JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016
ISSN 2338-137X
Perencanaan Strategy Management for IT Services pada PPTI Stikom Surabaya Menggunakan Standar ITIL Versi 3 Randy Hodianto1) Dewiyani Sunarto 2) Erwin Sutomo3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email: 1)
[email protected] 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstract: Development and Application of Information Technology (PPTI) is one of most important business unit in Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya). PPTI take care all of the data and information that got in Stikom Surabaya, and given to the civitas using IT Services. In order to give services, there are several things that may occured and will disturb the IT Services. PPTI doesn’t have any tactic and strategy to take care of IT Services. So, PPTI need to formulation about strategy and tactic in order to know more about the IT Services. Using the Strategy Management for IT Services of Information Technology Infrastructure Library (ITIL), PPTI could formulate anything about IT Services that they are need to give to the civitas and PPTI could know how to offer the IT Services to give satisfying results. This research will produce a document that consist of IT Services policy, Strategy to support IT Services, and IT Services that are given to the civitas. Keywords: IT Services, Service Strategy, Strategy Management for IT Services, Information Technology Infrastructure Library, Development and Application of Information Technology Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) merupakan salah satu bagian di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya) yang memiliki peran dalam menjamin jalannya Sistem dan Teknologi Informasi (STI) di dalam perusahaan untuk mendukung jalannya proses bisnis Stikom Surabaya. Fungsi utama PPTI mendukung Stikom Surabaya untuk menciptakan corporate yang sehat dan produktif, menghasilkan pengembangan dan karyawan inovatif sesuai bidang kajian dan kompetensi, dan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia. PPTI berfungsi sebagai pusat penyedia layanan STI, sehingga tentu dalam menyediakan sebuah layanan STI ada gangguan yang menyebabkan keluhan. Sebagai bentuk upaya untuk memberikan layanan STI yang terbaik, PPTI memerlukan rumusan strategi dan taktik dalam mengelolanya sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis, dan PPTI masih belum memiliki rumusan tersebut. Sehingga PPTi perlu membuat rumusan yang disusun dengan perencanaan strategy management for IT services yang mengacu pada standar ITIL versi 3. ITIL merupakan sebuah standar kerangka kerja yang digunakan dalam bidang TI untuk tata kelola. Fungsi ITIL sendiri terhadap
sebuah perusahaan adalah menyelaraskan pelayanan TI dengan kebutuhan bisnis (Cartlidge, 2007) Hasil dari pembuatan strategy management for IT services yaitu dokumen manajemen strategi yang berisi tentang paketpaket layanan TI serta strategi, taktik, dan operasional layanan TI.
METODE Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Tahap awal merupakan proses pengumpulan data yang berhubungan dengan pengembangan layanan STI, dan dilanjutkan tahap pengembangan dimana pengolaan data yang telah didapat melalui metode-metode yang sudah dijelaskan dikelola dan pada tahap akhir dijelaskan mengenai apa saja yang dihasilkan. Model metode penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
Page 1
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016
Wawancara
Tahap Pengembangan (Strategy Generation)
Studi Literatur
Observasi
Analisa Lingkungan Internal
Tahap Pengembangan ( Strategic Assessment )
Tahap Awal
Metode Penelitian
Analisa Lingkungan Eksternal
Identifikasi Ruang Pasar
Strategy Assessment Proses Strategy Assessment dilakukan untuk mengetahui kondisi saat ini penyedia layanan, mulai dari kondisi lingkungan internal dan eksternal hingga sasaran yang akan dicapai oleh penyedia layanan.
