Wilayah daratan memiliki karakteristik lingkungan fisik yang berbeda dengan badan air. Ciri-ciri lingkungan fisik kawasan perdesaan antara lain:
Tinggi:
Ketinggian daerah pedesaan dapat mempengaruhi iklim, suhu, kelembaban dan vegetasi daerah tersebut.
Curah hujan:
Curah hujan yang tinggi atau rendah mempengaruhi kondisi tanah dan vegetasi di pedesaan. Daerah dengan curah hujan tinggi memiliki tanah yang subur dan vegetasi yang lebat.
bentuk lahan:
Bentuk permukaan daratan kontinen juga mempengaruhi kondisi lingkungan fisik. Daerah dengan kemiringan yang curam memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan daerah dengan dasar datar.
jenis tanah:
Jenis tanah di benua juga mempengaruhi keadaan lingkungan fisik. Jenis tanah yang berbeda mempengaruhi kesuburan tanah, daya dukung tanah dan kapasitas tanah untuk menyimpan air.
Vegetasi:
Vegetasi lahan juga mempengaruhi kondisi lingkungan fisik. Vegetasi dapat mempengaruhi kondisi cuaca, kelembaban, dan curah hujan di wilayah tersebut.
Daerah daratan memiliki ciri-ciri lingkungan fisik berikut:
1. Relief atau topografi: Daerah daratan memiliki kontur atau permukaan yang beragam, seperti pegunungan, dataran tinggi, perbukitan, lembah, dan dataran rendah. Relief yang berbeda mempengaruhi pola aliran air, suhu, dan vegetasi di daerah tersebut.
2. Hidrografi: Daerah daratan memiliki sistem sungai dan saluran air lainnya yang membentuk jaringan drainase. Sungai-sungai ini mengalir dari daerah tinggi ke daerah rendah, membentuk lembah-lembah dan lembah sungai yang sering menjadi habitat bagi berbagai kehidupan.
3. Tanah: Daerah daratan memiliki jenis tanah yang beragam, seperti lempung, pasir, debu, dan tanah liat. Jenis tanah mempengaruhi kemampuan air mengalir dan kemampuan menahan air, nutrisi tanah, dan ketersediaan sumber daya bagi kehidupan tanaman dan hewan.
4. Iklim: Daerah daratan memiliki pola cuaca dan iklim yang bervariasi. Faktor-faktor seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan jumlah sinar matahari mempengaruhi jenis vegetasi, kehidupan hewan, dan adaptasi organisme di daerah tersebut.
5. Vegetasi: Daerah daratan memiliki beragam jenis vegetasi atau tumbuhan, mulai dari hutan hujan tropis, padang rumput, gurun, hingga hutan berdaun gugur. Vegetasi tergantung pada iklim, jenis tanah, dan faktor lingkungan lainnya.
6. Keanekaragaman Hayati: Daerah daratan juga dikenal karena keanekaragaman hayatinya. Lingkungan daratan menyediakan berbagai habitat bagi berbagai spesies tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Hal ini menciptakan ekosistem yang kompleks dan kaya biodiversitas.
Ciri-ciri lingkungan fisik tersebut berinteraksi dan membentuk lingkungan unik di setiap daerah daratan, menciptakan kondisi yang berbeda untuk kehidupan dan aktivitas manusia.
Jawaban:
Penjelasan:
Wilayah daratan memiliki karakteristik lingkungan fisik yang berbeda dengan badan air. Ciri-ciri lingkungan fisik kawasan perdesaan antara lain:
Tinggi:
Ketinggian daerah pedesaan dapat mempengaruhi iklim, suhu, kelembaban dan vegetasi daerah tersebut.
Curah hujan:
Curah hujan yang tinggi atau rendah mempengaruhi kondisi tanah dan vegetasi di pedesaan. Daerah dengan curah hujan tinggi memiliki tanah yang subur dan vegetasi yang lebat.
bentuk lahan:
Bentuk permukaan daratan kontinen juga mempengaruhi kondisi lingkungan fisik. Daerah dengan kemiringan yang curam memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan daerah dengan dasar datar.
jenis tanah:
Jenis tanah di benua juga mempengaruhi keadaan lingkungan fisik. Jenis tanah yang berbeda mempengaruhi kesuburan tanah, daya dukung tanah dan kapasitas tanah untuk menyimpan air.
Vegetasi:
Vegetasi lahan juga mempengaruhi kondisi lingkungan fisik. Vegetasi dapat mempengaruhi kondisi cuaca, kelembaban, dan curah hujan di wilayah tersebut.
Jawaban:
Daerah daratan memiliki ciri-ciri lingkungan fisik berikut:
1. Relief atau topografi: Daerah daratan memiliki kontur atau permukaan yang beragam, seperti pegunungan, dataran tinggi, perbukitan, lembah, dan dataran rendah. Relief yang berbeda mempengaruhi pola aliran air, suhu, dan vegetasi di daerah tersebut.
2. Hidrografi: Daerah daratan memiliki sistem sungai dan saluran air lainnya yang membentuk jaringan drainase. Sungai-sungai ini mengalir dari daerah tinggi ke daerah rendah, membentuk lembah-lembah dan lembah sungai yang sering menjadi habitat bagi berbagai kehidupan.
3. Tanah: Daerah daratan memiliki jenis tanah yang beragam, seperti lempung, pasir, debu, dan tanah liat. Jenis tanah mempengaruhi kemampuan air mengalir dan kemampuan menahan air, nutrisi tanah, dan ketersediaan sumber daya bagi kehidupan tanaman dan hewan.
4. Iklim: Daerah daratan memiliki pola cuaca dan iklim yang bervariasi. Faktor-faktor seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan jumlah sinar matahari mempengaruhi jenis vegetasi, kehidupan hewan, dan adaptasi organisme di daerah tersebut.
5. Vegetasi: Daerah daratan memiliki beragam jenis vegetasi atau tumbuhan, mulai dari hutan hujan tropis, padang rumput, gurun, hingga hutan berdaun gugur. Vegetasi tergantung pada iklim, jenis tanah, dan faktor lingkungan lainnya.
6. Keanekaragaman Hayati: Daerah daratan juga dikenal karena keanekaragaman hayatinya. Lingkungan daratan menyediakan berbagai habitat bagi berbagai spesies tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Hal ini menciptakan ekosistem yang kompleks dan kaya biodiversitas.
Ciri-ciri lingkungan fisik tersebut berinteraksi dan membentuk lingkungan unik di setiap daerah daratan, menciptakan kondisi yang berbeda untuk kehidupan dan aktivitas manusia.
Jangan Lupa Follow Yaaa Kak ~