Kata kunci: Studi Perbandingan, BSE, Non-BSE, Konsep dan prinsip,

Studi Perbandingan Kualitas Buku…. (Ihwayati) 405

STUDI PERBANDINGAN KUALITAS BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DAN BUKU NON BSE FISIKA SMA KELAS X SEMES

Autor Deddy Susanto Atmadjaja

22 downloads 338 Views 155KB Size

Data uploaded manual by user so if you have question learn more, including how to report content that you think infringes your intellectual property rights, here.

Report DMCA / Copyright

Transcript

Studi Perbandingan Kualitas Buku…. (Ihwayati) 405

STUDI PERBANDINGAN KUALITAS BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DAN BUKU NON BSE FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 DITINJAU DARI ASPEK KONSEP, PRINSIP, DAN BANTUAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN YANG MERUJUK SCIENCE TEXTBOOK RATING SYSTEM (STRS) QUALITY COMPARATIVE STUDY OF PHYSICS ELECTRONIC SCHOOL BOOK (BSE) AND NONBSE BOOK FOR SENIOR HIGH SCHOOL OF X GRADE IN TERM 1 VIEWED FROM THE ASPECTS OF CONCEPTS, PRINCIPLES AND LEARNING AID USING THE INSTRUMENT THAT REFERS SCIENCE TEXTBOOK RATING SYSTEM (STRS) Oleh: Ihwayati, Bambang Ruwanto Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas antara BSE dan non-BSE Fisika SMA kelas X semester 1 ditinjau dari aspek konsep, prinsip dan bantuan pembelajaran berdasarkan instrumen yang merujuk pada STRS. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang bersifat komparatif dengan subjek empat buku teks. Subjek buku dalam penelitian ini adalah satu BSE fisika yang ditulis oleh Joko Sumarsono dan tiga buku fisika non-BSE dengan penerbit berbeda yaitu, buku dari penerbit Erlangga yang tulis oleh Marthen Kanginan, buku dari penerbit Yudhistira yang ditulis oleh Bambang Ruwanto, dan buku dari penerbit Tiga Serangkai yang ditulis oleh Budi Purwanto. Penelitian ini menganalisis buku pada aspek konsep, prinsip, dan bantuan pembelajaran. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah tingkat kualitas buku dari aspek konsep dan prinsip, serta bantuan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan kualitas BSE dan buku non-BSE fisika dari aspek konsep dan prinsip, serta bantuan pembelajaran. Secara umum, buku non-BSE fisika lebih unggul daripada BSE fisika. Buku non-BSE fisika memuat materi yang lebih lengkap dan mendalam. Materi dalam BSE fisika kurang lengkap dan dipaparkan dengan ringkas. Bantuan pembelajaran buku fisika non-BSE lebih lengkap dan bervariasi. Kata kunci: Studi Perbandingan, BSE, Non-BSE, Konsep dan prinsip, Textbook Rating System.

Bantuan pembelajaran, Science

Abstract The purpose of this study was to know quality comparative between physics BSE and non-BSE for senior high school of X grade in term 1 viewed from the aspect of concepts, principles and learning aids using the instrument that refers to STRS. The used method is quantitative descriptive research with comparative. This study took the subject of four books. The four books were a physics BSE written by Joko Sumarsono and three books of physics of non-BSE with different publishers, i.e. book from the Erlangga publisher written by Marthen Kanginan, book from the Yudhistira publisher written by Bambang Ruwanto, and book from the Tiga Serangkai publisher written by Budi Purwanto. The obtained data from this study was the level of quality books on aspects of concepts, principles, and learning aid. The results of the analysis showed that there were differences in the quality of physics BSE and non-BSE books on aspects of concepts, principles, and learning aid. Generally, physics non-BSE books were more superior than BSE. Physics non-BSE book contains more complete material and more profound than BSE. The physics BSE presents less complete material and briefer. Learning aid presented in the physics non-BSE was more complete and more varied. Keywords: Comparative study, physics BSE, physics non-BSE, concepts, principles and learning aids, Science Textbook Rating System.

406

Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 7, Tahun 2016

teks pelajaran yang murah, mudah dapat didapatkan,

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor utama yang

dan

bermutu.