Penentuan Sasaran Penyedia Layanan
Penerapan 4P s Strategy
Penentuan Posisi
Pembuatan Rencana
Adopsi Pola Tindakan
Tahap Akhir
Perumusan Strategi
Kebijakan Layanan TI
Kebutuhan Layanan TI
penerapan 4p’s Strategy yang terdiri dari perspektif, posisi, rencana, dan pola tindakan. Setelah semua proses selesai, penelitian ini akan menghasilkan dokumen manajemen strategi yang berisi mengenai rencana, kebijakan, dan strategi layanan STI pada PPTI.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Kebutuhan
Penentuan Perspektif
ISSN 2338-137X
Strategi Layanan TI
Gambar 1 Metode Penelitian Strategy management for IT Services merupakan sebuah proses yang mendefinisikan dan mengelola layanan STI yang disediakan oleh sebuah perusahaan dan cara untuk mengelolanya. (Cannon, 2011). Pengembangan proses strategy management for IT Services terdiri atas 3 proses, yaitu Strategy Assessment, Strategy Generation, dan Strategy Execution. Pada penelitian ini perencanaan strategi dilakukan pada 2 proses yaitu Strategy Assessment dan Strategy Generation. Proses strategy assessment dilakukan untuk mendefinisikan kondisi layanan STI PPTI saat ini, dan perubahan apa saja yang akan dimiliki PPTI untuk kedepannya. Analisis kondisi layanan STI PPTI saat ini dibantu dengan menggunakan sebuah alat perencanaan strategi yaitu analisis Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT). Analisa SWOT merupakan alat perencanaan strategi yang digunakan untuk membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan dari dalam organisasi engan peluang dan ancaman yang ada dari luar organisasi (Kurtz, 2008). Proses kedua yaitu strategy generation dimana proses ini merupakan
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
Analisis lingkungan internal Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak penyedia layanan mengenai proses bisnis dan layanan yang disediakan, dapat dilakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan dari penyedia layanan yang dijelaskan pada tabel 1. Tabel 1 Identifikasi Strength dan Weakness S/W Faktor Strength 1. Layanan TI berbasis online 2. Kompetensi sumber daya manusia terpenuhi 3. Penerapan bandwith management 4. Portal Single Sign On Google Apps 5. Keamanan inventaris menggunakan RFID Weakness 1. Jumlah SDM yang masih belum mencukupi meskipun kompetensi sudah terpenuhi 2. Pengelolaan aplikasi hanya berdasarkan permintaan 3. Tidak memiliki dokumentasi layanan TI 4. Penataan ruang server belum memenuhi standar. 5. Sistem Informasi belum mendukung SNPT Setelah kekuatan dan kelemahan diidentifikasi, dilanjutkan dengan melakukan pembobotan yang menunjukkan tingkat dari strength dan weakness, kemudian dikalikan dengan rating yang menunjukkan dampak dari faktor tersebut terhadap PPTI. Tabel penilaian Page 2
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 kekuatan dapat dilihat pada tabel 2 dan penilaian kelemahan pada tabel 3. Tabel 2 Penilaian dan Pembobotan Strength Strength Bobot Rating Skor 1. Layanan TI 0.13 3 0.39 berbasis online 2. Sumber Daya yang ada sesuai 0.14 3 0.42 dengan kebutuhan kompetensi 3. Penerapan bandwith 0.12 3 0.36 management 4. Portal Single Sign On Google 0.16 3 0.48 Apps 5. Keamanan inventaris 0.1 3 0.3 menggunakan RFID Total Skor 1.95 Tabel 3 Penilaian dan Pembobotan Weakness Weakness Bobo Rating Skor t 1. Jumlah SDM yang masih belum mencukupi 0.08 3 0.24 meskipun kompetensi sudah terpenuhi 2. Pengelolaan aplikasi hanya 0.12 2 0.24 berdasarkan permintaan 3. Tidak memiliki dokumentasi 0.05 2 0.1 layanan TI 4. Penataan ruang server belum 0.05 2 0.1 memenuhi standar. 5. Sistem Informasi belum 0.05 2 0.1 mendukung SNPT Total Skor 0.78 Pemberian rating terhadap setiap faktor bergantung pada dampak dari faktor tersebut terhadap perusahaan dari faktor tersebut, rating dimulai dari 1 hingga 4, dimana jika rating JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
ISSN 2338-137X
semakin besar maka perusahaan akan merasakan efek dari faktor tersebut. Sehingga rating pada Weakness akan lebih baik jika rating yang diberikan semakin kecil, karena hal tersebut menandakan bahwa faktor weakness tidak memiliki dampak yang signifikan.
