ambang batas normal yang seharusnya berada antara 18.5 - 24.9.
d. Boris dengan tinggi 168 cm melakukan diet. Massanya yang semula 82 kg sekarang turun sebanyak 10 kg.
IMT = 72 kg / (168 cm)^2 = 72 kg / (1.68 m)^2 = 25.51.
Nilai IMT Boris juga lebih tinggi dari ambang batas normal yang seharusnya berada antara 18.5 - 24.9.
8. Berdasarkan informasi tinggi dan massa badan yang diberikan untuk Andi dan Toni, tidak cukup untuk menyimpulkan batas ambang IMT. Kita perlu mengetahui tinggi Toni dalam meter (m) untuk menghitung IMT nya.
9. Dari persamaan IMT yang tercantum pada gambar, dapat disimpulkan bahwa IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah sebuah besaran yang diturunkan dari besaran pokok massa (kg) dan tinggi (m).
10. Pada infografis tersebut, penulisan yang tepat untuk persamaan IMT adalah:
Penjelasan:
8.digunakan untuk mengukur proporsi tubuh seseorang. IMT (Indeks Massa Tubuh) dihitung dengan rumus IMT = massa (kg) / (tinggi (m))^2.
Untuk Andi, tinggi = 160 cm = 1.6 m dan massa = 40 kg. Maka IMT Andi dapat dihitung sebagai berikut:
IMT Andi = 40 kg / (1.6 m)^2 = 40 kg / 2.56 m^2 = 15.625.
Sedangkan untuk Toni, tinggi = 175 cm = 1.75 m dan massa tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak dapat menghitung IMT Toni hanya dengan informasi yang diberikan.
9.Dari pernyataan tersebut, tidak dapat disimpulkan batas ambang IMT karena tidak ada informasi yang diberikan mengenai batas ambang IMT.
Jawaban:
7. Berdasarkan infografis di atas, kita perlu mencocokkan pernyataan dengan nilai ambang yang sesuai. Dalam hal ini, kita harus menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) yang ditunjukkan pada infografis.
a. Tia seorang peragawati dengan tinggi 178 cm dan massa tubuh 55 kg.
Nilai IMT dapat dihitung dengan rumus IMT = massa tubuh / (tinggi)^2.
IMT = 55 kg / (178 cm)^2 = 55 kg / (1.78 m)^2 = 17.33.
Dari infografis, kita dapat melihat bahwa nilai ambang IMT untuk kategori berat badan normal adalah antara 18.5 - 24.9.
Oleh karena itu, pernyataan a memiliki nilai IMT di bawah ambang batas normal.
b. Dodi seorang pemain tenis dengan massa tubuh 65 kg dan tinggi 170 cm.
IMT = 65 kg / (170 cm)^2 = 65 kg / (1.70 m)^2 = 22.49.
Nilai IMT Dodi berada dalam kisaran 18.5 - 24.9, yang artinya berada dalam batas berat badan normal.
c. Priska masih dalam masa pertumbuhan. Di usia remaja ini, ia bermassa 60 kg dan bertambah 3 cm dari tinggi semua 147 cm.
IMT = 60 kg / (150 cm)^2 = 60 kg / (1.50 m)^2 = 26.67.
Nilai IMT Priska lebih tinggi dari ambang batas normal yang seharusnya berada antara 18.5 - 24.9.
d. Boris dengan tinggi 168 cm melakukan diet. Massanya yang semula 82 kg sekarang turun sebanyak 10 kg.
IMT = 72 kg / (168 cm)^2 = 72 kg / (1.68 m)^2 = 25.51.
Nilai IMT Boris juga lebih tinggi dari ambang batas normal yang seharusnya berada antara 18.5 - 24.9.
8. Berdasarkan informasi tinggi dan massa badan yang diberikan untuk Andi dan Toni, tidak cukup untuk menyimpulkan batas ambang IMT. Kita perlu mengetahui tinggi Toni dalam meter (m) untuk menghitung IMT nya.
9. Dari persamaan IMT yang tercantum pada gambar, dapat disimpulkan bahwa IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah sebuah besaran yang diturunkan dari besaran pokok massa (kg) dan tinggi (m).
10. Pada infografis tersebut, penulisan yang tepat untuk persamaan IMT adalah:
IMT = massa (kg) / (tinggi (m))^2