Selanjutnya

buku-buku

tersebut

memegang peran penting dalam usaha peningkatan

disajikan dalam bentuk buku elektronik (e-book)

kemajuan suatu bangsa. Usaha-usaha perbaikan dan

dengan nama buku sekolah elektronik atau disingkat

peningkatan kualitas pendidikan terus

dilakukan

dengan BSE. Buku elektronik ini meliputi buku SD

oleh insan pendidikan kita di antaranya dengan

sampai SMA dan bebas diunduh, diproduksi dan

peningkatan mutu para pendidik, fasilitas sekolah,

diperdagangkan dengan harga yang telah ditentukan.

sarana dan prasarana, serta perangkat pendukung

Selain itu, seluruh BSE telah dinilai dan lolos

dalam pembelajaran. Salah satu jenis sarana dan

penilaian

prasarana pembelajaran adalah buku teks pelajaran.

(BSNP). Selain BSE, banyak juga buku teks fisika

Badan

Standar

Nasional

Pendidikan

Menurut Agus Mukti Wibowo (2012: 4)

cetak non-BSE yang diterbitkan oleh penerbit swasta.

buku teks merupakan bahan pembelajaran atau buku

Hal ini menuntut guru untuk selektif dalam memilih

yang disusun oleh para ahli di bidangnya dan

buku yang tepat sebagai pendamping belajar.

ditelaah oleh orang-orang yang juga ahli di bidang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

tersebut, sehingga isi dari materi yang ada di

beberapa pihak pada berbagai mata pelajaran terkait

dalamnya

dipertanggungjawabkan

isi materi, beberapa BSE belum seluruhnya baik.

kebenarannya. Ika Lestari (2013: 6) menyatakan

Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh

bahwa buku adalah bahan tertulis berupa lembaran

Ikhlasul Ardi Nugroho (2004) dengan subjek buku

dan dijilid yang berisi ilmu pengetahuan yang

BSE dan buku cetak sains untuk Sekolah Dasar.

diturunkan dari kompetensi dasar (KD) yang ada

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kekeliruan-

dalam kurikulum yang berlaku untuk kemudian

kekeliruan yang tercantum dalam BSE sains untuk

digunakan oleh peserta didik. Dari dua pendapat di

sekolah dasar. Kekeliruan-kekeliruan tersebut terkait

atas dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah

dengan konsep dan cara penyampaian materi,

bahan ajar cetak yang berisi pembahasan materi dari

evaluasi yang disusun kurang baik, ilustrasi yang

satu

dari

tidak efektif dan pemilihan beberapa warna huruf

pengkajian standar kompetensi (SK) dan kompetensi

yang tidak tepat. Kekeliruan-kekeliruan tersebut

dasar (KD) dalam kurikulum yang berlaku, dan

diberikan saran perbaikan. Hasil penelitian Saiful

disusun oleh ahli bidang tersebut untuk kemudian

Amin (2011) pada BSE untuk mata pelajaran

digunakan dalam pembelajaran.

Geografi di SMA juga menunjukkan terdapat isi

bidang

dapat

tertentu,

yang

diturunkan

Buku teks merupakan sarana wajib dalam

materi yang tidak sesuai indikator, beberapa konsep

banyak

masih keliru, bahasa kurang sesuai, dan media

buku teks pelajaran yang ditawarkan kepada para

gambar belum berfungsi maksimal. Selain itu, ada

aktor pembelajaran. Penawaran buku ini bersumber

juga penelitian yang menunjukkan bahwa BSE dan

baik dari pemerintah maupun penerbit buku swasta.

buku non-BSE sains sekolah dasar yang beredar di

Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan

pasaran sudah dapat dikatakan layak. Penelitian ini

Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meningkatkan

dilakukan oleh Jumanto (2014).