Analisis lingkungan eksternal Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman dari penyedia layanan dan dampak yang dialami oleh penyedia layanan, hasil identifikasi peluang dan ancaman dari PPTI dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4 Identifikasi Opportunity dan Threat Faktor O/T Opportunity
Threat
1. Penggunaan Cloud Server 2. Pemanfaatan Open Source 3. Penggunaan perusahaan out-source untuk pencapaian target ppti 4. Pengembangan data center untuk menjadi contoh bagi perusahaan lain. 5. Dokumentasi setiap layanan 1. Biaya untuk pengembangan infrastruktur. 2. Persaingan yang semakin ketat di bidang pengembangan dan penerapan teknologi 3. Trend TIK yang sangat cepat 4. Keamanan data 5. Ketersediaan data akibat tidak ada dokumentasi
Setelah dilakukan diidentifikasi terhadap faktor peluang dan ancaman dari PPTI, dilakukan pembobotan dan penentuan rating untuk mengetahui nilai faktor peluang dan ancaman terhadap PPTI. Tabel penilaian peluang dapat dilihat pada tabel 5 dan penilaian ancaman pada tabel 6. Tabel 5 Penilaian dan Pembobotan Opportunity Opportunity Bobot Rating Skor 1. Penggunaan 0.15 4 0.6 Cloud Server 2. Pemanfaatan 0.15 3 0.45 open source 3. Outsourcing 0.12 3 0.36 Page 3
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 Opportunity sebagai pendukung sumber daya manusia 4. Pengembangan data center menggunakan standar 5. Dokumentasi setiap layanan Total Skor
Bobot
Rating
Skor Layan an TI Sicyca
0.07
3
0.21
0.1
2
0.2 1.82
Tabel 6 Penilaian dan Pembobotan Threat Threat Bobot Rating Skor 1. Biaya untuk pengembangan 0.12 3 0.36 infrastruktur 2. Persaingan di bidang pengembangan 0.03 2 0.06 dan penerapan teknologi 3. Trend TIK yang sangat 0.04 3 0.12 cepat dan terus meningkat 4. Keamanan 0.16 4 0.64 data 5. Ketersediaan data akibat tidak 0.06 2 0.12 ada dokumentasi Total Skor 1.3
Identifikasi Ruang Pasar Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PPTI, ada 81 layanan yang disediakan oleh PPTI, layanan tersebut merupakan layanan yang digunakan untuk mendukung proses bisnis Stikom Surabaya baik akademik maupun non akademik. Prioritas utama dari PPTI sebagai penyedia infrastruktur dan layanan TI di dalam Stikom Surabaya yaitu mendukung proses bisnis akademik. Hasil dari keseluruhan layanan, dilakukan identifikasi layanan yang dapat dikembangkan untuk pendukung proses bisnis akademik Stikom Surabaya dengan bantuan analisis internal dan eksternal. Pembagian layanan dapat dilihat pada tabel 7:
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
ISSN 2338-137X Tabel 7 Identifikasi Ruang Pasar Pengguna Deskripsi Layanan Mahasiswa , karyawan, dan dosen
Stikom apps
Mahasiswa , karyawan, dan dosen
Brilian
Mahasiswa , karyawan, dan dosen
Wired Connec tion
karyawan, dan dosen
Wireles s Connec tion
Mahasiswa , karyawan, dan dosen, dan Umum
Layanan ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai kegiatan akademik maupun nonakademik kepada mahasiswa, dan karyawan. Layanan ini merupakan portal yang digunakan oleh sivitas untuk mengakses kegiatan non-akademik (email, site, dan lainnya) seerta mengakses kegiatan akademik (brilian, dan sicyca) Layanan ini digunakan untuk kegiatan akademik (PBM), dimana semua informasi mengenai materi, tugas, dan ujian mata kuliah semuanya disimpan melalui menggunakan fasilitas Google Apps. Layanan ini hanya digunakan untuk internal Stikom, khususnya karyawan dan dosen, dan mendapatkan bandwith yang berbeda untuk membantu proses akademik. Layanan ini dapat digunakan oleh semua sivitas, termasuk eksternal dari stikom untuk mengakses internet.
Page 4
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016
1.
