Accounting Analysis Journal

AAJ 3 (1) (2014)

Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN

Autor Yandi Sudirman

133 downloads 375 Views 430KB Size

Data uploaded manual by user so if you have question learn more, including how to report content that you think infringes your intellectual property rights, here.

Report DMCA / Copyright

Transcript

AAJ 3 (1) (2014)

Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KUALITAS LABA Shanie Sukmawati Kusmuriyanto, Linda Agustina Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel

Abstrak

________________

___________________________________________________________________

Sejarah Artikel: Diterima Januari 2014 Disetujui Februari 2014 Dipublikasikan Maret 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas dan Return On Asset(ROA) terhadap kualitas laba. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009 sampai 2011 yang berjumlah 29 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 26 perusahaan. Data di analisa dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa struktur modal yang diproksikan dengan leverage dan likuiditas yang diproksikan oleh current ratio (CR) memiliki pengaruh dengan kualitas laba. Sementara itu ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Ln Log total Asset dan return on asset (ROA) tidak memiliki pengaruh dengan kualitas laba.

________________ Keywords: Capital Structure; Corporate Size, Liquidity; Return On Assets (ROA); Earnings Quality. ____________________

Abstract ___________________________________________________________________ This study aimed to examine the influence of capital structure, corporate size, liquidity and return on assets (ROA) on the quality of earnings. The population in this study was banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2011, with 29 companies. Sampling was done by using purposive sampling method and obtained 26 companies. Data were analyzed by multiple linear regression. The result of the data analysis showed that the capital structure was proxied by leverage and the liquidity was proxied by the current ratio (CR) had effect to earnings quality. Meanwhile the size of the company which was proxied by Log Ln total assets and return on assets (ROA) had no effect to earnings quality.

© 2014 Universitas Negeri Semarang 

Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

ISSN 2252-6765

26

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

kualitas akrual, persistensi laba akuntansi, pertumbuhan laba, dan risiko sistematik . Pada penelitian ini struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas dan Return On Asset (ROA) digunakan sebagai variabel independen. Penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2012) mendapati hasil bahwa variabel likuiditas berpengaruh signifikan, sedangkan variabel lain seperti struktur modal dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan, terhadap kualitas laba. Signaling theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya pada tahun 1979. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (1999:36) dalam Prabansari (2005) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan, yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Teori ini digunakan untuk menjelaskan keterkaitan variabel independen yaitu struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas dan return on asset terhadap variabel dependen yaitu kualitas laba. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas laba perusahaan dengan mengurangi asimetri informasi. Dorongan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara manajer dengan pihak luar, dimana manajer mengetahui lebih banyak informasi perusahaan dan prospek yang akan datang. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa mendatang, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan perusahaan (Wolk et al, 2000 dalam Purwandari, 2012). Struktur modal yang diukur dengan leverage merupakan suatu variabel untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan. Perusahaan mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri.

PENDAHULUAN Laporan keuangan memiliki banyak manfaat yang digunakan oleh para penggunanya, tetapi yang mendapat perhatian lebih adalah informasi laba. Informasi ini juga diharapkan menjadi pedoman untuk pemegang saham dan potensial untuk menentukan kepentingan investasi mereka terhadap saham emiten (Boediono, 2005 dalam Dhian, 2012). Informasi laba suatu perusahaan belum menjamin bahwa laba akuntansi tersebut memiliki kualitas. Grahita (2001) dalam Sugiarto dan Siagian (2007) menyatakan bahwa laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit gangguan persepsian (perceived noise) di dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Para investor dengan melihat informasi laba maka dapat menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu untuk menilai prospek perusahaan di masa depan. Di dalam perusahaan kualitas laba suatu perusahaan sangatlah diperlukan. Kualitas laba adalah laba dalam laporan keuangan yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Para investor, calon investor, para analisis keuangan dan para pengguna informasi keuangan lainnya harus mengetahui betul bagaimana kualitas laba yang sebenarnya. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan pembuat keputusahan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machffoedz, 2006). Laba sebagai bagian dari laporan keuangan yang tidak menyajikan laporan keuangan yang sebenarnya dapat diragukan kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi keuangan yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas laba perusahaan diantaranya corporate governance, komite audit, umur perusahaan, kepemilikan institusionl,