pembelajaran. Dalam dunia pendidikan,

mutu pendidikan adalah dengan menyediakan buku

Studi Perbandingan Kualitas Buku…. (Ihwayati) 407

Beberapa guru di sekolah menyatakan

untuk menyusun pengetahuan yaitu

bahwa mereka perlu menggunakan beberapa buku

dengan

teks untuk melengkapi materi karena di antara buku

pengukuran,

yang digunakan tersebut tidak ada yang memuat

Pendekatan-pendekatan

materi lengkap sesuai dengan kurikulum. Hal ini

tentunya dilandasi dengan pemikiran yang kreatif,

mendorong perlunya analisis buku berkaitan dengan

rasa ingin tahu, sikap objektif, jujur, dan terbuka

konsep dan prinsip fisika yang disajikan oleh buku

serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-

teks.

sikap itulah yang memaknai hakikat fisika sebagai Pembelajaran

fisika

tidak

semata-mata

sikap.

fenomena,

Untuk

dugaan,

berkaitan

penyelidikan,

itu,

fisika

untuk

pengamatan,

dan

publikasi.

yang

dilakukan

mempelajari

fisika

menuntut peserta didik untuk menghafal persamaan-

diperlukan bantuan pembelajaran yang menarik dan

persamaan fisika, tetapi juga melatih mereka untuk

bervariasi khususnya yang disajikan dalam buku

mengamati, merasakan dan merefleksikan sendiri

teks pelajaran.

peristiwa fisika yang terjadi di sekitarnya. Fisika

Untuk mendapatkan buku yang berkualitas

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sains.

dan relevan, diperlukan proses evaluasi buku teks

Pada dasarnya, karakteristik fisika sama dengan

dengan

karakteristik sains. Collette dan Chiappetta (1994:

digunakan dalam pembelajaran. Menurut Collete

312) menyatakan bahwa sains pada hakikatnya

dan Chiapetta (1994: 311), Textbook Evaluation atau

merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (a body

evaluasi buku teks merupakan sebuah metode yang

of knowledge), cara untuk penyelidikan (a way of

digunakan untuk mengevaluasi dan menilai buku

investigating), dan cara atau jalan berpikir (a way of

sains sehingga dapat diketahui tingkat kesesuaian

thinking). Pandangan di atas merupakan pandangan

buku tersebut dengan karakter sains. Collete dan

yang komprehensif atas hakikat IPA atau sains.

Chiapetta membuat instrumen untuk menganalisis

Sutrisno (2006: 1-2) menyatakan bahwa IPA sebagai

kualitas buku teks sains dan dinamakan Sains

kumpulan pengetahuan berarti IPA adalah sebuah

Textbook Rating System (STRS). STRS merupakan

produk, IPA sebagai cara untuk penyelidikan berarti

sebuah instrumen penilaian buku yang disusun

IPA adalah sebuah proses, dan IPA sebagai cara atau

dengan cermat yang digunakan untuk mengetahui

jalan berpikir berarti IPA adalah sebuah sikap.

skor yang menunjukkan nilai sebuah buku sains.

Karena fisika merupakan bagian dari IPA atau sains,

STRS memuat sebelas aspek yaitu kriteria isi buku,

maka kita dapat menyamakan persepsi bahwa

organisasi buku, keterbacaan, pemahaman konsep

hakikat fisika adalah sama dengan hakikat IPA atau

dan prinsip, pendekatan instruksional, ilustrasi,

sains. Fisika sebagai produk memuat kumpulan

bantuan pembelajaran di setiap akhir bab, aktivitas

pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,

laboratorium

rumus, teori, dan model. Fisika sebagai proses

pertolongan untuk guru, indeks dan glosarium, dan

memberikan gambaran mengenai bagaimana para

fisik buku teks. Untuk menyusun instrumen evaluasi

ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan.

buku fisika aspek-aspek tersebut perlu disesuaikan

Hal ini menjelaskan bahwa fisika memberikan

dengan

gambaran mengenai pendekatan yang digunakan

penambahan untuk kelengkapan instrumen.

instrumen

teori

yang

dan

yang

baik

sebelum

petunjuk

mendukung

buku

percobaannya,

dan

diberi

408

Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 7, Tahun 2016

Berdasarkan diidentifikasi

uraian

masalah

di

di

atas

antaranya

dapat

Subjek Penelitian

Dengan

Subjek penelitian ini adalah buku teks fisika

banyaknya buku teks, dikhawatirkan ada buku yang

untuk SMA kelas X semester 1 yang meliputi satu

kurang layak digunakan karena belum sesuai dengan

BSE terbitan pemerintah dan tiga buku fisika non-

standar yang ditentukan. Selain itu, guru dan siswa

BSE

cenderung memilih buku fisika non-BSE daripada

dilakukan secara random atau acak karena semua

BSE. Analisis buku berkaitan dengan perbandingan

BSE telah dinilai dan dinyatakan layak digunakan

kualitas buku teks fisika SMA ditinjau dari aspek

oleh BSNP sehingga semua BSE diasumsikan

konsep, prinsip dan bantuan pembelajaran yang

memiliki kualitas yang sama. Buku fisika non-BSE

merujuk pada STRS belum pernah dilakukan.

dipilih berdasarkan hasil survei buku teks fisika

terbitan

swasta.

Penetapan

BSE

fisika

Penelitian ini difokuskan pada analisis

yang digunakan beberapa SMA di DIY. Dari

perbandingan kualitas BSE dan buku non-BSE fisika

penetapan ini diperoleh satu BSE fisika karya Joko

SMA kelas X semester 1 ditinjau dari aspek konsep,

Sumarsono dan tiga buku non-BSE fisika yang

prinsip dan bantuan pembelajaran yang merujuk

paling banyak digunakan oleh sekolah, yaitu buku

pada

untuk

terbitan Erlangga karya Marthen Kanginan, buku

membandingkan kualitas antara BSE dan non-BSE

terbitan Yudhistira karya Bambang Ruwanto, dan

Fisika SMA kelas X semester 1 ditinjau dari kedua

buku terbitan Tiga Serangkai karya Budi Purwanto.

STRS.

Penelitian

ini

bertujuan

aspek. Manfaat penelitian ini antara lain: bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah ilmu tentang kepenulisan buku teks dan pemilihan buku yang baik. Bagi guru dan sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih buku teks fisika yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Bagi peserta didik, penelitian ini memberikan wawasan agar dapat memilih

buku

yang

sesuai

sehingga

dapat

menumbuhkan semangat belajar.

penelitian

tahap

di

antaranya

pengambilan

data,

penyusunan

serta

instrumen,

pendiskripsian

data

penelitian. Penyusunan instrumen dilakukan dengan beberapa

tahap

penerjemahan

yaitu STRS,

studi

terhadap

penyusunan

STRS,

instrumen

didukung dengan studi pustaka kurikulum dan teori yang mendukung, validasi ahli, serta revisi. Hasil revisi ini instrumen yang kemudian digunakan mengambil data penelitian.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan

Prosedur Penelitian ini dilakukan melalui beberapa

deskriptif

kuantitatif yang bersifat komparatif.

Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini berupa nilai yang bervariasi: 0 (tidak ada), 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik).

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 di Yogyakarta.

Nilai ini diperoleh dengan menggunakan instrumen penilaian buku teks fisika yang telah disusun.

Studi Perbandingan Kualitas Buku…. (Ihwayati) 409

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek dan masing-masing aspek memiliki subaspek. Aspek konsep dan prinsip memiliki tiga

Tabel 1. Hasil Analisis Buku Teks Fisika Aspek Konsep dan Prinsip Aspek Konsep dan Prinsip

subaspek. Aspek bantuan pembelajaran memiliki sepuluh subaspek. Masing-masing aspek tersebut

Subaspek

memiliki deskripsi subaspek yang digunakan sebagai

Kesesuaian konsep dan prinsip dengan SK dan KD Keakuratan konsep dan prinsip Materi menyajikan pendalaman konsep dan prinsip Jumlah Skor

parameter penilaian. Data diperoleh berdasarkan tingkat kesesuaian dengan deskripsi subaspek yang telah ditentukan. Teknik Analisis Data Setiap nilai subaspek yang diperoleh dideskripsikan dan nilai tersebut dibandingkan antarsubjek. Nilai tersebut selanjutnya dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai total. Nilai total tersebut menggambarkan kualitas buku teks fisika dalam aspek konsep, prinsip, dan bantuan pembelajaran. Buku yang jumlah nilainya yang paling tinggi adalah buku yang mempunyai kualitas paling baik dalam dua aspek tersebut. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini meneliti dua aspek yang merujuk

