Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal kalimat fakta dan opini. Kalimat fakta merupakan kalimat yang mengandung fakta/atau kebenaran. Biasanya, isi dari kalimat ini dapat diuji kebenarannya secara ilmiah atau sudah diterima sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat umum. Sementara itu, hal berbeda berlaku pada kalimat opini. Kalimat opini merupakan kalimat yang berisi pendapat pribadi sang penulis tentang suatu hal. Berbeda dengan kalimat fakta, isi kalimat opini tidak atau belum dapat dipastikan kebenarannya.
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari kalimat fakta dan opini dalam teks Milenial, Politik, dan Media Sosial.
Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini.
Kalimat fakta
- Padahal kisaran usia milenial sendiri masih menjadi perdebatan.
- Menurut Majalah Newsweek, milenial adalah generasi yang lahir di kisaran tahun 1977-1994. PEW Research Center menyatakan lahir di atas tahun 1980.
- Sementara itu, Majalah TIME menilai milenial lahir pada tahun 1980 - 2000.
- Sebab faktanya, menurut Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), pemilih berusia 17-38 tahun mencapai 55% pada 2019 nanti.
- Majalah TIME pada 2013 memberikan label kepada generasi milenial sebagai "The Me Me Me Generation".
- Survei CSIS yang dirilis pada awal November lalu menunjukkan bahwa hanya 2,3% dari generasi milenial yang tertarik dengan isu sosial-politik.
- Salah satu isu yang paling tidak diminati oleh generasi milenial.
- Litbang Kompas juga menunjukkan hanya 11% dari generasi milenial yang mau menjadi anggota partai politik.
- Di tengah pandangan bahwa generasi milenial adalah generasi yang apatis terhadap politik, dunia justru sedang mengalami naik daunnya politik anak muda atau politik milenial terlepas dari apapun pandangan politik yang mereka yakini.
- 70% dari pengurus PSI berusia di bawah 33 tahun sehingga tak salah jika PSI dilihat sebagai partainya milenial.
- Laporan tahunan KPK sejak 2004 hingga 2016 menunjukkan bahwa sebanyak 32% dari mereka yang ditangkap KPK adalah kader partai politik.
- Daniel Wittenberg pada 2013 menulis artikel di The Guardian mengenai anak muda dan politik.
- Wittenberg menceritakan bagaimana ia dan anak muda lainnya tertarik dengan isu-isu yang berkaitan dengan masa depannya seperti akses pendidikan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan, dan rumah murah.
- Bahkan Wittenberg dengan tegas menyatakan bahwa sesungguhnya anak muda tertarik dengan politik, tapi tak pernah diberi kesempatan dalam politik.
Kalimat opini
- Kendati demikian, media sosial bukan tanpa tantangan.
- Di sisi lain, media sosial bisa menjadi malapetaka.
- Siapapun bisa menjadi content writer di media sosial sehingga tidak mengherankan ketika media sosial benar-benar menjadi media bebas yang diisi konten positif maupun negatif.
- Tentu saja, media sosial tidak salah.
- Tak boleh ada batasan pula terhadap akses media sosial.
- Para politisi tentu juga sudah sadar bahwa media sosial sudah menjadi arus utama informasi generasi milenial.
- Bukan dengan menjejali mereka dengan informasi yang tak bermutu hanya untuk meraup suara mereka semata.
- Catatan lain yang juga penting, politisi atau utamanya elite politik tak boleh mendekatkan diri kepada milenial semata untuk mendapatkan suara ketika kampanye saja.
- Kesadaran politik milenial harus dibarengi dengan memberikan mereka panggung di politik Indonesia.
- Jangan sampai apa yang dikatakan Daniel Wittenberg pada 2013 lalu menjadi kenyataan di Indonesia.
- Milenial mulai suka dengan isu politik, tapi mereka tersingkirkan karena tidak diberi tempat.
Kalimat opini merupakan kalimat yang berisi pendapat pribadi sang penulis tentang suatu hal. Berbeda dengan kalimat fakta, isi kalimat opini tidak atau belum dapat dipastikan kebenarannya.
