Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.
Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol.
Separator_Latihan_Soal_sejarah-4
Majas Sindiran
2. Majas Ironi
Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.
Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.
3. Majas Sarkasme
Majas sarkasme ini bisa dikatakan sebagai majas sindiran yang kasar.
Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
4. Majas Sinisme
Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?
Baca Juga: Macam-Macam Majas Sindiran beserta Ciri dan Contohnya
Separator_Latihan_Soal_sejarah-4
Majas Penegasan
5. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan).
Contoh: Dia sudah turun ke bawah.
6. Majas Repetisi
Majas repetisi ini merupakan majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.
Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!
7. Majas Retorika
Majas retorika ini berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban. Tujuan kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.
Contoh: Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya?
8. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh: Beli baju biru bersama Budi.
9. Majas Metonomia
Majas metonomia adalah majas yang menggunakan kata atau frasa untuk mewakili suatu objek. Kata yang digunakan biasanya masih terkait dengan objek tersebut.
Contoh: Yonas dikenal sebagai anak kutu buku di sekolahnya.
20. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang menggunakan simbol atau lambang untuk mengekspresikan suatu ide atau perasaan.
Contoh: Mawar merah simbol dari cinta yang romantis.
21. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas penegasan yang menggunakan pengulangan kata. Pengulangan ini memiliki struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan.
Contoh: Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat.
Baca Juga: Macam-Macam Majas Penegasan beserta Ciri dan Contohnya
Separator_Latihan_Soal_sejarah-4
Majas Pertentangan
22. Majas Litotes
Majas litotes merupakan majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
23. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.
Contoh: Dia adalah cahaya dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya.
24. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara kenyataan dengan fakta yang ada, tapi pada kenyataannya mengandung kebenaran.
Contoh: Daerah ini tandus, tetapi penduduknya makmur
Jawaban:
1. Majas Eufimisme
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.
Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol.
Separator_Latihan_Soal_sejarah-4
Majas Sindiran
2. Majas Ironi
Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.
Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.
3. Majas Sarkasme
Majas sarkasme ini bisa dikatakan sebagai majas sindiran yang kasar.
Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
4. Majas Sinisme
Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?
Baca Juga: Macam-Macam Majas Sindiran beserta Ciri dan Contohnya
Separator_Latihan_Soal_sejarah-4
Majas Penegasan
5. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan).
Contoh: Dia sudah turun ke bawah.
6. Majas Repetisi
Majas repetisi ini merupakan majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.
Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!
7. Majas Retorika
Majas retorika ini berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban. Tujuan kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.
Contoh: Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya?
8. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh: Beli baju biru bersama Budi.
9. Majas Metonomia
Majas metonomia adalah majas yang menggunakan kata atau frasa untuk mewakili suatu objek. Kata yang digunakan biasanya masih terkait dengan objek tersebut.
Contoh: Yonas dikenal sebagai anak kutu buku di sekolahnya.
20. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang menggunakan simbol atau lambang untuk mengekspresikan suatu ide atau perasaan.
Contoh: Mawar merah simbol dari cinta yang romantis.
21. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas penegasan yang menggunakan pengulangan kata. Pengulangan ini memiliki struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan.
Contoh: Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat.
Baca Juga: Macam-Macam Majas Penegasan beserta Ciri dan Contohnya
Separator_Latihan_Soal_sejarah-4
Majas Pertentangan
22. Majas Litotes
Majas litotes merupakan majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
23. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.
Contoh: Dia adalah cahaya dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya.
24. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara kenyataan dengan fakta yang ada, tapi pada kenyataannya mengandung kebenaran.
Contoh: Daerah ini tandus, tetapi penduduknya makmur