A

Buku B C

D

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

14

15

15

15

Pada subaspek 1, Buku A memiliki skor 4 karena materi KD 1.1 dan KD 1.2 tidak memuat beberapa konsep yang harus disajikan dalam buku. Hal

ini

menyebabkan

rata-rata

ketercapaian

kesesuaian kesesuaian konsep dan prinsip dengan kurikulum yang berlaku hanya mencapai 88,25% sehingga skor yang diberikan 4. Ketiga buku lainnya mencapai nilai 5, artinya kedalaman konsep dan prinsip dalam ketiga buku tersebut sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

pada STRS yaitu aspek konsep, prinsip, dan bantuan

Pada subaspek 2, semua buku mencapai skor

pembelajaran. BSE, buku terbitan Erlangga, buku

5. Pada Buku A, Buku B, dan Buku C semua konsep

terbitan Yudhistira, buku terbitan Tiga Serangkai

akurat, tetapi dalam Buku D terdapat satu konsep

selanjutnya secara urut disebut Buku A, Buku B,

yang tidak akurat. Dalam buku ini dijelaskan bahwa

Buku C, Buku D. Aspek konsep dan prinsip disebut

benda yang bergerak melingkar mempunyai gaya

aspek 1 dan aspek bantuan pembelajaran disebut

keluar yang bekerja padanya, yang disebut gaya

aspek 2. Secara urut subaspek aspek 1 disebut

sentrifugal (menjauhi pusat). Hal ini tidak benar:

subaspek 1 sampai subaspek 3 dan subaspek aspek

Konsep ini dapat dijelaskan dengan fenomena yang

dua disebut subaspek 1 sampai subaspek 10. Data

akan terjadi saat seseorang memutar bola pada ujung

hasil analisis buku aspek konsep dan prinsip

tali melepaskan tali. Jika ada gaya sentrifugal yang

ditampilkan dalam Tabel 1.

bekerja,

bola

kenyataannya

akan tidak.

melayang Bola

keluar,

melayang

tetapi secara

tangensial dengan arah kecepatannya saat dilepaskan karena gaya ke dalam tidak bekerja lagi.

410

Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 7, Tahun 2016

Pada subaspek 3, semua buku mencapai skor

B, Buku C dan Buku D memiliki skor sama yaitu 5.

5. Hal ini menunjukkan bahwa buku-buku yang

Buku A tidak memuat narasi yang menjelaskan

dijadikan subjek penelitian ini telah memuat materi

gambaran umum materi yang akan dipelajari pada

yang

yaitu

awal bab I dan bab III sehingga kesesuaiannya

menyajikan materi dari dasar menuju lanjut dan

dengan deskripsi yang ditentukan 87,5%. Buku B

mudah menuju sulit. Selanjutnya, data hasil analisis

tidak memuat penjelasan berkaitan dengan gambar

buku aspek bantuan pembelajaran ditampilkan

yang

dalam Tabel 2.

kesesuaiannya dengan deskripsi yang ditentukan

menyajikan

konsep

dan

prinsip

Tabel 2. Hasil Analisis Buku Teks Fisika Aspek Bantuan Pembelajaran Aspek Bantuan Pembelajaran Buku Subaspek A B C Gambaran umum 4 5 5 materi yang akan dipelajari Uraian pernyataan sebagai 1 3 5 pembangkit motivasi belajar di awal bab Panduan aktivitas 5 5 5 fisika Panduan proyek 0 0 0 fisika Fakta fisika atau informasi teknologi baru 1 2 2 berkaitan dengan materi di setiap bab Contoh soal dan kunci jawaban 5 5 5 yang benar dalam setiap subbab Soal latihan di 5 5 5 setiap subbab Ringkasan materi 3 0 5 di akhir setiap bab Soal di akhir bab 5 5 5 sebagai evaluasi kemajuan belajar Uji kompetensi 5 0 5 keseluruhan bab di bagian akhir Jumlah Nilai 37 30 42

disajikan

pada

awal

bab

I

sehingga

93,75%. Buku C dan Buku D sudah memenuhi semua deskripsi yang ditentukan. Pada subaspek 2 yaitu uraian pernyataan D

sebagai pembangkit motivasi belajar di awal bab,

5

Buku A memiliki skor 1, Buku D memiliki skor 2, buku B memiliki skor 3 dan buku C memiliki skor 5. Buku A tidak memuat uraian motivasi pada awal

