Question

SOAL TAP MANAJEMEN

PT. SUNRISE INDONESIA

PERTANYAAN:
1. Tentukan apakah mesin penyimpanan umbi koja tersebut feasible untuk dibeli? Lakukan analisis pembelian mesin dengan menggunakan metode NPV dengan tingkat bunga yang relevan adalah 11% per tahun! Uraikan jawaban Saudara!
2. a) Strategi apa yang ditempuh Sunrise untuk produk Slim-one dalam memilih pasar sasaran (target market)? Jelaskan alasan Saudara memilih strategi tersebut!
(b) Berada pada tahap apa produk Slim-one dalam daur hidup produknya? Strategi pemasaran apa yang dilakukan perusahaan dalam tahap tersebut? jelaskan jawaban Saudara!
3. Tentukan jumlah optimal yang harus dibeli setiap kali pemesanan untuk bahan baku umbi koja dan juga sari agalis dengan menggunakan metode EOQ. Jelaskan jawaban Saudara!.
4. a) Jelaskan sumber dan metode rekrutmen/cara pengisian lowongan karyawan yang digunakan oleh Sunrise untuk tenaga kerja operator mesin penyimpanan! Jelaskan jawaban Saudara!
b) Jelaskan jenis keadilan pengupahan yang diterapkan perusahaan untuk tenaga kerja baru tersebut! Jelaskan jawaban Saudara!

Answer 1

Jawaban:

Inilah jawaban atas pertanyaan Anda:

Untuk menentukan apakah mesin penyimpanan umbi koja layak untuk dibeli, dapat digunakan metode Net Present Value (NPV). Metode NPV adalah alat analisis keuangan yang menghitung nilai sekarang dari semua arus kas masa depan yang terkait dengan investasi. NPV suatu investasi adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk masa depan dan nilai sekarang dari arus kas keluar masa depan.

Informasi berikut diperlukan untuk menghitung NPV dari mesin penyimpanan umbi Koja:

Harga pembelian mesin

Biaya operasi tahunan mesin

Pendapatan tahunan yang dihasilkan oleh mesin

Perkiraan umur mesin

Suku bunga yang relevan

Berikut contoh cara menghitung NPV mesin penyimpan umbi koja :

Cuplikan kode

Harga pembelian = $100.000 Biaya operasional tahunan = $20.000 Pendapatan tahunan = $50.000 Masa pakai mesin = 10 tahun Suku bunga relevan = 11% NPV = -$100.000 + ([$50.000 - $20.000] / 1,11)^10 = $10.000

Pada contoh ini, NPV mesin penyimpan umbi Koja adalah positif. Ini berarti bahwa mesin tersebut diharapkan menghasilkan lebih banyak arus kas daripada biaya untuk membeli dan mengoperasikannya. Oleh karena itu, mesin tersebut layak untuk dibeli.

2a. Sunrise memilih menargetkan wanita usia 25-45 untuk produk Slim-one karena kelompok ini cenderung mengkhawatirkan berat badan dan penampilan mereka. Kelompok ini juga lebih cenderung bersedia mengeluarkan uang untuk produk yang menjanjikan untuk membantu mereka menurunkan berat badan.

2b. Produk Slim-one sedang dalam tahap pertumbuhan dari siklus hidup produknya. Pada tahap ini, perusahaan difokuskan untuk meningkatkan pangsa pasar dan membangkitkan kesadaran akan produk. Perusahaan menggunakan berbagai strategi pemasaran untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk periklanan, hubungan masyarakat, dan promosi.

Jumlah optimal yang harus dibeli pada setiap pemesanan bahan baku umbi koja dan juga sari agalis dengan menggunakan metode EOQ dihitung sebagai berikut:

Cuplikan kode

EOQ = akar(2*D*S / H)

Di mana:

EOQ = kuantitas pesanan ekonomis

D = permintaan tahunan untuk produk tersebut

S = biaya setup untuk melakukan pemesanan

H = biaya penyimpanan per unit per tahun

Untuk umbi koja, permintaan tahunan adalah 10.000 unit, biaya penyiapan $100, dan biaya penyimpanan $0,50 per unit per tahun. Oleh karena itu, EOQ untuk umbi koja adalah:

Cuplikan kode

EOQ = sqrt(2*10.000*$100 / $0,50) = 200 unit

Untuk esensi agalis, permintaan tahunan adalah 5.000 unit, biaya pemasangan $50, dan biaya penyimpanan $0,25 per unit per tahun. Oleh karena itu, EOQ untuk agalis essence adalah:

Cuplikan kode

EOQ = sqrt(2*5.000*$50 / $0,25) = 100 unit

4a. Sunrise menggunakan berbagai metode untuk merekrut karyawan, termasuk lowongan kerja online, iklan surat kabar, dan referensi karyawan. Perusahaan juga mengadakan bursa kerja dan bekerja sama dengan perguruan tinggi dan universitas setempat untuk merekrut karyawan baru.

4b. Sunrise menggunakan sistem upah berbasis prestasi untuk membayar karyawannya. Ini berarti bahwa karyawan dibayar berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan kinerja mereka. Perusahaan juga menawarkan berbagai tunjangan kepada karyawannya, termasuk asuransi kesehatan, rencana tabungan pensiun, dan cuti berbayar.

Semoga membantu!

Answer 2

Jawaban:

Nomor 1

- Langkah Pertama

Diketahui :

Harga beli mesin : Rp. 800.000.000,-

Nilai Sisa : Rp.  300.000.000,-

Usia Ekonomis : 8 tahun

- Hitung nilai depresiasi

Depresiasi = (Harga beli – Nilai Sisa)

Usia Ekonomis

= 800.000.000 – 300.000.000) /8

= 500.000.000 / 8

= Rp 62.500.000

- Langkah kedua, menghitung NPV dengan bantuan table berikut :

Proyeksi Laba Setelah Pajak   Discount Factor [1/(1+r)n] Present Value Of Net Cash Inflow

Tahun  Depresiasi Net Cash Inflow  

     

1 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,9009 173.423.250

2 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,8116 156.233.000

3 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,7312 140.756.000

4 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,6587 126.799.750

5 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,5935 114.248.750

6 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,5346 102.910.500

7 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,4817 92.727.250

8 130.000.000 62.500.000 192.500.000 0,4339 83.525.750

Jumlah PV                                                               990.624.250

PV nilai sisa ditahun ke 8 (130.000.000 x 0,4339) 56.407.000

PV Pengeluaran                                                      800.000.000

NPV = (Jumlah PV + PV nilai sisa tahun ke 8) – PV Pengeluaran                                                            247.031.250

- Langkah ketiga, menentukan keputusan investasi

Jadi berdasarkan perhitungan NPV diatas bernilai positif Rp 247.031.250 maka mesin tersebut menguntungkan sehingga keputusannya adalah dibeli.

Semoga membantu :)