salwanuratifah
Kucing: berkaki 4, karnivora ular: karnivora tak berkaki buaya: karnivora, kulit kasar
0 votes Thanks 0
kenluknaurie
Mata kucing bersinar pada malam hari bukan karena terkena cahaya, tapi karena mata kucing memiliki organ yang bernama "tapetum lucidum". organ tersebut memantulkan kembali cahaya yang diterima dari retina dan kembali ke retina untuk yang kedua kalinya. proses pemantulan itu menyebabkan mata kucing tampak bersinar di malam hari.
merupakan reptil bersisik yang tak berkaki dan bertubuh panjang.termasuk hewan berdarah dingin.Ular adalah hewan karnivora atau pemakan daging, dan tidak pernah mengunyah atau mencabik cabik makanannya tapi langsung ditelan secara utuh.susunan rahangnya melekat secara longgar dengan susunan tulang pada rangka kepala yang memungkinkan ular menelan mangsa yang lebih besar dari dirinya sendiri.ular juga memiliki cairan pencerna yang mampu menghancurkan makanan.Pada beberapa jenis ular, ada yang membelit mangsanya dengan kuat sehingga mangsanya kehabisan nafas, dan dengan mudah sang ular dapat memakannya.Ular juga memiliki bisa yang dapat membunuh musuh-musuhnya.Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunyai keistimewaan pada ketajaman indera mata maupun telingaIndera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnyaLubang yang terdapat antara mata dan mulut ular dapat berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Ular juga dapat mengetahui perubahan suhu karena kedatangan mahluk lainnya.Kulit ular dimanfaatkan untuk membuat membuat tas, dompet dan barang lainnya.
Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks. Tak seperti lazimnya reptil, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan (diafragma) dan cerebral cortex. Pada sisi lain, morfologi luarnya memperlihatkan dengan jelas cara hidup pemangsa akuatik. Tubuhnya yang "streamline" memungkinkannya untuk berenang cepat. Buaya melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya menambah kecepatan pada saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal.
ular: karnivora tak berkaki
buaya: karnivora, kulit kasar
merupakan reptil bersisik yang tak berkaki dan bertubuh panjang.termasuk hewan berdarah dingin.Ular adalah hewan karnivora atau pemakan daging, dan tidak pernah mengunyah atau mencabik cabik makanannya tapi langsung ditelan secara utuh.susunan rahangnya melekat secara longgar dengan susunan tulang pada rangka kepala yang memungkinkan ular menelan mangsa yang lebih besar dari dirinya sendiri.ular juga memiliki cairan pencerna yang mampu menghancurkan makanan.Pada beberapa jenis ular, ada yang membelit mangsanya dengan kuat sehingga mangsanya kehabisan nafas, dan dengan mudah sang ular dapat memakannya.Ular juga memiliki bisa yang dapat membunuh musuh-musuhnya.Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunyai keistimewaan pada ketajaman indera mata maupun telingaIndera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnyaLubang yang terdapat antara mata dan mulut ular dapat berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Ular juga dapat mengetahui perubahan suhu karena kedatangan mahluk lainnya.Kulit ular dimanfaatkan untuk membuat membuat tas, dompet dan barang lainnya.
Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks. Tak seperti lazimnya reptil, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan (diafragma) dan cerebral cortex. Pada sisi lain, morfologi luarnya memperlihatkan dengan jelas cara hidup pemangsa akuatik. Tubuhnya yang "streamline" memungkinkannya untuk berenang cepat. Buaya melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya menambah kecepatan pada saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal.