vinzzzz
“Dimasukkan Kertas To Yo!” CERITA ini sudah lama, sewaktu Almarhum Gus Dur masih menjabat sebagai orang nomor satu di PBNU. Kantor PBNU waktu itu baru saja dilengkapi dengan mesin faksimili.Hari itu, Arifin Junaidi (Wakil Sekjen PBNU kala itu) tengah memperagakan cara mengirim faksimili di depan Gus Dur. Di saat bersamaan mantan Presiden RI keempat ini kedatangan seorang rekannya. Mereka bertiga jadi memperhatikan mesin canggih itu.“Loh ngirim tulisan pakai mesin ini apa bisa diterima persis di sana?” tanya rekan Gus Dur terheran-heran.Arifin menjawab yakin, “Lah iya no!”Setelah Arifin memfaksimili, tiba-tiba ada faks masuk. Mendengar bunyi dan masuknya faks itu membuat rekan Gus Dur semakin kagum saja.“Wah mesin faks ini memang luar biasa, nggak masuk di akal ya,” komentar rekan Gus Dur itu sambil geleng-geleng kepala.Spontan Gus Dur langsung nyeletuk, “Ya jangan dimasukkin akal dong, dimasukin kertas to yo,” jawab ringan Gus Dur menggunakan dialek Jawa.
CERITA ini sudah lama, sewaktu Almarhum Gus Dur masih menjabat sebagai orang nomor satu di PBNU. Kantor PBNU waktu itu baru saja dilengkapi dengan mesin faksimili.Hari itu, Arifin Junaidi (Wakil Sekjen PBNU kala itu) tengah memperagakan cara mengirim faksimili di depan Gus Dur. Di saat bersamaan mantan Presiden RI keempat ini kedatangan seorang rekannya. Mereka bertiga jadi memperhatikan mesin canggih itu.“Loh ngirim tulisan pakai mesin ini apa bisa diterima persis di sana?” tanya rekan Gus Dur terheran-heran.Arifin menjawab yakin, “Lah iya no!”Setelah Arifin memfaksimili, tiba-tiba ada faks masuk. Mendengar bunyi dan masuknya faks itu membuat rekan Gus Dur semakin kagum saja.“Wah mesin faks ini memang luar biasa, nggak masuk di akal ya,” komentar rekan Gus Dur itu sambil geleng-geleng kepala.Spontan Gus Dur langsung nyeletuk, “Ya jangan dimasukkin akal dong, dimasukin kertas to yo,” jawab ringan Gus Dur menggunakan dialek Jawa.