BEST PRACTICE MARICULTURE OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PEMANFAAATAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR SECARA TERPADU Dengan MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT GUNA

BEST PRACTICE MARICULTURE

OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PEMANFAAATAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR SECARA TERPADU Dengan MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT GUNA M

21 downloads 315 Views 4MB Size

Data uploaded manual by user so if you have question learn more, including how to report content that you think infringes your intellectual property rights, here.

Report DMCA / Copyright

Transcript

BEST PRACTICE MARICULTURE

OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PEMANFAAATAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR SECARA TERPADU Dengan MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT GUNA MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG 2011

Latar Belakang (isu strategis)

Kota Pangkalpinang sesuai dengan Undang-Undang NO 32 Tahun 2004, berdasarkan PP NO 12 Tahun 1984. Terletak di posisi 106˚4’00” - 106˚7’00” BT dan 2˚4’00” - 2˚10’00” LS dengan luas daerah seluruhnya 118,408 Km² ( PP NO 79 Tahun 2007 ) yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2011 (Mei) adalah ± 193.651 jiwa. Yang terserbar di 7 Kecamatan, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan desa Pagarawan dan Baturusa, Kecamatan Merawang ,Kabupaten Bangka.  Sebelah Selatan berbatasan dengan desa dul, Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah.  Sebelah Timur berbatasan dengan laut cina selatan.  Sebelah Barat berbatasan dengan desa air duren, Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka.

Kota Pangkalpinang adalah Ibukota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berfungsi sebagai :  Pusat pemerintahan  Pusat industri, perdagangan dan jasa  Pusat pendidikan dan pelayanan kesehatan  Pusat perdagangan

Visi dan Misi Kota Pangkalpinang Tahun 2008 – 2013 adalah : •Pusat pelayanan jasa dan perdagangan di Bangka Belitung Lokasi Best Practice : Kawasan Tanjung Bunga Kelurahan Air itam, Tembran dan Sinar Bulan Kec. Bukit Intan Kota Pangkalpinang merupakan daerah pesisir yang mempunyai garis pantai 8,2 KM dengan jumlah penduduk 8.000 jiwa, jumlah nelayan 167 orang, 8 kelompok nelayan, 24 kios pemasaran ikan, 3 pelabuahan nelayan, 167 armada tangkap dengan kapasitas mesin rata-rata 3,5 PK.

LATAR BELAKANG (isu strategis) Kondisi terkini yang terjadi di wilayah pesisir Kota Pangkalpinang yaitu terjadinya konflik sosial antara Nelayan, pelaku usaha tambang dan pariwisata. Dimana konflik yang terjadi yaitu terjadinya perebutan pemamfaatan hasil sumber daya perikanan dan kelautan. Aktifitas pertambangan yang terjadi menyebabkan berubahnya fungsi Ekologis dan Lingkungan pesisir dan ekosistem laut yang menyebabkan menurunnya hasil tangkapan dan berkurangnya area tangkapan, sehingga membawa dampak terhadap penurunan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat nelayan pesisir. Melihat kondisi yang terjadi di Wilayah Pesisir Kota Pangkalpinang pada umumnya hampir sama pada kota Tubigon, Philiphina , Oleh sebab itu Pemerintah Kota Pangkalpinang berkeinginan untuk mereflikasi (Best Practice Marine Culture) yang telah dilaksanakan Kota Tubigon. Namun dalam mereflikasi Best Practice Marine Culture tersebut tidak seluruhnya kita laksanakan di Kota Pangkalpinang disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta keinginan Masyarakat, Pemerintah dan Stick Holder (Pengusaha)

Permasalahan Perikanan dan Kelautan Sistem Pengawasan Sistem Penangkapan dan Pemasaran

Kerusakan Ekosistem Pesisir dan Laut

Dampak Penambangan

Rendahnya Pendapatan Action and Solution Matrik Kegiatan Best Practice Output 1. 2.

Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Nelayan Pesisir. Terjaganya kestabilan Ekosistem Laut dan Pesisir.

1. 2. 3. 4. 5.

Meningkatkan Pengetahuan. Memperbaiki Sistem Permodalan. Memperbaiki Sistem Pemasaran. Pengembangan Budidaya. Pengembangan Sapras Perikanan Tangkap. 6. Pengaturan Kelembagaan. 7. Menjaga Kelestarian Ekosistem Pesisir dan Laut.

Permasalahan dan Dampak Permasalahan : •

• • • • • • •

SDM rendah Pendapatan nelayan/Masyarakat pesisir rendah Terjadinya konflik kepentingan penggunaan sumberdaya laut dan pesisir Kurangnya Modal/Dana Masih adanya sistem ijon pada jaringan pemasaran hasil perikanan di masyarakat pesisir Adanya IUU (Ilegal, Unreported, Unregulated) Fishing Penambangan timah lepas pantai Pembalakan hutan mangrove Belum adanya zonasi kawasan laut dan pesisir Belum terpadunya pengelolaan dan pemanfaatan potensi laut dan pesisir Sapras (Sarana dan Prasarana) kurang memadai. Sedimentasi

• • • • •

Pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir Lamban. Terjadinya kerusakan dan perubahan fisik laut dan pesisir Kelangkaan potensi biota laut Tidak terkontrolnya, pengelolaan potensi laut dan pesisir Mata pencarian masyarakat pesisir yang monoton

• • • •

Dampak Kerusakan laut dan pesisir :

Out put yang diharapkan  Meningkatkan kesejahteraan khususnya nelayan dan

masyarakat pesisir pada umumnya di wilayah Best Practice.  Terjaganya kestabilan ekosistem pesisir dan laut.

Rencana kegiatan  Meningkatkan pengetahuan.  Memperbaiki sistem permodalan.  Memperbaiki sistem pemasaran.  Pengembangan budidaya.  Pengembangan sapras perikanan tangkap.  Penguatan kelembagaan.  Menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan laut.

LOKASI BEST PRACTICE

SASARAN KEGIATAN

Wassalam,,,,,,,,,,, TERIMA KASIH

Pembangunan Rumah Ramah Bencana

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.