ainaaulia
Sebagai zat pembasah yang akan menyusup ke dalam ikatan antara kotoran dan serat kain. Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelamaan menjadi besar, kemudian lepas ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak pecah kembali dan menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang akan membungkus butiran tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air, sehingga posisinya mengambang
9 votes Thanks 22
intanfatma
Deterjen atau sabun cuci merupakan sediaan pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi (bahan pembantu), bahan penimbul busa, dan optical brightener (bahan tambahan yang membuat pakaian lebih cemerlang). Surfaktan merupakan bahan utama sabun deterjen dan sabun cuci piring . Pada produk deterjen cuci piring ini, jenis muatan yang dibawa surfaktan adalah anionik. Kadang ditambahkan surfaktan kationik sebagai bakterisida (pembunuh bakteri). Fungsi surfaktan anionik adalah sebagai zat pembasah yang akan menyusup ke dalam ikatan antara kotoran dan serat kain. Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelamaan menjadi besar, kemudian lepas ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak pecah kembali dan menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang akan membungkus butiran tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air, sehingga posisinya mengambang. Ini untuk memudahkannya terbuang bersama air cucian. Pada umumnya kotoran yang dapat dihilangkan surfaktan adalah yang berasal dari debu atau tanah. Bila kotoran lebih berat seperti noda makanan dan noda darah, perlu ditambahkan enzim tertentu seperti enzim pengurai protein atau lemak. Namun, jika nodanya sudah lama, akan sukar sekali dihilangkan karena antara noda dan serat kain dapat terjadi reaksi polimerisasi yang menyatukan noda dengan kain. Jadi klaim yang menyebutkan dapat menghilangkan semua noda, harus dikritisi hati- hati. Selain itu, daya pembersih produk cuci deterjen mesin dan produk sabun juga tergantung pada bahan pengisi. Bahan pengisi ini berfungsi menetralisir kesadahan air atau melunakkan air, mencegah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang dicuci dan mencegah terbentuknya gumpalan dalam air cucian. Tetapi jika air terlalu sadah, seperti yang terdapat di beberapa tempat di Jakarta, maka daya pembersih deterjen mesin cuci dan produk sabun cuci apa pun tidak akan optimal. Kemampuan daya pembersih sabun cuci produk deterjen ini dapat ditingkatkan jika cucian dipanaskan karena daya kerja enzim dan pemutih akan efektif. Tetapi, mencuci dengan air panas akan menyebabkan warna pakaian memudar. Jadi untuk pakaian berwarna, sebaiknya jangan menggunakan air hangat/ panas. Sedangkan hubungan antara daya pembersih sabun deterjen dan sabun cuci piring dengan bahan penimbul busa sama sekali tidak signifikan. Busa dengan luas permukaannya yang besar memang bisa menyerap kotoran debu, tetapi dengan adanya surfaktan, pembersihan produk sabun cuci piring sudah dapat dilakukan tanpa perlu adanya busa produk cuci. Jadi, opini yang sengaja dibentuk bahwa busa produk sabun cuci yang melimpah menunjukkan daya kerja deterjen mesin adalah menyesatkan. Daya pembersih deterjen mesin cuci juga tidak dapat dikaitkan dengan harga. Dari suatu hasil uji yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), tidak ada kaitan signifikan antara harga dengan daya bersih deterjen. semoga membantu
zat pembasah yang akan menyusup ke dalam
ikatan antara kotoran dan serat kain. Hal ini
akan membuat kotoran menggulung, lama
kelamaan menjadi besar, kemudian lepas ke
dalam air cucian dalam bentuk butiran.
Agar butiran ini tidak pecah kembali dan
menempel di kain, perlu ditambahkan jenis
surfaktan lain yang akan membungkus butiran
tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan
air, sehingga posisinya mengambang
pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan
(surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi
(bahan pembantu), bahan penimbul busa, dan
optical brightener (bahan tambahan yang
membuat pakaian lebih cemerlang).
Surfaktan merupakan bahan utama sabun
deterjen dan sabun cuci piring . Pada produk
deterjen cuci piring ini, jenis muatan yang dibawa
surfaktan adalah anionik. Kadang ditambahkan
surfaktan kationik sebagai bakterisida (pembunuh
bakteri). Fungsi surfaktan anionik adalah sebagai
zat pembasah yang akan menyusup ke dalam
ikatan antara kotoran dan serat kain. Hal ini
akan membuat kotoran menggulung, lama
kelamaan menjadi besar, kemudian lepas ke
dalam air cucian dalam bentuk butiran.
Agar butiran ini tidak pecah kembali dan
menempel di kain, perlu ditambahkan jenis
surfaktan lain yang akan membungkus butiran
tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan
air, sehingga posisinya mengambang. Ini untuk
memudahkannya terbuang bersama air cucian.
Pada umumnya kotoran yang dapat dihilangkan
surfaktan adalah yang berasal dari debu atau
tanah. Bila kotoran lebih berat seperti noda
makanan dan noda darah, perlu ditambahkan
enzim tertentu seperti enzim pengurai protein
atau lemak. Namun, jika nodanya sudah lama,
akan sukar sekali dihilangkan karena antara
noda dan serat kain dapat terjadi reaksi
polimerisasi yang menyatukan noda dengan kain.
Jadi klaim yang menyebutkan dapat
menghilangkan semua noda, harus dikritisi hati-
hati.
Selain itu, daya pembersih produk cuci deterjen
mesin dan produk sabun juga tergantung pada
bahan pengisi. Bahan pengisi ini berfungsi
menetralisir kesadahan air atau melunakkan air,
mencegah menempelnya kembali kotoran pada
bahan yang dicuci dan mencegah terbentuknya
gumpalan dalam air cucian. Tetapi jika air terlalu
sadah, seperti yang terdapat di beberapa tempat
di Jakarta, maka daya pembersih deterjen mesin
cuci dan produk sabun cuci apa pun tidak akan
optimal. Kemampuan daya pembersih sabun cuci
produk deterjen ini dapat ditingkatkan jika cucian
dipanaskan karena daya kerja enzim dan
pemutih akan efektif. Tetapi, mencuci dengan air
panas akan menyebabkan warna pakaian
memudar. Jadi untuk pakaian berwarna,
sebaiknya jangan menggunakan air hangat/
panas.
Sedangkan hubungan antara daya pembersih
sabun deterjen dan sabun cuci piring dengan
bahan penimbul busa sama sekali tidak
signifikan. Busa dengan luas permukaannya yang
besar memang bisa menyerap kotoran debu,
tetapi dengan adanya surfaktan, pembersihan
produk sabun cuci piring sudah dapat dilakukan
tanpa perlu adanya busa produk cuci. Jadi, opini
yang sengaja dibentuk bahwa busa produk sabun
cuci yang melimpah menunjukkan daya kerja
deterjen mesin adalah menyesatkan. Daya
pembersih deterjen mesin cuci juga tidak dapat
dikaitkan dengan harga. Dari suatu hasil uji yang
dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), tidak ada kaitan signifikan antara harga
dengan daya bersih deterjen.
semoga membantu