Cacing memiliki keanekaragaman yang tinggi, ada yang berukuran makro dan ada yang berukuran mikro, ada yang hidup di alam dan ada pula yang bersifat parasit pada makhluk hidup lain, ada yang berkembang biak secara vegetatif dan ada pula yang berkembang biak secara generatif. Cacing yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cacing pipih (Planaria sp.) dan cacing tanah (Lumbricus terrestris). Kedua spesies cacing tersebut memiliki cara reproduksi yang berlainan. Silakan Anda analisis perbedaan proses reproduksi pada kedua cacing tersebut!
Cacing pipih (Planaria sp) dan cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah dua spesies cacing yang memiliki perbedaan dalam proses reproduksinya.
1. Reproduksi pada Cacing Pipih (Planaria sp):
Cacing pipih memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi, yang berarti mereka dapat memperbanyak diri melalui reproduksi vegetatif. Proses reproduksinya melibatkan pembelahan tubuh yang disebut fisi. Berikut adalah tahapan-tahapan reproduksi pada cacing pipih:
- Pembelahan tubuh: Cacing pipih dapat membelah diri menjadi dua bagian yang sama-sama memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu yang lengkap. Proses ini dimulai dengan adanya peregangan pada tubuh cacing, diikuti oleh pembentukan penebalan pada bagian tengah tubuh yang disebut telur. Telur ini kemudian berkembang menjadi individu baru yang memisahkan diri dari cacing induk.
- Regenerasi: Setelah pembelahan tubuh, kedua bagian cacing pipih akan mulai meregenerasi bagian yang hilang. Bagian yang hilang akan tumbuh kembali, dan dalam beberapa minggu, individu baru akan terbentuk.
2. Reproduksi pada Cacing Tanah (Lumbricus terrestris):
Cacing tanah memiliki sistem reproduksi yang lebih kompleks, yang melibatkan reproduksi seksual. Berikut adalah tahapan-tahapan reproduksi pada cacing tanah:
- Pencarian pasangan: Cacing tanah memiliki organ reproduksi yang terletak di segmen tubuh ke-9 hingga ke-15. Pada musim hujan, cacing tanah akan keluar dari liangnya untuk mencari pasangan. Mereka akan melepaskan lendir khusus yang mengandung feromon untuk menarik pasangan.
- Kopulasi: Setelah menemukan pasangan, kedua cacing akan saling menggenggam tubuhnya dalam posisi yang disebut kopulasi. Pada saat ini, sperma dari satu cacing akan ditransfer ke tubuh cacing lainnya melalui organ kopulasi yang disebut clitellum.
- Pembuahan: Setelah kopulasi, sperma yang ditransfer akan membuahi sel telur di dalam tubuh cacing. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi kapsul telur yang dilindungi oleh lendir dari clitellum.
- Pemindahan telur: Kapsul telur akan terus tumbuh dan akan keluar dari tubuh cacing melalui lubang di depan clitellum. Telur ini akan menetas menjadi individu muda yang disebut juvenil, dan mereka akan meninggalkan tempat kelahiran mereka untuk hidup secara mandiri.
Dengan demikian, cacing pipih (Planaria sp) berkembang biak secara vegetatif melalui pembelahan tubuh, sedangkan cacing tanah (Lumbricus terrestris) berkembang biak secara seksual melalui kopulasi dan pembuahan.
Jawaban:
Cacing pipih (Planaria sp) dan cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah dua spesies cacing yang memiliki perbedaan dalam proses reproduksinya.
1. Reproduksi pada Cacing Pipih (Planaria sp):
Cacing pipih memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi, yang berarti mereka dapat memperbanyak diri melalui reproduksi vegetatif. Proses reproduksinya melibatkan pembelahan tubuh yang disebut fisi. Berikut adalah tahapan-tahapan reproduksi pada cacing pipih:
- Pembelahan tubuh: Cacing pipih dapat membelah diri menjadi dua bagian yang sama-sama memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu yang lengkap. Proses ini dimulai dengan adanya peregangan pada tubuh cacing, diikuti oleh pembentukan penebalan pada bagian tengah tubuh yang disebut telur. Telur ini kemudian berkembang menjadi individu baru yang memisahkan diri dari cacing induk.
- Regenerasi: Setelah pembelahan tubuh, kedua bagian cacing pipih akan mulai meregenerasi bagian yang hilang. Bagian yang hilang akan tumbuh kembali, dan dalam beberapa minggu, individu baru akan terbentuk.
2. Reproduksi pada Cacing Tanah (Lumbricus terrestris):
Cacing tanah memiliki sistem reproduksi yang lebih kompleks, yang melibatkan reproduksi seksual. Berikut adalah tahapan-tahapan reproduksi pada cacing tanah:
- Pencarian pasangan: Cacing tanah memiliki organ reproduksi yang terletak di segmen tubuh ke-9 hingga ke-15. Pada musim hujan, cacing tanah akan keluar dari liangnya untuk mencari pasangan. Mereka akan melepaskan lendir khusus yang mengandung feromon untuk menarik pasangan.
- Kopulasi: Setelah menemukan pasangan, kedua cacing akan saling menggenggam tubuhnya dalam posisi yang disebut kopulasi. Pada saat ini, sperma dari satu cacing akan ditransfer ke tubuh cacing lainnya melalui organ kopulasi yang disebut clitellum.
- Pembuahan: Setelah kopulasi, sperma yang ditransfer akan membuahi sel telur di dalam tubuh cacing. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi kapsul telur yang dilindungi oleh lendir dari clitellum.
- Pemindahan telur: Kapsul telur akan terus tumbuh dan akan keluar dari tubuh cacing melalui lubang di depan clitellum. Telur ini akan menetas menjadi individu muda yang disebut juvenil, dan mereka akan meninggalkan tempat kelahiran mereka untuk hidup secara mandiri.
Dengan demikian, cacing pipih (Planaria sp) berkembang biak secara vegetatif melalui pembelahan tubuh, sedangkan cacing tanah (Lumbricus terrestris) berkembang biak secara seksual melalui kopulasi dan pembuahan.