agloveriPagi hari seperti biasa, Lucki selalu membaca Koran setelah bangun dari tidur, biasalah buat nambahin Ilmu si Einstein muda ini. Hari ini Koran langganannya berisi tentang hal kriminalitas semua, dari mulai kaburnya narapidana, sampai pencuri ayam pun ada. Setelah selesai membaca korannya, dia langsung masuk ke kamar mandi dan bersiap untuk berangkat kesekolah. Seperti biasa juga, ia berangkat bersama dua sahabat terbaiknya, Kezia dan Gilang. Kebetulan pula rumah mereka saling berdekatan, walaupun rumah gilang sedikit lebih jauh dari pada rumah Kezia yang berada tepat di sebelah rumah Lucki. Sampai di sekolah mereka belajar seperti biasa, hingga pelajaran terakhir yang diisi oleh ulangan kalkulus yang kebetulan adalah favorit si Einstein muda ini. Dia sangat gembira sekali, bukan hanya karena ulangan yang langganan dapet A aja, tapi juga kabar yang menggembirakan mengenai studi wisata yang akan digelar ke Laboratorium PNN. siang itu semua siswa berangkat ke Laboratorium PNN,semua beranggapan bahwa studi kali ini membosankan, tapi tidak untuk Einstein muda. Setelah sampai di sana mereka di beri pelajaran dan tambahan pengetahuan mengenai Energi Nuklir. Semua siswa mngobrol sendiri kecuali Lucki yang sangat memperhatikan dan mencatat semua yang di jelaskan, dan ia pun selalu bertanya mengenai ini dan itu. Lama-lama memperhatikan dan dengan sikap seriusnya ini si Einstein muda berasa ingin ke kamar kecil. Dia meminta izin kepada wali kelasnya untuk pergio ke kamar kecil. Tiba-tiba saat ia di hadapkan pada dua pintu yang ditunjukan oleh wali kelasnya, ia lupa mana yang berfungsi sebagai toilet dan mana ruang pengendalian penyelidikan. Tanpa berfikir panjang langsuns saja ia masuk ke pintu yang di sebelah kiri, padahal pintu itu adalah ruang penyelidikan. Ternyata di ruang lain sedang di adakan sebuah penyelidikan mengenai struktur jaringan bunglon yang dapat berubah warna di tempat ia berada. Ketika di ruangan itu, lucki merasakan sebuah sengatan yang mengenai tubuhnya. Tapi, itu semua di anggapnt remeh. Di ruangan penelitian terjadi sebuah konseleting arus listrik yang ternyata disebabkan oleh air yang mengenai sebuah lubang kecil tempat jalanya arus. Lucki dengan rasa PD yang tinggi seperti biasa tetap melanjutkan studinya, walaupun dia merasa gatal-gatal pada beberapa tempat di tubuhnya, seperti leher, kepala, kaki, tangan, dan lain-lain. Malam hari lucki tetap merasa gatal-gatal pada tubuhnya sampai keesokan harinya, tetapi ia tidak berfikir bahwa itu semua ada sangkut pautnya dengan kejadian di Lab.PNN sampai suatu saat Ibunya mencari dia, padahal ia berada di depan televisi, yang telah dimatikan oleh ibunya sangking marahnya mencari dia. Setelah ia berfikir ia menatap sebuah cermin yang ada di sebelah sofa yang ia baringi. Ia melihat ada 3 bantal kecil, padahal kenyataan hanya ada 2 bantal dan dirinya. Lama-lama ia bisa mengkontrol keanehan yang ada pada diri si Einstein muda itu dengan susah payah. Sampai suatu saat, ketika rumah Kezia di masuki perampok, dia bisa menyelamatkan Kezia, Orang tua Kezia dan barang seisi rumahnya.