Kata Kunci : Literatur, Sifat Dermawan, Sifat Mulia, Nabi Muhammad SAW, Rasulullah SAW, Para Sahabat Nabi.
Kode : -
Pembahasaan :
Kedermawanan itu ada banyak bentuknya, baik berderma dalam bentuk harta, ilmu, memberikan manfaat kepada orang lain, bahkan jiwanya dalam rangka untuk mendakwahkan agama Islam karena Allah Azza wa Jalla.
Beberapa contoh kedermawanan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dengan merujuk literatur yang terpercaya, antara lain :
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sebuah hadits dari ‘Abdullah bin ‘Abbas bahwasanya ia berkata “Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan di antara manusia. Kedermawanan Rasulullah saw jauh lebih besar lagi, tatkala berada di bulan Ramadlan. Malaikat Jibril suka menemui beliau setiap tahun di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Beliau memenuhi bulan Ramadhan dengan membaca Al-Quran di hadapan malaikat Jibril as. Jika beliau telah bertemu dengan malaikat Jibril, kedermawanan beliau melebihi angin yang berhembus”. [HR. Imam Muslim]
_______________________
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sebuah riwayat dari Jabir bin ‘Abdullah ra, bahwasanya ia berkata, “Rasulullah saw tidak pernah dimintai sesuatu, kecuali beliau akan memberikannya”. [HR. Imam Muslim]
_______________________
Dari Anas radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dimintai sesuatu atas keislaman, melainkan beliau akan memberikannya, sungguh seseorang telah datang kepada beliau, lalu beliau memberikan kepadanya domba yang berada di antara dua gunung, kemudian orang tersebut kembali kepada kaumnya seraya berkata, ‘Wahai kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, karena Muhammad itu memberikan pemberian kepada orang yang tidak takut akan kemiskinan’.” (HR. Muslim)
_______________________
Shafwan bin umayyah, ayahnya terbunuh dalam perang badr dan dia sangat dendam pada Rasulullah. Bahkan berulang-ulang kaum musyrikin kalah dalam perang, ia tetap tidak mau memeluk Islam. Hingga akhirnya 1 Mekah dikuasai Islam, tetapi karena sifat sayang yang dimiliki Rasulullah, Rasulullah memberikan waktu kepada shafwan untuk berpikir apakah mau memeluk Islam atau tidak. Dalam tenggang waktu yang diberikan untuk berpikir, Rasulullah memberikan banyak hadiah kepada shafwan, diantaranya memberikan 300 ekor unta (Padahal sekarang 1 ekor untar seharga sekitar 15 Juta). Yang akhirnya menjadikan sifat kebencian shafwan berkurang dan berubah menjadi sifat cinta terhadap Rasulullah SAW.
_______________________
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata, “Seorang anak datang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam –menurut riwayat lain, “Seorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam–, ‘Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dan meninggalkan perhiasan. Apakah aku boleh menyedekahkannya atas nama ibuku?’ Beliau bertanya, ‘Ibumu menyuruhmu untuk melakukannya?’ Ia berkata, ‘Tidak.’ Beliau bersabda, ‘Tahanlah kalung ibumu itu.’”
_______________________
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Anas ra., bahwa Abu Thalhah ialah salah seorang sahabat Anshar yang paling banyak memiliki pohon kurma. Yang paling disenanginya berada di Bairuha', di depan Masjid Nabawi. Nabi saw. sering memasuki dan meminum air segar darinya. Namun tatkala ayat ini turun, Abu Thalhah berkata kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hartaku yang paling aku cintai ialah Bairuha'. Ia kusedekahkan kepada Allah swt. sebagai baktiku kepada-Nya, dan semoga menjadi simpanan di sisi-Nya. Silakan engkau gunakan sesuai dengan yang telah dianjurkan Allah kepadamu.” Kemudian Nabi saw. menjawab, “Bakhin, (bakhin ialah kalimat yang diucapkan sebagai ungkapan tentang keridaan dan takjub terhadap sesuatu) itu merupakan harta yang menguntungkan. Aku telah mendengar perkataanmu, dan menurut hematku sebaiknya hal itu diberikan kepada para kerabat(mu).” Kemudian, Abu Thalhah membagi-bagikannya kepada seluruh kerabat dan anak-anak pamannya.