2

bab II dan uraian motivasi pada bab III hanya memenuhi aspek motivasi yang disajikan berkaitan

5 3

dengan fenomena sehari-hari. Hal ini menyebabkan kesesuaian motivasi Buku A dengan deskripsi yang ditentukan hanya mencapai 56, 25%. Buku D memiliki skor 2 karena tidak terdapat motivasi pada

3

bab III sehingga kesesuaian motivasi dengan deskripsi yang ditentukan hanya mencapai 62,5%. Buku B memiliki skor 3 karena penyajian motivasi

5

setiap bab kurang menarik dan disajikan dengan monoton, sehingga kesesuaian motivasi dengan deskripsi yang ditentukan sebesar 75%. Buku C 5 3

memiliki skor 5 karena motivasi disajikan dengan teratur berupa teks apersepsi sebelum memasuki bab yang sudah sesuai dengan deskripsi yang telah

5

ditentukan. Pada subaspek 3 yaitu panduan aktivitas fisika,

5 39

semua buku mencapai skor 5. Semua buku telah memenuhi deskripsi subaspek yang telah ditentukan. Ada perbedaan nilai karena panduan aktivitas fisika

Pada subaspek 1 yaitu gambaran umum materi yang akan dipelajari, Buku A memiliki skor 4. Buku

tidak selalu disajikan dalam setiap bab. panduan aktivitas fisika dalam setiap bab.

Studi Perbandingan Kualitas Buku…. (Ihwayati) 411

Pada subaspek 4 yaitu panduan proyek fisika,

ringkasan materi kurang mewakili materi sesuai

skor Buku A, Buku B, dan Buku C adalah 0. Ketiga

dengan tujuan pembelajaran sehingga kesesuaian

buku ini tidak memuat panduan proyek fisika. Buku

dengan deskripsi yang ditentukan hanya mencapai

D memuat tiga panduan fisika.

75%. Buku B memiliki skor 0 karena tidak memuat

Pada subaspek 5 yaitu fakta fisika atau

ringkasan materi pada setiap akhir bab. Buku C

informasi teknologi baru berkaitan dengan materi,

memuat ringkasan di setiap akhir bab dan semua

Buku A, Buku B, dan Buku C mencapai skor 2.

sudah sesuai dengan deskripsi yang ditentukan

Ketiga buku ini memuat fakta/ informasi teknologi

sehingga kesesuaiannya dengan deskripsi yang

fisika di setiap bab tetapi sebagian besar tidak

ditentukan mencapai 100%.

mencantumkan sumber yang jelas.

Kesesuaian

Pada subaspek 9 yaitu soal di akhir bab

ketiga buku ini dengan deskripsi yang ditentukan

sebagai evaluasi kemajuan belajar, keempat buku

secara urut adalah 66%, 70%, dan 66%. Buku D

mencapai skor 5 karena sudah sesuai dengan

mencapai skor 1. Buku ini hanya memuat satu

deskripsi yang ditentukan, yaitu ada pengantar atau

informasi teknologi fisika di bab III sehingga

petunjuk pengerjaan soal, butir soal mewakili materi

kesesuaian dengan deskripsi yang ditentukan hanya

yang penting sesuai tujuan pembelajaran yang telah

mencapai 25%.

ditetapkan, terdiri dari dua macam tes (objektif dan

Pada subaspek 6 yaitu contoh soal dan

esai) atau lebih, dan kompetensi yang diukur

pembahasan yang benar di setiap subbab, semua

memuat tiga tingkatan kemampuan (pengetahuan,

buku mencapai skor 5. Keempat buku memuat

pemahaman, aplikasi) atau lebih.

contoh soal dan pembahasan yang benar yang sesuai

Pada subaspek 10, yaitu uji kompetensi

dengan deskripsi yang ditentukan yaitu terdapat

keseluruhan bab di bagian akhir, Buku A, Buku C,

contoh soal yang sesuai dengan materi di setiap

dan Buku D mencapai skor 5. Ketiga buku ini sudah

subbab, terdapat pembahasan contoh soal yang benar

memenuhi deskripsi yang ditentukan. Buku B

beserta langkah-langkah penyelesaiannya, dan satu

memiliki skor nol karena tidak memuat uji

soal memiliki satu skill yang akan diukur. Contoh

kompetensi keseluruhan bab di bagian akhir.

soal dituliskan setelah satu konsep disampaikan.