2.
3.
4.
ISSN 2338-137X
Identifikasi Faktor Strategis Industri
Penetapan Tujuan
Setiap ruang pasar yang telah diidentifikasi memiliki faktor yang menentukan keberhasilannya yang dilihat dari berbagai sisi, diantaranya yaitu pelanggan, pesaing, rekan, pemasok, dan peraturan. Faktor-faktor penentu keberhasilan dari PPTI dapat dilihat pada tabel 8.
Tujuan yang dimiliki oleh PPTI akan dicapai dengan menggunakan strategi. Tujuan dari PPTI:saat ini, yaitu: 1. Menyediakan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang terpadu untuk mendukung kegiatan akademik, administrasi, penelitian, pengabdian masyarakat dan proses belajar mengajar. 2. Menyediakan layanan teknologi informasi dan komunikasi bagi seluruh sivitas akademika. 3. Menjamin tersedianya teknologi informasi dan komunikasi terkini yang dapat diandalkan serta dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
Tabel 8 Identifikasi Faktor Penentu Keberhasilan Ruang Faktor Penentu Keberhasilan Pasar Sicyca - Jarigan internet yang disediakan (karena layanan ini bersifat web based) - Tingkat penggunaan layanan - Tingkat ketersediaan informasi bagi pengguna (dapat diakses kapanpun, dan dimanapun) - Jumlah informasi yang disediakan bagi pengguna (data absensi, kuliah, dan lainnya) - Tingkat keamanan data (kemungkinan terjadinya kehilangan data) - Fungsi yang dapat digunakan oleh setiap pengguna - Kapabilitas server untuk menampung semua data dan informasi pengguna Stikom - Jarigan internet yang disediakan apps (karena layanan ini bersifat web based) - Jumlah fasilitas yang disediakan (portal yang disediakan) - Tingkat penggunaan layanan Brilian - Jarigan internet yang disediakan (karena layanan ini bersifat web based) - Jumlah fungsi yang disediakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran - Tingkat penggunaan layanan Wired/ - Hubungan dengan penyedia Wireles layanan jaringan (internet s provider) - Jumlah access point yang disediakan - Peraturan atau kebijakan penggunaan jaringan (khususnya internet) - Uptime/Downtime
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
Strategy Generation Strategy Generation merupakan proses setelah proses strategy assessment dilakukan, dimana pada proses Strategy Generation dilakukan penerapan strategi secara aktual menggunakan 4P’s strategy yaitu Perspective (Perspektif), Position (Posisi), Plan (Rencana), dan Pattern (Pola). Berikut adalah hasil penerapan 4P’s strategy:
Identifikasi Perspektif PPTI berperan dalam mendukung agar tercapainya visi, misi, dan tujuan dari Stikom Surabaya. PPTI mendukung misi Stikom Surabaya dalam menciptakan corporate yang sehat dan produktif, menghasilkan pengembangan dan karyawan inovatif sesuai bidang kajian dan kompetensi, dan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia. Setelah mengetahui visi, misi, dan tujuan yang didukung oleh PPTI, pihak PPTI sendiri membuat visi, misi, dan tujuan sendiri dengan tujuan untuk menentukan arah yang akan dicapai agar dapat mendukung visi dan misi Stikom Surabaya. Visi, dan misi dari PPTI antara lain yaitu: 1. Visi Menjadi Perguruan Tinggi yang Berkualitas, Unggul, dan Terkenal. 2. Misi a. Mengembangkan ipteks sesuai dengan kompetensi. b. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi. c. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif. Page 5
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016
ISSN 2338-137X
d. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat. e. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif. .
Identifikasi Posisi PPTI merupakan pusat dari pengelolaan layanan tersebut. Tidak hanya itu, PPTI juga memiliki 81 layanan lainnya dimana PPTI menjadi pusat dari pengelolaan data dan informasi dari proses bisnis Stikom Surabaya. Karena PPTI merupakan pusat pengelolaan data dan informasi dari Stikom Surabaya maka customer dari PPTI yaitu seluruh sivitas Stikom Surabaya. Posisi dari PPTI sendiri sebagai penyedia layanan bersifat needs-based positioning, dimana pengguna yang dilayani oleh PPTI sudah jelas atau spesifik yaitu sivitas Stikom Surabaya yang terdiri atas tiga (karyawan, dosen, dan mahasiswa) dan memiliki jenis layanan yang terdiri atas 81 jenis layanan.
