Diketahui: gen L = lebar bersifat dominan terhadap gen I = sempit. Disilangkan sawi daun lebar heterozigot dengan sawi daun sempit, tentukan persilangannya
Dalam persilangan antara sawi daun lebar heterozigot (LL) dengan sawi daun sempit (II), kita dapat menggunakan notasi genetik untuk melihat hasil persilangannya.
Notasi genetik yang umum digunakan adalah:
- Huruf besar untuk mengindikasikan alel dominan (L)
- Huruf kecil untuk mengindikasikan alel resesif (I)
Diketahui bahwa gen L (lebar) bersifat dominan terhadap gen I (sempit). Oleh karena itu, sawi daun lebar heterozigot (LL) akan menunjukkan fenotipe daun lebar karena gen L bersifat dominan.
Persilangan antara sawi daun lebar heterozigot (LL) dengan sawi daun sempit (II) dapat ditulis sebagai berikut:
LL x II
Dalam persilangan ini, setiap individu dari hasil persilangan akan mendapatkan satu alel dari masing-masing induknya. Dalam contoh ini, setiap individu hasil persilangan akan menerima satu alel lebar (L) dari sawi daun lebar heterozigot dan satu alel sempit (I) dari sawi daun sempit.
Sebagai hasilnya, persilangan ini akan menghasilkan individu heterozigot yang memiliki alel L dan alel I, sehingga fenotipe yang akan ditunjukkan adalah daun lebar. Notasi genetik untuk hasil persilangan ini adalah:
Li (daun lebar)
Jadi, hasil persilangan antara sawi daun lebar heterozigot dengan sawi daun sempit adalah sawi dengan daun lebar heterozigot dengan genotipe Li (daun lebar).
Jawaban:
Dalam persilangan antara sawi daun lebar heterozigot (LL) dengan sawi daun sempit (II), kita dapat menggunakan notasi genetik untuk melihat hasil persilangannya.
Notasi genetik yang umum digunakan adalah:
- Huruf besar untuk mengindikasikan alel dominan (L)
- Huruf kecil untuk mengindikasikan alel resesif (I)
Diketahui bahwa gen L (lebar) bersifat dominan terhadap gen I (sempit). Oleh karena itu, sawi daun lebar heterozigot (LL) akan menunjukkan fenotipe daun lebar karena gen L bersifat dominan.
Persilangan antara sawi daun lebar heterozigot (LL) dengan sawi daun sempit (II) dapat ditulis sebagai berikut:
LL x II
Dalam persilangan ini, setiap individu dari hasil persilangan akan mendapatkan satu alel dari masing-masing induknya. Dalam contoh ini, setiap individu hasil persilangan akan menerima satu alel lebar (L) dari sawi daun lebar heterozigot dan satu alel sempit (I) dari sawi daun sempit.
Sebagai hasilnya, persilangan ini akan menghasilkan individu heterozigot yang memiliki alel L dan alel I, sehingga fenotipe yang akan ditunjukkan adalah daun lebar. Notasi genetik untuk hasil persilangan ini adalah:
Li (daun lebar)
Jadi, hasil persilangan antara sawi daun lebar heterozigot dengan sawi daun sempit adalah sawi dengan daun lebar heterozigot dengan genotipe Li (daun lebar).