Tataran bahasa Krama Lugu adalah salah satu tataran bahasa Jawa yang digunakan untuk berbicara dengan sopan dan menghormati lawan bicara. Tataran ini sering digunakan dalam situasi formal, seperti percakapan dengan orang yang lebih tua, atasan, atau dalam acara resmi.
Ciri-ciri tataran bahasa Krama Lugu antara lain penggunaan kata ganti orang kedua dengan bentuk “panjenengan” atau “kula”, penggunaan kata-kata yang lebih halus dan sopan, serta penggunaan bentuk kata kerja yang lebih santun.
Contoh penggunaan tataran bahasa Krama Lugu dalam kalimat “He Dhik wisnu piye kabarmu? Rak ya padha slamet ta?” adalah sebagai berikut:
“Rak ya padha slamet ta?” (Apakah semuanya baik-baik saja?)
Dalam tataran bahasa Krama Lugu, kalimat tersebut menggunakan kata ganti orang kedua “panjenengan” untuk menyapa dengan sopan, serta menggunakan kata-kata yang lebih halus dan santun dalam mengungkapkan pertanyaan dan harapan.
Verified answer
c. krama lugu
Penjelasan:
Tataran bahasa Krama Lugu adalah salah satu tataran bahasa Jawa yang digunakan untuk berbicara dengan sopan dan menghormati lawan bicara. Tataran ini sering digunakan dalam situasi formal, seperti percakapan dengan orang yang lebih tua, atasan, atau dalam acara resmi.
Ciri-ciri tataran bahasa Krama Lugu antara lain penggunaan kata ganti orang kedua dengan bentuk “panjenengan” atau “kula”, penggunaan kata-kata yang lebih halus dan sopan, serta penggunaan bentuk kata kerja yang lebih santun.
Contoh penggunaan tataran bahasa Krama Lugu dalam kalimat “He Dhik wisnu piye kabarmu? Rak ya padha slamet ta?” adalah sebagai berikut:
“He Dhik wisnu piye kabarmu?” (Bagaimana kabarmu, Dhik Wisnu?)
“Rak ya padha slamet ta?” (Apakah semuanya baik-baik saja?)
Dalam tataran bahasa Krama Lugu, kalimat tersebut menggunakan kata ganti orang kedua “panjenengan” untuk menyapa dengan sopan, serta menggunakan kata-kata yang lebih halus dan santun dalam mengungkapkan pertanyaan dan harapan.