Fulan : “Iya, dulu ayah tuan pernah bekerja untuk saya. Ini bayarannya”
Ali :”Alhamdulillah, terima kasih banyak”
Kemudian Ali bin Abi Thalib
Dengan gembira
Segera kembali ke rumahnya
Menemui istrinya, Fatimah
Ali : “Assalamu ‘alaikum”
Fatimah: “Wa’alaikumussalam”
Fatimah: “Tuan membawa apa?”
Ali : “Membawa uang dari ayah sebanyak 3 Euro”
Ali bin Abi Thalib segera bercerita
Beliau menceritakan kepada Fatimah
Tentang pertemuannya dengan seseorang
Yang memberinya uang
Fatimah : “Alhamdulillah…kalau begitu, kita bisa membeli makanan”
Saat itu, di rumah Ali bin Abi Thalib
Memang tidak ada makanan sedikit pun.
Dengan gembira
Ali pun pergi ke pasar
Ali : “Saya akan beli roti buaya”
Setibanya di pasar
Seorang fakir-miskin
Sedang meminta-minta
mengharapkan kemurahan hati
Orang-orang yang datang ke pasar
Si miskin : “Tuan-tuan yang beriman!
Adakah yang ingin memberikan uangnya untuk Allah?”
“Saya musafir yang kehabisan bekal”
Tanpa berkata apa-apa
Ali langsung memberikan uangnya 1 Euro
kepada si pengemis.
Lalu, pergilah beliau membeli dua potong roti.
Sepotong 1 Euro.
Kemudian pulang ke rumah.
Ali : “Assalamu ‘alaikum”
Fatimah: “Wa’alaikum-salam”
Fatimah: “Tuan membawa apa?”
Ali : “Membawa 2 potong roti”
Ali bin Abi Thalib segera bercerita
Beliau menceritakan kepada Fatimah
Tentang seorang pengemis yang diberinya uang 1 Euro.
Fatimah : “Alhamdulillah… masih ada untuk kita beli makanan”
Baru saja roti itu dihidangkan di atas meja
Tiba-tiba datang seorang anak yatim mengetuk pintu.
Anak Yatim : “Tuan, bagilah saya sesuatu”
Ali : “Berikanlah dia sepotong”
Fatimah : “Alhamdulillah… masih ada sepotong lagi untuk kita”
Beberapa menit kemudian
Muncul seorang laki-laki
Yang mengaku sebagai tawanan perang
Si Tawanan : “Tuan, saya sudah tiga hari tidak makan”
Ali : “Berikanlah dia yang sepotong itu”
Fatimah : “Alhamdulillah… kita masih bisa bersedekah.”
“Masih banyak orang yang lebih susah dari kita”
ENDE
PARA PEMAIN PERAN :
Fulan : Ifan, Ali : Naufal, Fatima: Jehan , Penjual : Salam, Miskin: Tio, Yatim : Laura Tawanan: Fadhillah
KETERANGAN:
Kisah di atas diilhami oleh sebuah riwayat yang menerangkan sebab turunnya ayat 8 dan 9 surah al-Insan:
Artinya: “Mereka memberikan makanan dengan senang hati kepada orang miskin, anak yatim dan orang tawanan. [Seraya berkata:]Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian semata-mata karena mengharapkan keridhoan Allah. Kami tidak menghendaki balasan apapun dari kalian dan tidak pula mengharapkan terima kasih”.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat berbuat demikian.
Amiin.
2 votes Thanks 2
RIDWAN2407
DIALOG Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak aku yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang. Tommy : Baru gajian ya? Kok royal banget sih? Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih? Anna : Ya jelas mau lah! Hari ini kan giliran kamu yang keluar duit. Tidak lama lalu Elsa datang menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia baru pamit dari toilet untuk menerima telepon. Anna : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu! Ivan : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang? Brandon & Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tesebut. Elsa : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Semua rumah, mobil & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini sebab papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis) Brandon : HAH? Yang bener?! Ivan : Berarti kamu anak buronan?! Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa? Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis. Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Anda kan bersahabat sejak lima tahun lalu. Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya. Anna : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa anda ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita? Tommy : Mending kamu pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa. Ivan & Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa. Elsa : Kupikir persahabatan anda selama lima tahun ini berarti. Tetapi anda aku jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja! Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari! Elsa bangkit berdiri dari kursinya lalu menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe. Ivan : Gila si Elsa, masa anda disuruh anggep dirinya kawan sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku sehingga nggak nafsu makan. Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh! Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan. Anna : Guys! Barusan aku bisa berita kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over! Ivan : Serius?! Anna : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian! Brandon & Ivan memeriksa ponsel masing-masing & menerima berita yang sama dari pesan broadcast. Brandon : Yuk, anda langsung ke fly over itu! Kamu bareng anda aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya langsung kesana. Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan mobil kearah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang. Ivan : Guys.... Anda telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas. Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil. Ivan : Anda langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana. Brandon hebat nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu. Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang jenazah sudah ada bunda & Helen, kakak Elsa yang duduk membisu. Anna berlari memeluk Helen. Anna : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia membutuhkan kami. Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak bisa menahan air matanya. Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia tenang disana. Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak marah terhadap mereka & malah memaafkannya. Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus men
(Naskah Drama Ringan untuk Anak-anak)
Pada suatu hari
Ketika Ali bin Abi Thalib
Baru keluar dari mesjid
Beliau dihadang seseorang
Fulan : “Apa tuan bernama Ali bin Abi Thalib?”
