sahel25
Sistem Transportasi dalam Tubuh Manusia (Analogi Sistem Peredaran Darah)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi sistem transportasi dalam tubuh manusia, siswa diharapkan :
Mengidentifikasi macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Menjelaskan fungsi jantung, pembuluh darah dan darah. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. MENGENAL ORGAN DALAM SISTEM PEREDARAN DARAH B. Materi
Dalam melakukan aktivitas, manusia membutuhkan energi. Energi dihasilkan dari pembakaran nutrisi yang kita makan oleh oksigen. Tahukah kamu, bagaimana nutrisi dan oksigen diedarkan ke setiap sel yang ada di dalam tubuh?
Bayangkanlah di dalam tubuhmu terdapat sebuah sistem transportasi: ada jalan, mobil, lengkap dengan polisi lalu lintasnya. Sistem ini bertugas mengantarkan zat-zat kehidupan ke setiap sel tubuh sambil mengangkut sampah dari sel tubuh untuk dibuang ke luar tubuh. Sistem ini juga menyediakan serdadu-serdadu untuk memerangi penjahat (kuman) yang berhasil menyusup ke dalam tubuh. Sistem inilah disebut dengan sistem peredaran darah.
Dalam mempelajari Sistem Peredaran Darah Manusia, kita perlu mempelajari komponen-komponen yang menyusunnya beserta fungsinya untuk memahami bagaimana sebuah sistem berjalan.
KOMPONEN DARAHDarah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Sekitar 55% bagian dari darah adalah plasma darah, 45%nya adalah sel darah merah (eritrosit) dan kurang dari 1 % terdiri dari trombosit dan sel darah putih (leukosit). 1.1 Plasma Darah
Jika sistem peredaran darah diibaratkan sebagai sistem transportasi, maka plasma darah diibaratkan sebagai udara di sepanjang jalan sistem transportasi. Dalam keadaan sebenarnya, plasma merupakan zat cair. Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air dan 9% berupa zat terlarut berupa protein plasma, garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon).
Protein dalam plasma antara lain berupa albumin (berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah), globulin (membentuk antibodi), dan fibrinogen (untuk pembekuan darah). Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.
1.2 Sel Darah Merah
cartoon car pictures-4Dalam sistem transportasi, eritrosit atau mobil berwarna merah membawa nutrisi serta oksigen, yaitu hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah, masa hidup penumpang ini adalah 4 bulan atau 120 hari. Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa. Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa adalah 4,7 – 5,3 juta/mm3.
1.3 Sel Darah Putih
Sel darah putih (Leukosit) bertindak sebagai polisi lalu lintas yang memburu setiap penjahat (bakteri dan virus merugikan) yang berhasil menyusup ke dalam tubuh. Umur leukosit umumnya 12-13 hari. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 personil per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 personil per mm3 darah yang disebut leukositosis.
1.4 Trombosit
Trombosit, bertindak sebagai petugas PMI yang berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Jumlah personil trombosit sekitar 300.000 per mm3 darah. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti. Trombosit mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah atau bersentuhan dengan benda yang permukaannya kasar.
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah Menjaga kestabilan suhu tubuh.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi sistem transportasi dalam tubuh manusia, siswa diharapkan :
Mengidentifikasi macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia.
Menjelaskan fungsi jantung, pembuluh darah dan darah.
Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
MENGENAL ORGAN DALAM SISTEM PEREDARAN DARAH
B. Materi
Dalam melakukan aktivitas, manusia membutuhkan energi. Energi dihasilkan dari pembakaran nutrisi yang kita makan oleh oksigen. Tahukah kamu, bagaimana nutrisi dan oksigen diedarkan ke setiap sel yang ada di dalam tubuh?
Bayangkanlah di dalam tubuhmu terdapat sebuah sistem transportasi: ada jalan, mobil, lengkap dengan polisi lalu lintasnya. Sistem ini bertugas mengantarkan zat-zat kehidupan ke setiap sel tubuh sambil mengangkut sampah dari sel tubuh untuk dibuang ke luar tubuh. Sistem ini juga menyediakan serdadu-serdadu untuk memerangi penjahat (kuman) yang berhasil menyusup ke dalam tubuh. Sistem inilah disebut dengan sistem peredaran darah.
Dalam mempelajari Sistem Peredaran Darah Manusia, kita perlu mempelajari komponen-komponen yang menyusunnya beserta fungsinya untuk memahami bagaimana sebuah sistem berjalan.
KOMPONEN DARAHDarah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Sekitar 55% bagian dari darah adalah plasma darah, 45%nya adalah sel darah merah (eritrosit) dan kurang dari 1 % terdiri dari trombosit dan sel darah putih (leukosit).
1.1 Plasma Darah
Jika sistem peredaran darah diibaratkan sebagai sistem transportasi, maka plasma darah diibaratkan sebagai udara di sepanjang jalan sistem transportasi. Dalam keadaan sebenarnya, plasma merupakan zat cair. Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air dan 9% berupa zat terlarut berupa protein plasma, garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon).
Protein dalam plasma antara lain berupa albumin (berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah), globulin (membentuk antibodi), dan fibrinogen (untuk pembekuan darah). Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.
1.2 Sel Darah Merah
cartoon car pictures-4Dalam sistem transportasi, eritrosit atau mobil berwarna merah membawa nutrisi serta oksigen, yaitu hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah, masa hidup penumpang ini adalah 4 bulan atau 120 hari. Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa. Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa adalah 4,7 – 5,3 juta/mm3.
1.3 Sel Darah Putih
Sel darah putih (Leukosit) bertindak sebagai polisi lalu lintas yang memburu setiap penjahat (bakteri dan virus merugikan) yang berhasil menyusup ke dalam tubuh. Umur leukosit umumnya 12-13 hari. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 personil per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 personil per mm3 darah yang disebut leukositosis.
1.4 Trombosit
Trombosit, bertindak sebagai petugas PMI yang berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Jumlah personil trombosit sekitar 300.000 per mm3 darah. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti. Trombosit mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah atau bersentuhan dengan benda yang permukaannya kasar.
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
Menjaga kestabilan suhu tubuh.