Jadi, reaksi yang tergolong reaksi redoks adalah Zn + 2HCl ==> ZnCl2 + H2 dan reaksi berikut ini yang bukan tergolong reaksi redoks adalah CaCO3 + 2HCl ==> CaCl2 + CO2 + H2O
Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks)
Reaksi oksidasi: adalah reaksi yang terjadi kenaikan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi: adalah reaksi yang terjadi Penurunan bilangan oksidasi
Untuk mengetahui jumlah bilangan oksidasi suatu unsur atau suatu senyawa. Terlebih dahulu kita harus memahami ketentuan-ketentuan menghitung bilangan oksidasi. Berikut beberapa ketentuan dalam bilangan oksidasi:
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.
2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.
3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.
4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.
6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.
7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.
8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.
Jawaban:
Jadi, reaksi yang tergolong reaksi redoks adalah Zn + 2HCl ==> ZnCl2 + H2 dan reaksi berikut ini yang bukan tergolong reaksi redoks adalah CaCO3 + 2HCl ==> CaCl2 + CO2 + H2O
Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks)
Reaksi oksidasi: adalah reaksi yang terjadi kenaikan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi: adalah reaksi yang terjadi Penurunan bilangan oksidasi
Untuk mengetahui jumlah bilangan oksidasi suatu unsur atau suatu senyawa. Terlebih dahulu kita harus memahami ketentuan-ketentuan menghitung bilangan oksidasi. Berikut beberapa ketentuan dalam bilangan oksidasi:
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.
2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.
3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.
4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.
6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.
7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.
8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.