pH dari 100 mL NH₄OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL (NH₄)₂SO₄ 0,2 M Kb = 10⁻³ adalah 11 + log 2.
Penyelesaian Soal :
Diketahui : 50 mL (NH₄)₂SO₄ 0,2 M
100 mL NH₄OH 0,1 M
Kb = 10⁻³
Ditanya : pH = ...?
Jawab :
Hitung mol masing-masing larutan :
mol (NH₄)₂SO₄ = 50 mL × 0,2 M = 10 mmol
mol NH₄OH = 100 mL × 0,2 M = 20 mmol
[OH⁻] = Kb ×
= 10⁻³ ×
= 2 x 10⁻³
Selanjutnya hitunglah pH larutan :
pOH = - log [OH⁻] = - log 2 x 10⁻³ = 3 - log 2
pH = 14 – pOH = 14 - (3 - log 2) = 11 + log 2
⇒ Kesimpulan, pH dari 100 mL NH₄OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL (NH₄)₂SO₄ 0,2 M Kb = 10⁻³ adalah 11 + log 2.
Pembahasan :
LARUTAN PENYANGGA
pH suatu larutan akan turun apabila ditambah asam, hal ini disebabkan meningkatnya konsentrasi H⁺. Sebaliknya, bila ditambah basa akan menaikkan pH karena penambahan basa meningkatkan konsentrasi OH⁻. Penambahan air pada larutan asam dan basa akan mengubah pH larutan, karena konsentrasi asam atau basanya akan mengecil. Namun, ada larutan yang bila ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak mengubah pH secara berarti. Larutan yang demikian disebut dengan larutan penyangga (disebut juga larutan buffer atau dapar).
KOMPONEN LARUTAN PENYANGGA
1. Larutan Penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Contoh :
1. Asam lemah CH₃COOH dengan garamnya CH₃COONa
2. Asam lemah HCN dengan garamnya Ca(CN)₂
3. Asam lemah HF dengan garamnya KF
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H⁺ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
[H⁺] = Ka ×
2. Larutan Penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat.
Contoh :
1. Basa lemah NH₄OH dengan garamnya NH₄Cl
2. Basa lemah Al(OH)₃ dengan garamnya AlCl₃
3. Basa lemah NH₃ dengan garamnya NH₄Cl
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion OH⁻ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
Verified answer
Jawab :
pH dari 100 mL NH₄OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL (NH₄)₂SO₄ 0,2 M Kb = 10⁻³ adalah 11 + log 2.
Penyelesaian Soal :
Diketahui : 50 mL (NH₄)₂SO₄ 0,2 M
100 mL NH₄OH 0,1 M
Kb = 10⁻³
Ditanya : pH = ...?
Jawab :
Hitung mol masing-masing larutan :
mol (NH₄)₂SO₄ = 50 mL × 0,2 M = 10 mmol
mol NH₄OH = 100 mL × 0,2 M = 20 mmol
[OH⁻] = Kb ×
= 10⁻³ ×
= 2 x 10⁻³
pOH = - log [OH⁻] = - log 2 x 10⁻³ = 3 - log 2
pH = 14 – pOH = 14 - (3 - log 2) = 11 + log 2
⇒ Kesimpulan, pH dari 100 mL NH₄OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL (NH₄)₂SO₄ 0,2 M Kb = 10⁻³ adalah 11 + log 2.
Pembahasan :
LARUTAN PENYANGGA
pH suatu larutan akan turun apabila ditambah asam, hal ini disebabkan meningkatnya konsentrasi H⁺. Sebaliknya, bila ditambah basa akan menaikkan pH karena penambahan basa meningkatkan konsentrasi OH⁻. Penambahan air pada larutan asam dan basa akan mengubah pH larutan, karena konsentrasi asam atau basanya akan mengecil. Namun, ada larutan yang bila ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak mengubah pH secara berarti. Larutan yang demikian disebut dengan larutan penyangga (disebut juga larutan buffer atau dapar).
KOMPONEN LARUTAN PENYANGGA
1. Larutan Penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Contoh :
1. Asam lemah CH₃COOH dengan garamnya CH₃COONa
2. Asam lemah HCN dengan garamnya Ca(CN)₂
3. Asam lemah HF dengan garamnya KF
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H⁺ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
[H⁺] = Ka ×
2. Larutan Penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat.
Contoh :
1. Basa lemah NH₄OH dengan garamnya NH₄Cl
2. Basa lemah Al(OH)₃ dengan garamnya AlCl₃
3. Basa lemah NH₃ dengan garamnya NH₄Cl
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion OH⁻ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
[OH⁻] = Kb ×
Pelajari lebih lanjut :
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/22109899
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21975698
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21568173
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21388769
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21023609
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21175802
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21127484
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/20787283
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/10092527
Materi tentang contoh soal larutan penyangga (buffer) brainly.co.id/tugas/21319198
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Detail Jawaban :
Kelas : 11
Mapel : Kimia
Bab : Larutan Buffer
Kode : 11.7.8
Kata kunci : larutan penyangga, pH, buffer