1. Apa saja yang mempengaruhi dalam penguapan suatu zat, sebutkan dan jelaskan ?
2. Apa yang di maksud dengan : a. Konduksi, berikan 2 contoh dalam kehidupan sehari-hari b. Konveksi, berikan 2 contoh dalam kehidupan sehari-hari C. Radiasi,berikan 2 contoh dalam kehidupan sehari-hari
3. Kalor jenis tembaga 0,4 joule/g °C Berapakah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan massa 500 g tembaga dari suhu 10 °C hingga 70 °C
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi penguapan suatu zat adalah sebagai berikut:
a. Temperatur: Semakin tinggi suhu, maka laju penguapan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh energi kinetik partikel-partikel zat yang meningkat, sehingga lebih banyak partikel yang dapat melampaui energi ikatan dan berubah menjadi fase gas.
b. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan zat, semakin banyak partikel yang terpapar udara. Ini akan meningkatkan peluang penguapan karena lebih banyak partikel yang dapat menguap.
c. Kelembaban Relatif: Kelembaban relatif udara dapat mempengaruhi laju penguapan. Jika udara sudah jenuh dengan uap air, maka laju penguapan akan lebih rendah karena persaingan antara zat yang ingin menguap dan uap air yang sudah jenuh dalam udara.
d. Tekanan Udara: Tekanan udara juga dapat mempengaruhi laju penguapan. Pada tekanan rendah, zat cenderung lebih mudah menguap karena tidak ada tekanan yang menghambat partikel-partikel zat untuk berubah menjadi gas.
2. a. Konduksi adalah transfer panas melalui perpindahan energi termal dari partikel ke partikel dalam suatu benda atau antara benda yang berdekatan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda memasak menggunakan panci, panas dari api kompor akan dikonduksi ke dasar panci, memanaskan makanan di dalamnya.
- Ketika Anda menyentuh gagang logam yang panas, panas akan dikonduksi dari logam ke tangan Anda.
b. Konveksi adalah transfer panas melalui pergerakan massa fluida atau gas. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda menyalakan pemanas ruangan, udara di sekitar pemanas akan dipanaskan dan naik ke atas karena menjadi lebih ringan. Udara panas ini akan menggantikan udara dingin di atasnya, menghasilkan aliran konveksi.
- Ketika Anda memasak menggunakan oven, panas di dalam oven akan memanaskan udara di dalamnya. Udara panas tersebut akan naik dan digantikan oleh udara dingin, menciptakan aliran konveksi yang membantu dalam memasak makanan secara merata.
c. Radiasi adalah transfer panas melalui gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan medium seperti udara atau benda lainnya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda merasakan panas matahari saat berada di luar ruangan, itu adalah contoh radiasi panas dari Matahari ke tubuh Anda.
- Ketika Anda duduk dekat dengan api unggun atau tungku pemanas, Anda merasakan panas yang dipancarkan oleh radiasi dari sumber panas tersebut.
3. Untuk mencari panas yang diperlukan, kita dapat menggunakan rumus:
Q = m x c x ΔT
Q = Panas yang diperlukan (dalam joule)
m = Massa tembaga (dalam gram)
c = Kalor jenis tembaga (dalam joule/gram °C)
ΔT = Perubahan suhu (dalam °C)
Dalam kasus ini, massa tembaga adalah 500 gram, kalor jenis tembaga adalah 0,4 joule/g °C, dan perubahan suhu adalah 70 °C - 10 °C = 60 °C.
Menggantikan nilai-nilai ke dalam rumus:
Q = 500 g x 0,4 joule/g °C x 60 °C
Q = 12.000 joule
Jadi, banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan massa 500 g tembaga dari suhu 10 °C hingga 70 °C adalah 12.000 joule.
Jawaban:
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi penguapan suatu zat adalah sebagai berikut:
a. Temperatur: Semakin tinggi suhu, maka laju penguapan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh energi kinetik partikel-partikel zat yang meningkat, sehingga lebih banyak partikel yang dapat melampaui energi ikatan dan berubah menjadi fase gas.
b. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan zat, semakin banyak partikel yang terpapar udara. Ini akan meningkatkan peluang penguapan karena lebih banyak partikel yang dapat menguap.
c. Kelembaban Relatif: Kelembaban relatif udara dapat mempengaruhi laju penguapan. Jika udara sudah jenuh dengan uap air, maka laju penguapan akan lebih rendah karena persaingan antara zat yang ingin menguap dan uap air yang sudah jenuh dalam udara.
d. Tekanan Udara: Tekanan udara juga dapat mempengaruhi laju penguapan. Pada tekanan rendah, zat cenderung lebih mudah menguap karena tidak ada tekanan yang menghambat partikel-partikel zat untuk berubah menjadi gas.
2. a. Konduksi adalah transfer panas melalui perpindahan energi termal dari partikel ke partikel dalam suatu benda atau antara benda yang berdekatan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda memasak menggunakan panci, panas dari api kompor akan dikonduksi ke dasar panci, memanaskan makanan di dalamnya.
- Ketika Anda menyentuh gagang logam yang panas, panas akan dikonduksi dari logam ke tangan Anda.
b. Konveksi adalah transfer panas melalui pergerakan massa fluida atau gas. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda menyalakan pemanas ruangan, udara di sekitar pemanas akan dipanaskan dan naik ke atas karena menjadi lebih ringan. Udara panas ini akan menggantikan udara dingin di atasnya, menghasilkan aliran konveksi.
- Ketika Anda memasak menggunakan oven, panas di dalam oven akan memanaskan udara di dalamnya. Udara panas tersebut akan naik dan digantikan oleh udara dingin, menciptakan aliran konveksi yang membantu dalam memasak makanan secara merata.
c. Radiasi adalah transfer panas melalui gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan medium seperti udara atau benda lainnya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda merasakan panas matahari saat berada di luar ruangan, itu adalah contoh radiasi panas dari Matahari ke tubuh Anda.
- Ketika Anda duduk dekat dengan api unggun atau tungku pemanas, Anda merasakan panas yang dipancarkan oleh radiasi dari sumber panas tersebut.
3. Untuk mencari panas yang diperlukan, kita dapat menggunakan rumus:
Q = m x c x ΔT
Q = Panas yang diperlukan (dalam joule)
m = Massa tembaga (dalam gram)
c = Kalor jenis tembaga (dalam joule/gram °C)
ΔT = Perubahan suhu (dalam °C)
Dalam kasus ini, massa tembaga adalah 500 gram, kalor jenis tembaga adalah 0,4 joule/g °C, dan perubahan suhu adalah 70 °C - 10 °C = 60 °C.
Menggantikan nilai-nilai ke dalam rumus:
Q = 500 g x 0,4 joule/g °C x 60 °C
Q = 12.000 joule
Jadi, banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan massa 500 g tembaga dari suhu 10 °C hingga 70 °C adalah 12.000 joule.