rahma1908
Istilah ideologi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu idea dan logos yang berasal dari bahasa Yunani. Idea berarti ide atau gagasan dan logos berarti ilmu. Secara sederhana, ideologi dapat diartikan sebagai tentang ide-ide, keyakinan, atau gagasan. Berdasarkan uraian tersebut, dalam konsep ideologi mengandung prinsip hidup, dasar kehidupan, dan arah serta tujuan berbangsa dan bernegara.
Untuk melengkapi pengertian ideologi, selanjutnya dikemukakan pandangan-pandangan lainnya. Menurut Moerdiono, ideologi dipandang secara harfiah sebagai a system of idea. Menurut Soerjanto Poespowardojo, ideologi adalah sebagai kompleks pengetahuan dan nilai. Dalam bidang politik, ideologi diartikan secara khas, yakni sebagai nilai yang terpadu, berkenaan dengan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Artinya, gagasan-gagasan politik yang timbul dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh.
Ideologi suatu bangsa pada umumnya bersumber pada budaya dan pengalaman sejarah masyarakatnya. Ideologi dalam suatu bangsa dan negara adalah wawasan, pandangan hidup, atau falsafah kebangsaan dan kenegaraannya. Dengan ideologi, suatu bangsa dapat memecahkan segala macam persoalan yang akan dihadapinya secara tepat. Suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal masalah dalam bidang politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang timbul dalam hidup masyarakat. Selain itu, suatu bangsa juga memiliki pola dalam menyelenggarakan program pembangunannya.
Setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi tersebut. Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:
Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya. Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya. Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Untuk melengkapi pengertian ideologi, selanjutnya dikemukakan pandangan-pandangan lainnya. Menurut Moerdiono, ideologi dipandang secara harfiah sebagai a system of idea. Menurut Soerjanto Poespowardojo, ideologi adalah sebagai kompleks pengetahuan dan nilai. Dalam bidang politik, ideologi diartikan secara khas, yakni sebagai nilai yang terpadu, berkenaan dengan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Artinya, gagasan-gagasan politik yang timbul dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh.
Ideologi suatu bangsa pada umumnya bersumber pada budaya dan pengalaman sejarah masyarakatnya. Ideologi dalam suatu bangsa dan negara adalah wawasan, pandangan hidup, atau falsafah kebangsaan dan kenegaraannya. Dengan ideologi, suatu bangsa dapat memecahkan segala macam persoalan yang akan dihadapinya secara tepat. Suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal masalah dalam bidang politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang timbul dalam hidup masyarakat. Selain itu, suatu bangsa juga memiliki pola dalam menyelenggarakan program pembangunannya.
Setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi tersebut. Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:
Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.