Pembuatan Rencana Pembuatan rencana dilakukan dengan cara pembentukan strategi SW-SO-WO-WT, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan sasaran (faktor SWOT) yang akan dicapai. Pemilihan strategi ditentukan melalui kuadran analisis SWOT yang dibuat berdasarkan total skor Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysis Summary (EFAS). Perhitungan IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9 Perhitungan IFAS dan EFAS Faktor Perhitungan Total (S-W/O-T) skor IFAS 1.95-0.78 1.17 EFAS 1.82-1.3 0.52 Perhitungan total skor IFAS dan EFAS didapatkan dari pembobotan yang telah dilakukan di proses Strategy Assessment. Setelah perhitungan total skor IFAS dan EFAS dilakukan, dilakukan pembuatan sebuah grafik kuadran yang menunjukkan strategi apakah yang cocok untuk digunakan oleh PPTI sebagai penyedia layanan.
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
Gambar 2 Kuadran Penyedia Layanan Perhitungan bobot yang telah dilakukan dari Analisis SWOT digunakan untuk menentukan posisi penyedia layanan sekarang yang berada pada kuadran satu karena nilai IFAS positif dan nilai EFAS juga positif. Strategi yang cocok untuk PPTI yaitu strategi yang mengarah pertumbuhan yang agresif karena pertumbuhannya didukung kekuatan dan peluang yang merupakan keunggulan dari perusahaan. Hasil dari strategi yang telah dibuat dari setiap kuadran, dikelompokkan dan diambil strategi yang mendukung posisi PPTI saat ini. Strategi yang digunakan untuk mendukung proses bisnis PPTI, yaitu: 1. Penggunaan cloud server sebagai tempat penyimpanan data dan informasi yang dikelola oleh PPTI, tetapi tetap membutuhkan server bentuk fisik agar data dan informasi ada backupnya. 2. Menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan outsourcing, untuk mendukung pengembangan aplikasi yang disediakan oleh PPTI dan membuat pembagian yang merata agar SDM yang ada di dalam PPTI juga berkontribusi dalam pembuatan atau pengembangan suatu aplikasi. 3. Mengembangkan Sistem Informasi dan Data Center yang ada di dalam PPTI dengan menggunakan standar nasional atau standar internasional yang bisa menjadikan PPTI sebagai contoh bagi perusahaan lain 4. Pembuatan dokumentasi setiap layanan yang ada secara menyeluruh agar perkembangan aplikasi dapat dipantau dengan baik dan untuk mengetahui apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 5. Ikut serta dalam pelatihan-pelatihan atau sertifikasi yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
Page 6
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016
ISSN 2338-137X
Adopsi Pola Tindakan
2.
Pembagian kontribusi dalam pengerjaan proyek sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dalam internal dengan SDM yang berasal dari outsource
3.
SDM internal tetap berfungsi sebagai kepala dalam suatu pengerjaan proyek
4.
Perubahan posisi SDM harus dengan persetujuan atasan
5.
Penggunaan SDM internal lebih penting daripada outsourcing
6.
Kerjasama dilakukan ketika dilakukan pengerjaan proyek yang membutuhkan jumlah SDM lebih dari jumlah SDM PPTI
Proses ini menjelaskan bagaimana PPTI akan berhubungan dengan bagian lainnya dalam hirarki dan tindakan apa yang perlu dilakukan oleh PPTI dalam menangani permasalahan. Hasil dari proses ini yaitu pola tindakan yang merupakan taktik untuk mendukung strategi dari PPTI. Pola tindakan yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 10.
perusahaan outsourcing
Tabel 10 Pola Tindakan Operasi Strategi yang Taktik didukung Penggunaan 1. cloud server sebagai tempat penyimpanan data dan informasi yang 2. dikelola oleh PPTI.