Perbandingan nilai kedua aspek ditampilkan dalam

Pada subaspek 7 yaitu soal latihan di setiap

diagram histogram pada Gambar 1.

subbab, semua buku mencapai skor 5. Semua buku memuat soal latihan di setiap subbab. Soal-soal ini dituliskan setelah satu konsep disampaikan sehingga peserta didik lebih mudah memahami masalah yang harus dipecahkan pada setiap materi. Pada subaspek 8 yaitu ringkasan materi di akhir setiap bab, Buku A, Buku B, Buku C, dan Buku D secara urut mencapai skor 3, 0, 5, 3. Buku A dan Buku D memuat ringkasan materi di akhir setiap bab, tetapi

kedalaman

isi

dari masing-masing

Gambar 1. Diagram Batang Perbandingan Kualitas Buku pada Aspek Konsep, Prinsip dan Bantuan Pembelajaran

412

Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 7, Tahun 2016

Pembahasan Pada aspek konsep dan prinsip, buku non-

yaitu buku B. Hal ini disebabkan karena buku B

BSE lebih unggul dibanding BSE. Secara umum

antaranya panduan proyek fisika, ringkasan materi di

buku non-BSE memuat materi yang lebih lengkap

setiap akhir bab, dan uji kompetensi keseluruhan bab

dan mendalam. Konsep dan prinsip yang dimuat

di bagian akhir. Walaupun begitu, pada bantuan

juga lebih dijelaskan secara detail. BSE menyajikan

pembelajaran yang lain, buku B lebih unggul

materi secara ringkas dan tidak memuat beberapa

dibandingkan dengan BSE, yaitu pada subaspek

konsep yang seharusnya dituliskan. Hal ini dapat

gambaran umum materi yang akan dipelajari dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya HET

uraian pernyataan sebagai pembangkit motivasi di

(Harga Eceran Tertiggi). BSE ditujukan untuk

awal bab.

tidak memuat beberapa bantuan pembelajaran di

peserta didik dan seluruh masyarakat Indonesia.

Buku A menyajikan materi dengan bahasa

Buku ini, baik dalam bentuk buku maupun rekaman

yang singkat dan jelas sehingga mudah dipahami.

cakram

dan

Buku B memuat banyak soal latihan dengan tingkat

diperdagangkan dengan ketentuan tidak melebihi

kesulitan yang berbeda-beda dalam setiap bab. Soal-

HET yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.

soal ini dapat digunakan oleh siswa sebagai latihan

HET setinggi-tingginya sebesar taksiran biaya wajar

soal berkaiatan dengan materi setiap bab. Di luar

untuk mencetak dan medistribusikan buku sampai di

bantuan

tangan

keuntungan

instrumen, buku non-BSE cenderung memuat

sebelum pajak penghasilan setinggi-tingginya 15%

bantuan pembelajaran yang lebih variatif, misalnya

dari taksiran biaya wajar. HET hanya berlaku untuk

pada buku C. Buku ini memuat solusi IT yang berisi

buku-buku yang memiliki hak cipta dari pemerintah.

pengetahuan

Adanya

dapat

menyelesaikan masalah perhitungan fisika. Bagian

mempengaruhi kualitas buku teks karena patokan

ini disisipkan di antara penjabaran konsep fisika

harga mempengaruhi jumlah lembaran kertas buku

yang

tersebut. Hal ini mempengaruhi kuantitas isi buku

penyelesaian contoh-contoh soal. Selain itu Buku C

yang secara langsung juga mempengaruhi kualitas

juga memuat panduan untuk pembaca yang dapat

isi buku. Buku terbitan swasta tidak dibatasi dengan

menambah minat baca para peserta didik. Buku D

HET seperti BSE sehingga penulis buku lebih

juga memuat berbagai bantuan pembelajaran yang

leluasa dalam menuliskan materi fisika. Dengan

tidak terdapat pada buku lain dalam penelitian ini.