27

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

Struktur modal mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba karena jika aset perusahaan lebih besar dibiayai oleh hutang dari pada modalnya maka peran dari pada investor menjadi menurun. Perusahaan dinilai tidak dapat menjaga keseimbangan financial dalam penggunaan dana antara jumlah modal yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan. Oleh karena itu, jika tingkat leverage suatu perusahaan semakin tinggi maka kualitas labanya akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H1 =Struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva (Ferry dan Jones dalam Andriyanti, 2007). Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba maka semakin besar perusahaan maka semakin tinggi pula kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktik manpulasi laba. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H2 =Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi hutang jangka

pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba karena jika suatu perusahaan memiliki kemampuan dalam membayar hutang jangka pendeknya berarti perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dalam memenuhi hutang lancar sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktik manipulasi laba.Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H3 =Likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba Return On Asset (ROA) adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek Earnings atau Profitabilitas. ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mengasilkan laba dan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut. Maka bisa dikatakan juga perusahaan tersebut memiliki kualitas laba yang baik (Wijaya dalam Setyawati, 2007:30). Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H4 =Return On Asset berpengaruh terhadap kualitas laba Secara sistematis, kerangka berpikir berdasarkan landasan teori di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini, yaitu pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, likuiditas dan ROA terhadap kualitas laba perusahaan.

Kerangka Pemikiran Teoritis

Bursa Efek Indonesia tehun 2009-2011 sebanyak 29 perusahaan. Dari sejumlah populasi di atas, hanya 26 perusahaan perbankan saja yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian ini.

METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbnakan yang terdaftar di

28

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan mempertimbangkan kriteria tertentu.

PPEit DACCit

: Gross property, plant and equipment perusahaan i pada tahun t : Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t

Variabel Independen (X) Struktur Modal Struktur modal yang diukur dengan leverage merupakan suatu vaiabel yang untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan. Leverage juga dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan operasinya, dengan demikian leverage juga mencerminkan tingkat resiko keuangan perusahaan (Sembiring, 2005). Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Model perhitungannya adalah sebagai berikut : Total Liabilitas DER = Total Ekuitas

Variabel Penelitian Variabel Dependen (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laba. Laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya (Boediono, 2005). Kualitas laba dapat diukur dengan discretionary accruals (DACC) yang dihitung dengan cara menselisihkan total accruals (TACC) dan nondiscretionary accruals (NDACC). Menurut Dechow et al. (1995) dalam menghitung DACC, digunakan Modified Jones Model karena model ini dianggap lebih baik di antara model lain untuk mengukur kualitas laba (Earnings Quality). Model perhitungannya sebagai berikut: TACCit = EBXTit – OCFit......(Rumus 1) TACCit/TAi,t-1 = + α1(1/TAi,t-1) α2((ΔREVit - ΔRECit)/ TAi,t-1) + α3(PPEit/ TAi,t-1) + εit NDACCit = α1 (1/ TAi,t-1) + α2 (ΔREVit ΔRECit)/ TAi,t-1)+ α3(PPEit/ TAi,t-1) DACCit = (TACCit/TAi,t-1) NDACCit ………...(Rumus 2) Keterangan: TACCit : Total accruals pada tahun t EBXTit : Laba bersih sebelum pajak (earnings before tax/extraordinary items and discontinued operations) pada tahun t OCFit : Arus kas dari aktivitas operasi (operating cash flow) pada tahun t TAi,t-1 : Total assets untuk sampel perusahaan i pada akhir tahun t-1 ΔREVit : Perubahan pendapatan (revenue) perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t ΔRECit : Perubahan piutang bersih (net receivable) perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t PPEit : Gross property, plant and equipment perusahaan i pada tahun t : error εit NDACCit: Non discretionary accruals pada tahun t

Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan mengambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva (Ferry dan Jones dalam Andriyanti, 2007). Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan nilai log of total asset yang dimiliki oleh masingmasing perusahaan. Menurut Almilia (2008), ukuran perusahaan dapat diukur dengan nilai Log Total Aset, dapat dirumuskan sebagai berikut: Size = Log of Total Asset Likuiditas Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan) (Mamduh dan Abdul Halim dalam Almilia, 2007). Variabel ini diukur dengan Current Ratio. Aktiva Lancar Current Ratio = Liabiitas Lancar

29

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

Return On Asset (ROA) Seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan pemanfaatan yang dimiliki. ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal dikeluarkan dari analisis. ROA dihitung dari laba bersih dengan total aktiva (Syamsudin, 2009).

Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Laba Bersih Return On Asset =

X 100% Total Aktiv

HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Tabel 1. Statistik Deskriptif DA LEV SIZE CR ROA Valid N (listwise)

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

78 78 78 78 78 78

-0,22 3,03 12,09 0,97 -0,07

0,38 31,53 14,74 1,94 3,21

-0,00 9,02 13,37 1,15 1,36

0,08 3,76 0,81 0,13 0,79

Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2013 Hasil statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa data DA, LEV, SIZE, CR, dan ROA menunjukkan sebaran data yang sudah baik, sampel perusahaan mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda. Hal ini disimpulkan dari nilai standar deviasi yang lebih rendah dari nilai mean.

antara dua variabel atau lebih. Penggunaan analisis regresi dilakukan untuk mengetahui bagai mana pengaruh hubungan variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas dan heteroskedastisitas serta data yang dihasilkan berdistribusi normal sehingga uji regresi berganda dapat dilanjutkan.

Analisis Regresi Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsional atau kasual

30

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B

Beta

1 (Constant) .463

Std. Error .163

Hipotesis T

Sig.

2.835

.006

LEV

.008

.002

.332

3.297

.002

H1 Diterima

SIZE

-.026

.012

-.240

-2.201

.31

H2 Ditolak

CR

-.150

.066

-.232

-2.263

.027

H3 Diterima

ROA

-.007

.012

-.062

-.573

.568

H4 Ditolak

Dependen Variabel : DA DA = 0,463 + 0,008LEV- 0,026SIZE- 0,150 CR- 0,007 ROA + e selamanya dapat memberikan laba yang besar, begitu juga sebaliknya perusahaan kecil dapat dimungkinkan memberikan laba yang tinggi bagi para investor. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Zubaidi (2011) yang menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laba hasil ini juga sesuai dengan penelitian Collins dan Kothari (1989) yang menyatakn bahwa ukuran perusahaan bukan merupakan variabel penjelas yang pada penelitian kualitas laba. Pengujian hipotesis likuiditas terhadap kualitas laba, diperoleh signifikansi sebesar 0,027 lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis pertama (H3) diterima, yang berarti likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini dikarnakan likuiditas berhubungan dengan kepercayaan kreditor kepada perusahaan, artinya semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi pula kepercayaan para kreditor terhadap perusahaan. Dalam penelitian ini perusahaan dinilai kurang mampu dalam memenuhi hutang jangka pendeknya. Jika likuiditas suatu perusahaan terlalu besar berarti perusahaan tidak mampu mengelola aktiva lancarnya semaksimal mungkin yang menjadikan kinerja keuangan tidak baik dan dimungkinkan ada manipulasi laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Irawati (2012) bahwa likiditas berpengaruh negatif terhadap kualitas laba, artinya perusahaan yang memiliki tinggkat likuiditas tinggi akan lebih menarik perhatian para investor daripada

Uji Statistik T Pengujian hipotesis struktur modal terhadap kualitas laba, diperoleh signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis pertama (H1) diterima, yang berarti struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini dikarnakan besar kecilnya tingkat hutang suatu perusahaan sangat mempengaruhi kualitas laba perusahaan tersebut. Variabel struktur modal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kulitas laba. Hasil ini menujukkan bahwa perusahaan yang memiliki banyak utang dapat menggunakan utang tersebut untuk mendanai kegiatan operasi perusahaannya sehingga mampu menghasilkan laba yang optimal. Perusahaan yang memiliki laba yang optimal maka akan direspon positif oleh investor sehingga banyak investor yang menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto, dkk (2007) menyatakan bahwa semakin besar utang suatu perusahaan maka mencerminkan laba yang berkualitas. Pengujian hipotesis ukuran perusahaan terhadap kualitas laba, diperoleh signifikansi sebesar 0,31 lebih besar dari 0,05 maka hipotesis kedua (H2) ditolak, yang berarti ukuran perusahaan tidak terhadap kualitas laba. Hal ini dikarnakan ukuran perusahaan bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan pada penelitian kualitas laba. Investor beranggapan bahwa perusahaan yang besar tidak

31

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

diukur dengan leverage dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba, jadi dapat dikatakan bahwa besar kesilnya struktur modal dan likuiditas memiliki pengaruh terhadap kualitas laba. Sedangkan ukuran perusahaan (size) dan return on asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

perusahaan yang memiliki tngkat likuiditas yang rendah. Pengujian hipotesis return on asset (ROA) terhadap kualitas laba, diperoleh signifikansi sebesar 0,568 lebih besar dari 0,05 maka hipotesis pertama (H4) ditolak, yang berarti ROA tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini dikarnakan tinggi atau rendahnya nilai ROA tidak mempengaruhi kulitas laba perusahaan. laba yang tinggi bisa saja diperoleh dengan cara yang tidak sehat. Perusahaan dimungkinkan memanipulasi labanya agar terlihat baik sehingga menarik para investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut. Nilai ROA yang tinggi menunjukkan tingkat laba yang besar, jadi semakin tinggi nilai ROA maka semakin tinggi para investor untuk bergabung dalam perusahaan (Fitriani, 2012). Rasio ini lebih diminati oleh para pemegang saham sebagai salah satu alat keputusan investasi, apakah investasi bisnis ini akan dikembangan dan dipertahankan. Jadi para investor akan menanamkan modalnya pada perusaaan yang memiliki tingkat laba tinggi. Bagi investor perusahaan ini dinilai mampu mengasilkan laba yang besar tanpa memperhatikan ada atau tidaknya kecurangan dalam perusahaan tersebut. Sebaliknya para investor akan lebih berfikir panjang untuk menanamkan modalnya ke perusahaan yang mengasilkan laba rendah atau bahkan sering mengalami kerugian. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mafrida (2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap kaulitas laba. Tinggi atau rendahnya laba tidak mempengaruhi kualitas laba di perusahaan. Laba yang tinggi bisa saja diperoleh dengan cara yang tidak sehat. Bisa juga dalam perusahaan tersebut memanipulasi labanya agar terlihat baik sehingga menarik para investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut. Jadi perusahaan yang memiliki laba tinggi belum tentu meniliki laba yang berkualitas.

SARAN Saran bagi peneliti selanjutnya adalah untuk menambahkan variabel lain selain yang digunakan peneliti terdahulu agar dapat melihat faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kualitas laba, serta menggunakan proksi berbeda untuk menghitung variabel-variabel yang di atas agar dapat memperoleh hasil yang lebih akurat. Objek penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan, dimana perbankan memiliki karakteristik yang berbeda dari perusahaan lainnya. Sehingga penelitian selanjutnya diharapkan lebih teliti dalam menghitung kulitas laba jika ingin menggunakan objek penelitian yang sama, karena pada laporan keuangan perbankan, jumlah aset lancar dan hutang lancar yang digunakan untuk menghitung modal kerja harus menghitung manual tidak seperti pada perusahaan manufaktur. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada Allah SWT, kedua orangtua, kakak dan adik, kedua dosen pembimbing dan dosen penguji atas saran yang membangun, teman-teman Akuntansi 2009, keluarga besar FE Unnes, dan juga sahabatsahabat. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, kritik dan saran dalam penyusunan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica dan Vieka Devi. 2007. “FaktorFaktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Proceeding Seminar Nasional manajemen SMART. Universitas Kristen Maranatha Bandung. 3

SIMPULAN Berdasarkan hasil dalam pembahasan maka dapat disimpulkan struktur modal yang

32

Shanie Sukmawati / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014) Maret 2007. On line at journal.uii.ac.id. Diakses tanggal 20 November 2012. Almilia, Luciana Spica. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Internet Financial and Sustainability Reporting”. Dalam Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 12 No. 2 Desember 2008. STIE Perbanas Surabaya. Surabaya. On line atjournal.uii.ac.id. Diakses tanggal 21 Juli 2012. Boediono, Gideon. 2005. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo 15-16 September. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2009. Dasardasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi “Laporan Keuangan”. Jakarta: PT Bumi Aksara. Indrawati, Novita dan Lilla Yulianti. 2010. “Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Laba”. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.2, Juli 2010:283291. Irawati, Dhian Eka. 2012. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan dan

Likuiditas Terhadap Kualitas Laba”. Jurnal. Universitas Negeri Semarang. Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Nasional Kualitas Laba. Purwandari, Arum. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan dan Status Perusahaan Terhadap Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi dan bisnis UNDIP. Sugiarto, Bambang Lesia dan Dergibson Siagian. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEJ”. Jurnal Akuntabilitas, Maret 2007, hal. 142149 ISSN 1412-0240 Vol. 6, No 2. Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Purwandari, Arum. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan dan Status Perusahaan Terhadap Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi dan bisnis UNDIP.

33

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.