Ali : “Iya, ada apa?”
Fulan : “Maaf, ini uang milik ayah Tuan”
Ali : “Milik ayah saya?”
Fulan : “Iya, dulu ayah tuan pernah bekerja untuk saya. Ini bayarannya”
Ali :”Alhamdulillah, terima kasih banyak”
Kemudian Ali bin Abi Thalib
Dengan gembira
Segera kembali ke rumahnya
Menemui istrinya, Fatimah
Ali : “Assalamu ‘alaikum”
Fatimah: “Wa’alaikumussalam”
Fatimah: “Tuan membawa apa?”
Ali : “Membawa uang dari ayah sebanyak 3 Euro”
Ali bin Abi Thalib segera bercerita
Beliau menceritakan kepada Fatimah
Tentang pertemuannya dengan seseorang
Yang memberinya uang
Fatimah : “Alhamdulillah…kalau begitu, kita bisa membeli makanan”
Saat itu, di rumah Ali bin Abi Thalib
Memang tidak ada makanan sedikit pun.
Dengan gembira
Ali pun pergi ke pasar
Ali : “Saya akan beli roti buaya”
Setibanya di pasar
Seorang fakir-miskin
Sedang meminta-minta
mengharapkan kemurahan hati
Orang-orang yang datang ke pasar
Si miskin : “Tuan-tuan yang beriman!
Adakah yang ingin memberikan uangnya untuk Allah?”
“Saya musafir yang kehabisan bekal”
Tanpa berkata apa-apa
Ali langsung memberikan uangnya 1 Euro
kepada si pengemis.
Lalu, pergilah beliau membeli dua potong roti.
Sepotong 1 Euro.
Kemudian pulang ke rumah.
Ali : “Assalamu ‘alaikum”
Fatimah: “Wa’alaikum-salam”
Fatimah: “Tuan membawa apa?”
Ali : “Membawa 2 potong roti”
Ali bin Abi Thalib segera bercerita
Beliau menceritakan kepada Fatimah
Tentang seorang pengemis yang diberinya uang 1 Euro.
Fatimah : “Alhamdulillah… masih ada untuk kita beli makanan”
Baru saja roti itu dihidangkan di atas meja
Tiba-tiba datang seorang anak yatim mengetuk pintu.
Anak Yatim : “Tuan, bagilah saya sesuatu”
Ali : “Berikanlah dia sepotong”
Fatimah : “Alhamdulillah… masih ada sepotong lagi untuk kita”
Beberapa menit kemudian
Muncul seorang laki-laki
Yang mengaku sebagai tawanan perang
Si Tawanan : “Tuan, saya sudah tiga hari tidak makan”
Ali : “Berikanlah dia yang sepotong itu”
Fatimah : “Alhamdulillah… kita masih bisa bersedekah.”
“Masih banyak orang yang lebih susah dari kita”
ENDE
PARA PEMAIN PERAN :
Fulan : Ifan, Ali : Naufal, Fatima: Jehan , Penjual : Salam, Miskin: Tio, Yatim : Laura Tawanan: Fadhillah
KETERANGAN:
Kisah di atas diilhami oleh sebuah riwayat yang menerangkan sebab turunnya ayat 8 dan 9 surah al-Insan:
Artinya: “Mereka memberikan makanan dengan senang hati kepada orang miskin, anak yatim dan orang tawanan. [Seraya berkata:]Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian semata-mata karena mengharapkan keridhoan Allah. Kami tidak menghendaki balasan apapun dari kalian dan tidak pula mengharapkan terima kasih”.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat berbuat demikian.
Amiin.
Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak aku yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang.
Tommy : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna : Ya jelas mau lah! Hari ini kan giliran kamu yang keluar duit.
Tidak lama lalu Elsa datang menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia baru pamit dari toilet untuk menerima telepon.
Anna : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon & Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tesebut.
Elsa : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Semua rumah, mobil & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini sebab papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan : Berarti kamu anak buronan?!
Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis.
Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Anda kan bersahabat sejak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa anda ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy : Mending kamu pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa.
Ivan & Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa.
Elsa : Kupikir persahabatan anda selama lima tahun ini berarti. Tetapi anda aku jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari!
Elsa bangkit berdiri dari kursinya lalu menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe.
Ivan : Gila si Elsa, masa anda disuruh anggep dirinya kawan sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku sehingga nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan.
Anna : Guys! Barusan aku bisa berita kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan : Serius?!
Anna : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian!
Brandon & Ivan memeriksa ponsel masing-masing & menerima berita yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, anda langsung ke fly over itu! Kamu bareng anda aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya langsung kesana.
Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan mobil kearah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.
Ivan : Guys.... Anda telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas.
Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan : Anda langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana.
Brandon hebat nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang jenazah sudah ada bunda & Helen, kakak Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak bisa menahan air matanya.
Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia tenang disana.
Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak marah terhadap mereka & malah memaafkannya.
Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus men