theomartinz
Alarmku berbunyi. Sambil mengucek-ngucek mata, aku melirik jam di sebelah tempat tidur. Sudah pukul setengah lima pagi. Aku bergegas menyambar handuk dan lari ke kamar mandi. Lima belas menit kemudian aku sudah rapi berpakaian, dan aku segera turun ke bawah. Bapak, Ibu, dan Mbak Alila sudah rapi dan sedang merapikan koper Beruntung aku sudah merapikan koperku kemarin malam. Pagi ini kami akan mudik ke Jogja, ke rumah Eyang. Perjalan ke bandara memakan waktu kurang lebih satu setengah jam, oleh karena itu kami harus berangkat dari rumah pukul enam pagi agar dapat mengejar penerbangan setengah sembilan. Pukul enam kurang lima belas menit, aku mendengar suara klakson mobil di depan.Ternyata taksi pesanan kami sudah tiba. Aku dan Bapak bergegas memasukkan koper-koper kami ke bagasi, dan taksi pun meluncur ke bandara. Beruntung pagi itu entah kenapa, jalanan cukup lengang. Kami tiba sepuluh menit lebih awal di bandara dari waktu yang aku prekdisikan. Baguslah, karena perutku sedikit keroncongan, belum sempat sarapan. Selesai check-in, aku mampir sebentar ke toko roti yang berada di dalam terminal. Sambil menunggu waktu boarding, aku menikmati roti yang masih hangat beserta segelas jus jeruk, sementara Bapak, Ibu, dan Mbak Alila memilih tidak sarapan. Mereka hanya memesan air putih. Pukul delapan, kami pun mendengar pengumuman untuk segera naik ke pesawat. Segera aku habiskan saranpanku, dan kami menuju pintu keberangkatan. Tidak sabar rasanya aku bertemu Eyang, dan segera bermain di sungai di belakang rumah Eyang yang asri.