Verified answer
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal kalimat fakta dan opini. Kalimat fakta merupakan kalimat yang mengandung fakta/atau kebenaran. Biasanya, isi dari kalimat ini dapat diuji kebenarannya secara ilmiah atau sudah diterima sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat umum. Sementara itu, hal berbeda berlaku pada kalimat opini. Kalimat opini merupakan kalimat yang berisi pendapat pribadi sang penulis tentang suatu hal. Berbeda dengan kalimat fakta, isi kalimat opini tidak atau belum dapat dipastikan kebenarannya.
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari kalimat fakta dan opini dalam teks Milenial, Politik, dan Media Sosial.
Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini.
Kalimat fakta
- Padahal kisaran usia milenial sendiri masih menjadi perdebatan.
- Menurut Majalah Newsweek, milenial adalah generasi yang lahir di kisaran tahun 1977-1994. PEW Research Center menyatakan lahir di atas tahun 1980.
- Sementara itu, Majalah TIME menilai milenial lahir pada tahun 1980 - 2000.
- Sebab faktanya, menurut Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), pemilih berusia 17-38 tahun mencapai 55% pada 2019 nanti.
- Majalah TIME pada 2013 memberikan label kepada generasi milenial sebagai "The Me Me Me Generation".
- Survei CSIS yang dirilis pada awal November lalu menunjukkan bahwa hanya 2,3% dari generasi milenial yang tertarik dengan isu sosial-politik.
- Salah satu isu yang paling tidak diminati oleh generasi milenial.
- Litbang Kompas juga menunjukkan hanya 11% dari generasi milenial yang mau menjadi anggota partai politik.
- Di tengah pandangan bahwa generasi milenial adalah generasi yang apatis terhadap politik, dunia justru sedang mengalami naik daunnya politik anak muda atau politik milenial terlepas dari apapun pandangan politik yang mereka yakini.
- 70% dari pengurus PSI berusia di bawah 33 tahun sehingga tak salah jika PSI dilihat sebagai partainya milenial.
- Laporan tahunan KPK sejak 2004 hingga 2016 menunjukkan bahwa sebanyak 32% dari mereka yang ditangkap KPK adalah kader partai politik.
- Daniel Wittenberg pada 2013 menulis artikel di The Guardian mengenai anak muda dan politik.
- Wittenberg menceritakan bagaimana ia dan anak muda lainnya tertarik dengan isu-isu yang berkaitan dengan masa depannya seperti akses pendidikan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan, dan rumah murah.
- Bahkan Wittenberg dengan tegas menyatakan bahwa sesungguhnya anak muda tertarik dengan politik, tapi tak pernah diberi kesempatan dalam politik.
Kalimat opini
- Kendati demikian, media sosial bukan tanpa tantangan.
- Di sisi lain, media sosial bisa menjadi malapetaka.
- Siapapun bisa menjadi content writer di media sosial sehingga tidak mengherankan ketika media sosial benar-benar menjadi media bebas yang diisi konten positif maupun negatif.
- Tentu saja, media sosial tidak salah.
- Tak boleh ada batasan pula terhadap akses media sosial.
- Para politisi tentu juga sudah sadar bahwa media sosial sudah menjadi arus utama informasi generasi milenial.
- Bukan dengan menjejali mereka dengan informasi yang tak bermutu hanya untuk meraup suara mereka semata.
- Catatan lain yang juga penting, politisi atau utamanya elite politik tak boleh mendekatkan diri kepada milenial semata untuk mendapatkan suara ketika kampanye saja.
- Kesadaran politik milenial harus dibarengi dengan memberikan mereka panggung di politik Indonesia.
- Jangan sampai apa yang dikatakan Daniel Wittenberg pada 2013 lalu menjadi kenyataan di Indonesia.
- Milenial mulai suka dengan isu politik, tapi mereka tersingkirkan karena tidak diberi tempat.
Contoh lain: brainly.co.id/tugas/8648560
Simpulan:
Kalimat opini merupakan kalimat yang berisi pendapat pribadi sang penulis tentang suatu hal. Berbeda dengan kalimat fakta, isi kalimat opini tidak atau belum dapat dipastikan kebenarannya.
Kelas: VII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Fakta dan tanggapan
Kode kategori: 7.1.7
Kata kunci: kalimat, fakta, tanggapan, opini