Permintaan untuk pengubahan tempat penyimpanan data dipertimbangkan.
3.
Pengguna yang dapat mengakses data di dalam cloud server hanya pengguna yang memiliki hak akses.
4.
Ketersediaan data menjadi prioritas utama
5.
Kualitas layanan lebih penting daripada jumlah layanan
6.
Akses internet menggunakan jaringan internal untuk penggunaan layanan yang disediakan memiliki tingkat prioritas yang berbeda
7.
Menjalin hubungan kerjasama dengan
Akses jaringan internal ke cloud dialihkan ke koneksi sementara jika koneksi utama down
1.
Dapat kapanpun dimanapun
Mengembangkan Sistem Informasi dan Data Center yang ada di dalam PPTI dengan menggunakan standar nasional
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
Penanganan keluhan yang diterima dari pengguna diselesaikan 1x24 jam Standar yang digunakan sudah dipahami dan disetujui oleh atasan Perubahan atau penambahan fitur pada setiap layanan dilakukan pencatatan secara lengkap Penanganan keluhan mengenai sistem informasi atau data center menjadi prioritas.
diakses dan
Penempatan SDM internal sesuai dengan kompetensi masingmasing
Keluhan yang diterima dari pengguna langsung dikelola
Keluhan hanya diterima pada saat jam kerja aktif (07.30-16.30) Pembuatan dokumentasi setiap layanan
Perubahan atau penambahan fitur pada setiap layanan dilakukan Page 7
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 yang ada secara menyeluruh
pencatatan secara lengkap Perubahan atau penambahan fitur pada setiap layanan disetujui oleh atasan Kualitas layanan menjadi prioritas utama Dokumentasi dilakukan pada saat terjadi perubahan pada sistem atau layanan yang disediakan
Ikut serta dalam pelatihanpelatihan atau sertifikasi yang diakui secara standar sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
SDM yang diikutsertakan berdasarkan jenis pelatihan dan kompetensi yang dibutuhkan. PPTI mengirimkan SDM yang dimiliki untuk mengikuti pelatihan Pemilihan kompetensi yang dibutuhkan untuk pelatihan dengan persetujuan atasan SDM yang dipilih untuk mengikuti pelatihan telah diperhatikan kompetensinya dan disetujui oleh atasan Lebih diutamakan pelatihan yang mendukung pengembangan layanan Pelatihan dilakukan jika kompetensi dibutuhkan
ISSN 2338-137X
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pada PPTI Stikom Surabaya, saat ini PPTI membutuhkan perencanaan strategi yang membantu PPTI dalam peningkatan pelayanannya. Berdasarkan hasil perencanaan strategi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu perencanaan strategy management for IT services menghasilkan dokumen manajemen strategi yang berisi profil PPTI, visi misi PPTI, analisis SWOT, lima kebutuhan layanan STI, lima strategi layanan, taktik layanan TI, dan lima kebijakan layanan TI.
SARAN Untuk meningkatkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat digunakan untuk penleitian kedepannya yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian yang sudah dilakukan, dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu pembuatan desain dari layanan dan penerapannya. 2. Pengembangan strategi yang telah diberikan pada penelitian ini, sehingga dapat meningkatkan kinerja PPTI lebih jauh lagi. 3. Perencanaan masih hanya difokuskan pada 5 layanan saja, akan lebih baik jika kedepannya dilakukan penelitian layanan secara menyeluruh
RUJUKAN Cannon, David. 2011. ITIL® Service Strategy. London: TSO. Cartlidge, Alison. 2007. An Introductory Overview of ITIL v3. UK: itSMF. Kurtz, David. 2008. Principles of Contemporary Marketing. Stamford: South-Western Educational Publishing.
Hasil dari pengolahan taktik kemudian diklasifikasikan dan dibuat kebijakan yang diperlukan untuk pengolahan strategi yang didukung. Kebijakan yang dihasilkan ada 5, yaitu: 1. Kebijakan internet 2. Kebijakan pengelolaan SDM 3. Kebijakan permintaan layanan 4. Kebijakan pengelolaan layanan 5. Kebijakan penanganan keluhan
JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X
Page 8