Cultural Relativism adalah sebuah konsep atau asas yang dirumuskan oleh seorang Antropolog yaitu Franz Boas pada awal dasawarsa abad 20.
Yuk, simak pembahasan lanjutannya di bawah ini! :)
Pembahasan
Cultural Relativismatau Relativisme Budaya adalah suatu prinsip yang menjelaskan bahwa kepercayaan dan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang harus dipahami berdasarkan budaya orang itu sendiri.
Dengan prinsip ini, diperoleh bahwa 'benar' atau 'salah' dari suatu aktivitas maupun perilaku bersifat subjektif, tergantung pada budaya itu sendiri dan hanya berlaku bagi orang-orang yang berada di dalam budaya tersebut.
Hal ini menimbulkan situasi di mana suatu perilaku bisa saja dianggap tidak bermoral di budaya masyarakat A, tetapi dianggap normal di budaya masyarakat B. Prinsip relativisme budaya mencoba menerangkan bahwa tidak ada seorang pun yang berhak menghakimi kebiasaan atau budaya masyarakat lain sebagai sesuatu yang salah dan menyalahi norma, jika mereka bukan bagian dari budaya tersebut.
Contoh Cultural Relativismmisalnya:
→ Kebiasaan sendawa setelah makan dianggap tidak sopan oleh masyarakat Perancis, sedangkan di Indonesia perilaku seperti itu dianggap normal dan biasa saja. Bahkan banyak orang melakukannya meskipun di depan umum >,<
→ Kebiasaan berpakaian terbuka di Perancis merupakan hal yang lumrah dan tidak menyalahi norma, dianggap biasa saja dan bagian dari kebebasan individu. Tetapi di Indonesia, tentunya kita masih memperhatikan nilai-nilai agama dan budaya ketimuran yang terkenal tertutup ya :)
Dengan adanya contoh perbandingan tersebut, kita bisa melihat bahwa baik buruknya suatu perilaku budaya ternyata bersifat lokal dan subjektif. Menyebarkan budaya-budaya baik sangat diperlukan, meski demikian kita sama sekali tidak berhak untuk menyudutkan satu sama lain ya.
Verified answer
Cultural Relativism adalah sebuah konsep atau asas yang dirumuskan oleh seorang Antropolog yaitu Franz Boas pada awal dasawarsa abad 20.
Yuk, simak pembahasan lanjutannya di bawah ini! :)
Pembahasan
Cultural Relativism atau Relativisme Budaya adalah suatu prinsip yang menjelaskan bahwa kepercayaan dan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang harus dipahami berdasarkan budaya orang itu sendiri.
Dengan prinsip ini, diperoleh bahwa 'benar' atau 'salah' dari suatu aktivitas maupun perilaku bersifat subjektif, tergantung pada budaya itu sendiri dan hanya berlaku bagi orang-orang yang berada di dalam budaya tersebut.
Hal ini menimbulkan situasi di mana suatu perilaku bisa saja dianggap tidak bermoral di budaya masyarakat A, tetapi dianggap normal di budaya masyarakat B. Prinsip relativisme budaya mencoba menerangkan bahwa tidak ada seorang pun yang berhak menghakimi kebiasaan atau budaya masyarakat lain sebagai sesuatu yang salah dan menyalahi norma, jika mereka bukan bagian dari budaya tersebut.
Contoh Cultural Relativism misalnya:
→ Kebiasaan sendawa setelah makan dianggap tidak sopan oleh masyarakat Perancis, sedangkan di Indonesia perilaku seperti itu dianggap normal dan biasa saja. Bahkan banyak orang melakukannya meskipun di depan umum >,<
→ Kebiasaan berpakaian terbuka di Perancis merupakan hal yang lumrah dan tidak menyalahi norma, dianggap biasa saja dan bagian dari kebebasan individu. Tetapi di Indonesia, tentunya kita masih memperhatikan nilai-nilai agama dan budaya ketimuran yang terkenal tertutup ya :)
Dengan adanya contoh perbandingan tersebut, kita bisa melihat bahwa baik buruknya suatu perilaku budaya ternyata bersifat lokal dan subjektif. Menyebarkan budaya-budaya baik sangat diperlukan, meski demikian kita sama sekali tidak berhak untuk menyudutkan satu sama lain ya.
Semoga jawabannya cukup membantu!
---------------------------------
Pelajari lebih lanjut
Yuk, pelajari materi lainnya!
1. Masyarakat majemuk
brainly.co.id/tugas/2180991
2. Karakteristik masyarakat majemuk
brainly.co.id/tugas/9958676
3. Kesetaraan dan keberagaman
brainly.co.id/tugas/18921940
-------------------------
Detil jawaban
Kelas: 10 SMA
Mapel: Sosiologi
Bab: Kebudayaan dan Multikulturalisme
Kode: 11.20.5
Kata kunci: cultural relativism, relativisme budaya, Franz Boas