Kelas : VIII
Pelajaran : B. Arab
Kategori : Aqidah
Kata Kunci : Literatur, Sifat Dermawan, Sifat Mulia, Nabi Muhammad SAW, Rasulullah SAW, Para Sahabat Nabi.
Kode : -
Pembahasaan :
Kedermawanan itu ada banyak bentuknya, baik berderma dalam bentuk harta, ilmu, memberikan manfaat kepada orang lain, bahkan jiwanya dalam rangka untuk mendakwahkan agama Islam karena Allah Azza wa Jalla.
Beberapa contoh kedermawanan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dengan merujuk literatur yang terpercaya, antara lain :
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sebuah hadits dari ‘Abdullah bin ‘Abbas bahwasanya ia berkata “Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan di antara manusia. Kedermawanan Rasulullah saw jauh lebih besar lagi, tatkala berada di bulan Ramadlan. Malaikat Jibril suka menemui beliau setiap tahun di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Beliau memenuhi bulan Ramadhan dengan membaca Al-Quran di hadapan malaikat Jibril as. Jika beliau telah bertemu dengan malaikat Jibril, kedermawanan beliau melebihi angin yang berhembus”. [HR. Imam Muslim]
_______________________
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sebuah riwayat dari Jabir bin ‘Abdullah ra, bahwasanya ia berkata, “Rasulullah saw tidak pernah dimintai sesuatu, kecuali beliau akan memberikannya”. [HR. Imam Muslim]
_______________________
Dari Anas radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dimintai sesuatu atas keislaman, melainkan beliau akan memberikannya, sungguh seseorang telah datang kepada beliau, lalu beliau memberikan kepadanya domba yang berada di antara dua gunung, kemudian orang tersebut kembali kepada kaumnya seraya berkata, ‘Wahai kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, karena Muhammad itu memberikan pemberian kepada orang yang tidak takut akan kemiskinan’.” (HR. Muslim)
_______________________
Shafwan bin umayyah, ayahnya terbunuh dalam perang badr dan dia sangat dendam pada Rasulullah. Bahkan berulang-ulang kaum musyrikin kalah dalam perang, ia tetap tidak mau memeluk Islam. Hingga akhirnya 1 Mekah dikuasai Islam, tetapi karena sifat sayang yang dimiliki Rasulullah, Rasulullah memberikan waktu kepada shafwan untuk berpikir apakah mau memeluk Islam atau tidak. Dalam tenggang waktu yang diberikan untuk berpikir, Rasulullah memberikan banyak hadiah kepada shafwan, diantaranya memberikan 300 ekor unta (Padahal sekarang 1 ekor untar seharga sekitar 15 Juta). Yang akhirnya menjadikan sifat kebencian shafwan berkurang dan berubah menjadi sifat cinta terhadap Rasulullah SAW.
_______________________
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata, “Seorang anak datang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam –menurut riwayat lain, “Seorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam–, ‘Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dan meninggalkan perhiasan. Apakah aku boleh menyedekahkannya atas nama ibuku?’ Beliau bertanya, ‘Ibumu menyuruhmu untuk melakukannya?’ Ia berkata, ‘Tidak.’ Beliau bersabda, ‘Tahanlah kalung ibumu itu.’”
_______________________
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Anas ra., bahwa Abu Thalhah ialah salah seorang sahabat Anshar yang paling banyak memiliki pohon kurma. Yang paling disenanginya berada di Bairuha', di depan Masjid Nabawi. Nabi saw. sering memasuki dan meminum air segar darinya. Namun tatkala ayat ini turun, Abu Thalhah berkata kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hartaku yang paling aku cintai ialah Bairuha'. Ia kusedekahkan kepada Allah swt. sebagai baktiku kepada-Nya, dan semoga menjadi simpanan di sisi-Nya. Silakan engkau gunakan sesuai dengan yang telah dianjurkan Allah kepadamu.” Kemudian Nabi saw. menjawab, “Bakhin, (bakhin ialah kalimat yang diucapkan sebagai ungkapan tentang keridaan dan takjub terhadap sesuatu) itu merupakan harta yang menguntungkan. Aku telah mendengar perkataanmu, dan menurut hematku sebaiknya hal itu diberikan kepada para kerabat(mu).” Kemudian, Abu Thalhah membagi-bagikannya kepada seluruh kerabat dan anak-anak pamannya.