keadaan ini, buku terbitan swasta mempunyai

Tugas-tugas tersebut dibingkai dengan banyak

peluang lebih besar untuk memiliki muatan materi

kolom dengan berbagai kecakapan di antaranya

yang lebih lengkap.

kecakapan sosial, kecakapan akademik, kecakapan

(CD/

DVD)

konsumen

ketentuan

dapat

akhir

digandakan

ditambah

tentang

HET

ini

Pada aspek bantuan pembelajaran, secara umum buku non-BSE lebih unggul daripada BSE. Dalam penelitian ini terdapat satu buku non-BSE yang memiliki skor lebih rendah dibandingkan BSE

pembelajaran

yang

penggunaan

berkaitan

maupun

disebutkan

komputer

terintegrasi

vokasional, dan kecakapan personal.

pada

untuk

dalam

Studi Perbandingan Kualitas Buku…. (Ihwayati) 413

3. Bagi siswa, hendaknya mengetahui aspek-

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan

aspek buku yang penting dalam memilih hasil

analisis

dan

buku sebagai media dan sumber belajar.

pembahasan pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Ada

perbedaan

kualitas yang signifikan antara BSE dan nonBSE fisika SMA kelas X semester 1 ditinjau

DAFTAR PUSTAKA Agus Mukti Wibowo. (2012). Peningkatan Pemahaman Konsep Sains di Madrasah Ibtidaiyah melalui Perbaikan Bahan Ajar. Jurnal UIN Maliki Malang Vol. 4 No. 2.

dari aspek konsep, prinsip dan bantuan pembelajaran. Pada aspek konsep, prinsip dan bantuan pembelajaran, buku fisika nonBSE fisika lebih unggul dari buku BSE fisika. Buku non-BSE fisika memuat materi yang lebih lengkap, mendalam, dan dijelaskan secara detail. Materi dalam BSE kurang lengkap dan dipaparkan dengan ringkas. Secara umum, bantuan pembelajaran buku fisika non-BSE lebih lengkap dan bervariasi. Saran 1. Bagi para pendidik dan orang tua, hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih buku. Konsep, prinsip dan bantuan pembelajaran merupakan dua aspek yang

penting

dalam

pembelajaran

fisika,

sehingga buku fisika yang memiliki skor tinggi dalam dua aspek ini baik digunakan sebagai pendamping pembelajaran fisika.

2. Bagi pengarang buku, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk buku yang telah diterbitkan dan menyiapkan buku yang akan diterbitkan selanjutnya. Konsep dan prinsip yang belum akurat bisa diperbaiki, bantuan pembelajaran yang disajikan lebih disempurnakan, serta ditambah dengan bantuan pembelajaran yang belum ada.

Collette A. T dan Chiapetta E. L. (1994). Science Intoduction in The Middle and Secondary Schools. New York: Macmillan Ika Lestari. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Akademia Permata Ikhlasul Ardi Nugroho. (2004). Analisis dan Studi Komparatif Buku Teks Fisika Sekolah Menengah Atas ditinjau dari Textbook Evaluation menggunakan Science Textbook Rating System. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Jumanto. (2014). Analisis Perbandingan Kualitas Buku Sekolah Elektronik (BSE) dengan NonBSE Mata Pelajaran Sains untuk Sekolah Dasar Menggunakan Instrumen yang Merujuk pada Science Textbook Rating System. Tesis. PPsUNY. Saiful Amin. (2011). Analisis Buku Teks Geografi SMA Kelas XII pada Materi Pola Keruangan Desa dan Kota dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Terbitan Departemen Pendidikan Nasional. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Sutrisno. (2006). Fisika dan Pembelajarannya. Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Wikipedia. Buku Sekolah Elektronik. Diakses pada tanggal 15 April 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Buku_sekolah_elekt ronik

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.